Senin, 03 Agustus 2009

Komisi Keluarga

Gelar Kembali TOT

25 dan 26 Juli 2009 lalu Komisi Keluarga Keuskupan Surabaya mengelar Train of Traniners (TOT), Pendampingan Keluarga di Akademi Sekretari Universitas Katolik Widya Mandala, lantai 8, dihadiri oleh 35 peserta.

dr. B. Triagung Ruddy P. SpOG Ketua Komisi Keluarga menjelaskan TOT ini mempersiapkan pelatih untuk tenaga pendampingan keluarga di tingkat kevikepan. Dengan tujuan memberikan pendampingan pada keluarga yang mengalami keraguan makna dan sedang mencari kebenaran dari hidup perkawinan.

Pendampingan bagi keluarga Katolik, terutama mengacu pada dasar iman dan moral Katolik, bukan pada ilmu psikologi. Meskipun setiap pendamping keluarga diharap sungguh-sungguh memperhatikan aspek psikis dari keluarga yang didampinginya, tambah Ketua Komisi Keluarga.

”Pendampingan keluarga ini memiliki arah tujuan ke depan dengan tercapainya kesejahteraan dan berkembangnya iman dalam keluarga yang didampingi.”

Kesejahteraan meliputi aspek fisik, mental, sosial, moral, dan sipritual dalam kitab suci disebut shalom atau damai sejahtera. Iman sejati meliputi aspek pengetahuan, pengungkapan, perayaan, pengamalan, pewartaan, kesaksian, dan pesaudaraan dengan saudara-saudari seiman.

Pendampingan bagi keluarga dimaksud untuk menyemangati suami istri dalam usaha mencapai kesejahteraan keluarga, mendukung mereka dalam menghayati perkawinan secara kristiani. Dan, membantu mereka dalam mendidik anak secara kristiani, tambahnya disela-sela coffee break.

Lanjut, TOT yang dimulai Sabtu sore lalu mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Diantaranya Patricia Siswandi, Dr. Yulia Fatima Bessing , Prof dr. W. F. Maramis SpKJ, dr Marga, Dra. Josephine M. J. Ratna MPsych, Dra. Jeanne Asteria W M.Si Ak., dr. P. Y. Kusuma T, SpOG, dan Moderator Komisi Keluarga Rm. Thoby M. Kraeng SVD.

TOT ini menggunakan tiga metode pendampingan keluarga. Diantaranya pendampingan secara personal dalam mengunjungi keluarga di tempat tinggal mereka dan mampu mengunjugi keluarga katolik dengan semangat Kristus, Sang Gembala. Pendampingan timbal balik melalui paguyuban suami istri Katolik, seperti ME dan CFC. Pendampingan secara massal yang dilakukan secara kelompok besar melalui ceramah, diskusi, seminar, rekoleksi, dan retret.

Supaya tiga metode ini tersampaikan kepada peserta TOT, panitia mengemasnya ke dalam berbagai sesi. Diantaranya realitas keluarga Katolik, Keluarga Katolik dan perkawinan Katolik yang sehat, Pendengar yang aktif, dan respons empathy, kegiatan pastoral keluarga, pendidikan anak, relasi dan komunikasi suami istri, seksualitas dalam hidup berkeluarga. Dan terakhir, pengelolaan keuangan keluarga yang disampaikan oleh Dra. Jeanne Asteria W M.Si Ak.

Dra. Jeanne mengungkapkan pengelolaan keuangan keluarga ini perlu adanya kiat-kiat, teknik manajemen keuangan, komitmen pasutri dan diri. Kesemuanya ini perlu kita latih supaya dapat membedakan mana yang lebih penting. Dan, berani menentukan mana yang termasuk pengeluaran konsumtif atau pengeluaran produktif. Dengan menngunakan bisnis plan dan analisa SWOT, ungkap Jeanne.

Setelah selesai sesi pengelolaan keuangan keluarga, T. Jubileum menghampiri kembali dr. Triagung untuk menanyakan kelanjut dari TOT ini.

Tanpa basa-basi, dr. Triagung menambahkan TOT dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama itu (25/7) untuk Kevikepan Surabaya Utara, Selatan, dan Barat, yakni 11 paroki. Gelombang kedua akan dilaksanakan 22 dan 23 Agustus 2009, yakni 10 paroki. Tiap gelombang terdiri dari ¾ paroki per-kevikepan yang ditentukan sendiri oleh kevikepannya, tambahnya disela-sela makan siang. (asep.)




KARIKATUR

SUKSES, SBY!
Karya : KANISIUS KARYADI

Pemuda Katolik Jawa Timur


Sejarah baru terukir bagi Pemuda Katolik Jawa Timur, 2 Agustus 2009 pukul 15.55 WIB terpilih saudara DEWA MADE RS sebagai Ketua Komisariat Daerah (KOMDA) Pemuda Katolik Jawa Timur, menggantikan Ansfridus Legho. melalui sidang yang alot terjadi pertarungan generasi muda dan generasi tua. Akhirnya Generasi Mudalah yang Jaya, Merdeka !!! (kanisius karyadi)