Sabtu, 24 April 2010

SMA Santa Maria


Gelar Sang Pewaris Negeri

Siswa-siswi SMA Santa Maria, Sabtu (24/4) di Aula Santa Maria mengelar pergelaran seni 2K10 dengan mengusung tema Sang Pewaris Negeri. Sang Pewaris Negeri ini dikemas melalui maha karya seni musik, tari, dan seni rupa.

Diantaranya Tari Gemilang Nusantara, Rampak Perkusi, Tari Saman ”Gayo Linggau”, Tari Rantak, Kentrung Modern yang berjudul ”Nying-Nying Tradisional vs Modern, Tari ”Enchantuer”, Tari ”Antara 2 Pulau”, Tresna Tanpa Wicara, Tari Tresnaning Putri”, Kompisi Penataan ”Parisuka”, dan seni daur ulang dibawah bimbingan Pambuko Kristian S.Sn, Maria Darmajani, Eva Dianita D. S.Pd., dan C.J. Suwarto.

Menurut Pambuko Kristian, koordinator pelaksana mengungkapkan bahwa Sang Pewaris Negeri ini bagian dari penilaian ujian kompetensi siswa dalam menyajikan karya seni di sekolah. Tidak hanya teori yang diberikan pada mata pelajaran seni dan budaya di kelas. Tetapi mereka diajak untuk menciptakan karya seni sendiri. Karya seni diciptakan oleh kelas XI yang berjumlah 192 siswa-siswi dari program IPA, IPS, dan Bahasa, ungkap Pambuko.

Hingga, apa yang telah diberikan di proses kegiatan belajar mengajar ada bukti fisiknya dan tidak sekedar mencari nilai. Melainkan memahami karya seni itu mahal dan tidak dapat dihitung oleh finalsial.

”Dan, sampai bulan Maret siswa-siswi kelas XI telah menciptakan 11 karya kolaborasi karawitan, perkusi, tari, dan teater.”

Untuk proses latihannya membutuhkan waktu 2 bulan lebih. Dan, proses pembuatannya diawali dengan perdebatan konsep antara anggota kelompok. Setiap kelompok diberikan kebebasan mengeksplorasi konsepnya, seperti perpaduan karawitan denagn teater, yakni Torehan Kasih, tambahnya.

Torehan Kasih ini menceritakan ketidaksadaran seorang anak yang melupakan ibunya. Akibat dari keegoisannya untuk selalu bersama teman-temannya. Sampai melupakan ibunya. Dan, dieding cerita si anak yang diperankan oleh Maria Aurillia Lazuardi timbul kesadaran dengan membaca buku harian ibunya, ungkap Pambuko.

Dan, 3 jam lebih pergelaran seni digelar dan tidak membuat para penonton beranjak dari tempat duduk. Dan, Ir. Marceline Prophylia mengungkapkan bahwa Sang Pewaris Negeri sungguh luar biasa. Siswa-siswi kelas XI sangat kreatif membuat konsep dan alur ceritanya. (asep) Foto : xel, kelas x.