Selasa, 30 Desember 2008

Kumpul Kempel Art Santa Maria


Ingatkan Anak Muda, Lestarikan Budaya Bangsa

SETIAP tahun SMA Santa Maria mengadakan konser Paduan Suara dengan Orkestra. Akhir tahun lalu, Paduan Suara dan Orkestra konser di Hotel Equator, Selasa (18/12) lalu bertajuk “Let My Little Light Shine”.

“Kali ini tidak ada konser, konser diganti dengan Kumpul Kempel Art.”

Menurut Dini Respati P,S.Psi, Ketua Panitia, ide memunculkan kalimat tersebut dari Pambuko Kristian, sekaligus menjadi tajuk dari event Santa Maria. Mengapa Santa Maria?, karena memberi kesempatan kepada siswa-siswi Santa Maria untuk mengembangkan talentanya dan menampilkan kreasinya maka digagaslah pagelaran bersama siswa/ siswi TK, SD, SMP, dan SMA.

“Untuk mewujudnyatakan misi Sekolah Santa Maria yakni menumbuhkembangkan kecintaan pada budaya, bangsa, dan tanah air melalui penghargaan kepada pluralitas budaya, agama dan membangun kepedulian”, jelasnya.

Sekolah Santa Maria juga berorientasi pada pengembangan potensi siswa yang ditunjukkan melalui beragamnya aktivitas ekstrakurikuler di Santa Maria. Dengan demikian, Sekolah Santa Maria membuka kesempatan seluasnya agar siswa/siswi Santa Maria dapat menampilkan kreasinya.

Kumpul Kempel Art ini diadakan di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya-Genteng Kali, Jumat Legi (19/12) yang lalu.

Kumpul Kempel Art ini dimulai pukul 19.00 wib, sebelum acara para undangan dihibur oleh Karawitan karyawan-karyawati Santa Maria. Harmonisasi dan power yang dimainkannya membawa suasana di gedung Cak Durasim semakin meriah.

Alhasil, opening art Kumpul Kempel Art dibuka dengan tarian gunungan wayang kulit yang dibawakan oleh anggota teater, sendratari, dan Karawitan Komtemporer SMA Santa Maria.

Tidak lama kemudian, Sr. Agatha Linda Chandra, OSU, Kepala Satuan Pendidikan SMA Santa Maria, Kumpul Kempel Art selain pengisi acaranya dari TK, SD, dan SMP.

Kepanitiaannya juga dikerjakan oleh sebagian besar dari ekstrakurikuler SMA Santa Maria, diantaranya ekstra sinematografi-dokumentasi kegiatan, ekstra desain grafis-desain poster, undangan/tiket, backdrop, buklet, ekstra Sanmar FM-liputan kegiatan, publikasi dan MC kegiatan, ekstra jurnalistik dalam liputan kegiatan, publikasi dan pembuatan buklet, dan ekstra grooming atau ekstra kepribadian sebagai tim penerima tamu, seru Kepala Satuan Pendidikan SMA Santa Maria.

Berbagai acara disuguhkan pada malam itu, mulai paduan suara dari SMA dengan mempersembahkan lagu (Janger, I Will Sing With The Sprint, Go Tell it to The Montain, Sigulempong, dan Frog), tari Dongklak dari TK, fashion Show dari TK dengan menyuguhkan kekayaan budaya yakni Batik, orkestra dari SMP mempersembahkan dua lagu (Pandang Pertama dan Bukan Super Star), musik keroncong dari SMP melantunkan pujian Tuhan Menyapa, karawitan mempersembahkan lagu (Palawakya-Karw Bali dan Parisuka), karawitan kontemporer menunjukkan eksistensi dengan mempersembahkan Jenggleng, dan teater.

Dipenghujung acara Kumpul Kempel Art menampilkan kreasi dari ekstrakurikuler teater SMA dengan lakon Colong. Colong ini menceritakan salah seorang yang bernama Colong ini kehilangan kekayaannya, seperti angklung, batik, dan topeng. Walaupun kekayaan telah hilang, Colong masih enak-enak tidur tanpa berbuat apa-apa. Melihat itu si mbah jadi jengkel, kenapa ya Colong sebagai anak muda tidak mempunyai semangat untuk melestarikan kekayaan yang luar biasa ini.

Melalui si Mbah, Colong sebagai anak muda diingatkan untuk selalu peka dan peduli terhadap budayanya. Jangan sampai hilang satu persatu diakui negara lain. Apalagi di hak paten oleh negara lain. Ini lebih parah lagi. (sep.)