Selasa, 31 Mei 2011

PMKRI Cabang Surabaya


Lantik Pengurus Baru

Masa kepengurusan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Lucas Cabang Surabaya periode 2010-2011 berakhir pada hari Sabtu lalu (14/5). Sejak hari itulah PMKRI melantik pengurus baru periode 2011-2012. Pelantikan tersebut diadakan di Aula Wisma Pastoran Hati Kudus Yesus Surabaya.

Nurita Yuliati terpilih sebagai ketua dalam kepengurusan baru. Ita, panggilan akrab dari Nurita Yuliati, dipilih oleh anggota PMKRI cabang Surabaya pada tanggal 18 Maret 2011. Dalam pemilihan tersebut, Ita mengalahkan Ignas Tungga dan Juventia Gratia. Walaupun kalah, Ignas Tungga dan Juventia Gratia tetap duduk di kepengurusan baru sebagai Sekretaris Jenderal dan koordinator Presidium Pendidikan.

Pelantikan pengurus baru dan penonaktifan pengurus lama dilakukan oleh ketua Presidium Pusat PMKRI periode 2009-2011 Stefanus Asat Gusma. Pelantikan pengurus tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Agustinus Tri Budi Utomo, PMKRI Komda 3, PMKRI cabang Madiun, Denpasar, dan Semarang.

Ketua PMKRI cabang Surabaya periode 2010-2011 Aloisius Angang mengaku tidak mudah membangun kembali gelora PMKRI yang telah memudar. “Tapi bersama pengurus lainnya saya berjuang semaksimal mungkin untuk menjadikan PMKRI menjadi lebih maju walaupun masih banyak kekurangan yang dialami” kata Luis, panggilan dari Aloisius Angang.

Sebagai ketua baru, Ita ingin menjadikan kader-kader PMKRI yang berkualitas, bermutu, berbhineka tunggal Ika, mandiri, dan berwirausaha. Untuk menjadikan kader-kader PMKRI yang berkulitas, Ita mengatakan akan mengadakan pelatihan-pelatihan dan merekrut anggota PMKRI yang baru di kampus-kampus.

Perempuan kelahiran Surabaya 17 Juli 1990 ini mengatakan, program yang direncanakan tidak hanya bergerak di bidang politik dan sosial saja melainkan di bidang olahraga, musik, dan kewirausahaan. Ita juga berusaha mengubah citra PMKRI yang selama ini dikatakan sebagai organisasi yang dihuni oleh orang-orang Indonesia bagian Timur. Selain itu, program kaderisasi yang merupakan program lanjutan dari pengurus lama tetap dijalankan terus oleh Ita.

“Diharapkan program kaderisasi tidak berhenti di tengah jalan. Kalaupun berhenti, bidang yang ada di kepengurusan PMKRI akan menerima sanksi dari formatur” tegasnya. Ita akan mengadakan lagi Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) yang selama ini tidak diadakan lagi di Surabaya. “Kurang lebih sejak tahun 2007 pelatihan LKK tidak ada” ujar mahasiswi Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya itu ketika ditemui sebelum acara pelantikan dimulai.

Pelatihan pengembangan pribadi menjadi pribadi yang bermutu dan intelektual, cara berkomunikasi di depan umum juga akan dikerjakan dalam kepengurusan PMKRI yang baru. Mahasiswi jurusan teknik industri angkatan 2008 ini menargetkan, setiap pengurus dan DPC mampu memberikan materi yang lebih dan diskusi, mampu berbicara di depan umum, mampu menyampaikan tujuan yang jelas, dan minimal membentuk dua komisariat di kampus.

Kepengurusan PMKRI yang baru juga menjalin kerjasama dengan organisasi masyarakat Katolik seperti Pemuda Katolik, WKRI, FMKI, ISKA. “Rencananya akan ada sharing antar anggota dan pengurus ormas Katolik tersebut untuk mengadakan program bersama-sama” jelas Ita.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Surabaya Bambang D.H. mengatakan, kader-kader PMKRI yang masih mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang intelektual. Selain intelektual, kader PMKRI harus mempunyai perilaku yang baik di mata masyarakat. “Boleh berunjuk rasa tapi jangan membuat kerusuhan” tegasnya.

Bambang D.H. mengharapkan PMKRI menjadi organisasi masyarakat berbhineka Tunggal Ika. “PMKRI harus bisa menjembatani masyarakat lintas agama, budaya, etnis” harapnya. Jangan ada kesenjangan sosial dan ketidakadilan di masyarakat lagi. Itulah yang harus disuarakan oleh PMKRI.

“Jangan minder jadi minoritas, harus ada gerakan perubahan yang berguna bagi bangsa dan negara, adakan kerjasama dengan ormas-ormas lainnya, harus punya tujuan yang jelas, target-target yang rasional” kata orang nomor dua di pemerintah kota Surabaya itu.

Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Agustinus Tri Budi Utomo mengharapkan, kader-kader PMKRI harus semangat dan tidak putus asa dalam menjalankan tugasnya walaupun selama ini sempat cooling down. Seorang kader pemimpin bukan ditentukan oleh keadaan tapi ditentukan oleh visi, impian ke depan.

Romo Didik, panggilan dari Romo Agustinus Tri Budi Utomo, menekankan kepada PMKRI untuk memperhatikan jiwa masyarakat terhadap NKRI yang semakin merosot, kurangnya kesadaran dalam Bhinneka Tunggal Ika.

“Kader PMKRI harus mempelajari dan hafal segala prioritas program Arah Dasar Keuskupan Surabaya terutama kaum muda dan kerasulan awam. Jika tidak, bagaimana bisa menyuarakan motto Pro Ecclesia Et Patria dimana PMKRI mendukung gereja dan masyarakat” ujar Romo Didik ketika menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan.

Untuk menyukseskan program ardas, PMKRI dapat bekerjasama dengan komisi kepemudaan, komisi Kerasulan Awam. “Di Komisi kerasulan awam, PMKRI diminta untuk mensosialisasikan Ajaran Sosial Gereja (ASG), terlibat dalam pergantian tokoh-tokoh politik dan pemerintah yang beragama Katolik agar mempunyai arah yang jelas” tambahnya.

Selama ini PMKRI juga kebingungan dimana organisasinya berpijak di dalam hirarki gereja. Romo Agustinus Tri Budi Utomo menjelaskan, secara organisasi kader Katolik, PMKRI berada di bawah naungan Komisi Kerasulan Awam. Dalam pendampingan rohani, PMKRI ada di bawah Pastoral Pelayanan Mahasiswa.

Harapan dari Romo Didik, kader PMKRI harus menjadi pribadi yang berkompeten, bermutu dan religius. Selain itu, jadilah mahasiswa yang tidak meninggalkan ataupun melupakan studi saat aktif berorganisasi. “Boleh ikut organisasi boleh tapi ingatlah akan studi. Lulus tepat waktu dan meraih prestasi” jelasnya. (chard)

Hari Minggu Panggilan 2011


Panggilan itu Unik dan Mulia

Mendengar dan membaca kata panggilan itu unik. Keunikan di sini berkaitan dengan pilihan seseorang dalam menjalani hidup. Terutama panggilan untuk menjadi biarawan dan biarawati. Dan, tergolong dalam panggilan khusus. Saat ini, gereja lokal sangatlah membutuhkan biarawan biarawati. Mengapa demikian? Dikarenakan gereja lokal saat ini telah berkembang sampai 41 paroki di keuskupan kita. Namun kuota untuk gembala sangatlah minim.

Hal ini menjadi keprihatinan Gereja. Gereja sangatlah khawatir akan iman umatNya. Bila gembalaNya sedikit. Bahkan kalau kita mendengar dan melihat berapa Orang Muda Katolik yang berkeinginan masuk ke sekolah pendidikan para biarawan biarawati. Tahun demi tahun, Orang Muda Katolik yang masuk ke seminar tidak bertambah banyak jumlahnya. Umat diajak untuk memikirkan duka, kecemasan, dan harapan ini bahwa Gereja membutuhkan orang-orang yang mau, mampu, dan boleh mengabdikan dirinya kepada Gereja. Menjadi biarawan biarawati dan pilihan ini bagian panggilan khusus di mata hati Gereja.

Dan, sangatlah pas yang dikatakan di Kitab Suci bahwa tuai memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Kalimat ini menjadi salah satu sorotan tersendiri bagi Bapa Paus Benediktus XVI di hari panggilan ke-48 se dunia.

Hari panggilan ke-48, kita peringati pada Masa Paskah, Minggu ke-4, Minggu lalu (15/5). Di Minggu panggilan, Bapa Paus menekankan pada kebutuhan Gereja Lokal dan menjadikan tema, yakni “Mendorong panggilan dalam Gereja Lokal”. Tujuh puluh tahun yang lalu, Venerabilis Paus Pius XII mendirikan sebuah Serikat Kepausan untuk Panggilan Imam. Serikat-serikat serupa, yang dipimpin oleh para imam dan anggota-anggotanya adalah kaum awam, secara berturut-turut didirikan oleh para uskup di banyak keuskupan, sebagai suatu tanggapan atas panggilan.

Panggilan biarawan biarawati pertama-tama dan terutama adalah buah dari kontak yang terus menerus dengan Allah yang hidup. Karena semakin cinta kepada umatNya. Dan, umatNya mau dan merelakan anaknya untuk dipanggilan Tuhan menjadi biarawan biarawati.

Namun, panggilan yang satu ini. Janganlah menjadi paksaan oleh siapa pun. Karena panggilan ini merupakan bagian dari keterikatan antara pribadi yang mau berserah diri kepadaNya. Untuk menjadi pelayanan domba-dombaNya.

Seperti yang dikatakan Tuhan di kitab suci bahwa pilihanmu sungguh mulia. Karena kalian, Orang Muda Katolik mau bersimpu kepadaNya menjadi pejala manusia. “Mari, ikutilah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mat.4:19).

Ayat ini merupakan suatu “tanda” yang menunjukkan kasih-Nya kepada manusia dan anugerah belas kasih Bapa. Melalui Sabda dan cara hidup-Nya, Ia mempersiapkan mereka untuk melaksanakan karya keselamatan-Nya.

Ini merupakan undangan teristimewa dari Tuhan bagi Orang Muda Katolik untuk diajak mengikuti Dia. Untuk itu dibutuhkan suatu tempat pembinaan yang tepat bagi semua orang yang ingin mempersiapkan diri untuk pelayanan imamat dan hidup bakti (religius atau biarawan-biarawati) di bawah bimbingan para pejabat Gereja yang kompeten.

Maka setiap umat Kristiani, setiap anggota Gereja, secara sadar harus merasa bertanggung-jawab demi memajukan panggilan. Sangatlah penting untuk mendorong dan mendukung mereka yang telah menunjukkan tanda-tanda yang jelas atas panggilan imamat dan hidup bakti dan membantu mereka merasakan kehangatan seluruh jemaat sehingga mereka mampu menjawab “ya” kepada Allah dan kepada Gereja.

Dan, sangatlah pas sekali di tahun 2011 ini, keuskupan kita mempunyai tahun anak dan katekese. Di tahun anak ini, keluarga ditekan untuk menumbuhkembangkan iman, kasih, dan harapan akan benih panggilan biarawan biarawati. Dengan mendampingi anak-anaknya untuk pergi bersama ke gereja. Apalagi mendaftarkan anaknya menjadi anggota misdinar. Dari situ benih-benih panggilan akan semakin tumbuh sering kemauan anaknya.

Tidak hanya mengajak pada kegiatan menggereja, tetapi di tahun katekese ini keluarga juga perlu mempastorali diri dengan berdoa dan membaca kitab suci bersama. Kemudian setiap ayat diulas sedikit sebagai bahan refleksi.

Sehingga Gereja menjadi semakin peka dan perhatian terhadap reksa pastoral panggilan, khususnya dalam membantu anak-anak dan kaum muda di setiap keluarga menumbuhkan suatu persahabatan yang sejati dan penuh kasih kepada Tuhan, mengolahnya dalam doa-doa pribadi maupun liturgis (bersama); tumbuh dalam keakraban dengan Kitab Suci dan karenanya mendengarkan Firman Tuhan dengan penuh perhatian dan menghasilkan buah yang melimpah; memahami bahwa masuk ke dalam kehendak Allah itu tidaklah menghancurkan diri pribadi, melainkan sebaliknya justru menghantar seseorang mencapai pada penemuan kebenaran yang terdalam tentang diri sendiri.

Dan, akhirnya mampu membangun relasi dengan orang lain secara jujur dan penuh rasa persaudaraan, karena hal itu terjadi bila kita mau terbuka terhadap kasih Allah hingga kita mampu menemukan kegembiraan yang sejati dan meraih cita-cita kita.

Bahkan di keuskupan kita, sekarang membangun seminar tinggi PROVIDENTIA DEI. Dengan adannya seminar tinggi ini, umat kristiani diajak untuk semakin menghidupi Gereja sebagai anggota tubuhnya yang penuh keberanian, melalui perhatian terhadap keprihatinan akan panggilan, untuk menunjukkan cara mengikuti Kristus yang menantang ini, karena maknanya sungguh kaya dan melibatkan seluruh hidup seseorang.

Untuk menanggapi tantangan ini, saatnya calon para gembala berbaur bersama Orang Muda Katolik yang lainnya. Karena ini bagian dari proses panggilan dan kedewasaannya mengikuti Tuhan menjadi penjala manusia. (sep.) ILUSTRASI :image.google.com

SNMPTN 2011


Hindari Joki

Tim panitia SNMPTN 2011, sejak Senin sore (30/5) telah mempersiapkan tempat ujian bagi anak-anak SMA dan SMK baik swasta maupun negeri. Seperti pantauan bloggers di Institut Tekoloni Adhi Tama Surabaya, gedung G dan H telah tertata kursi dengan rapi dan di depan pintu terdapat nomer ujian berdasarkan programnya. SNMPTN merupakan jalur ujian tertulis dan keterampilan. Didahului dengan pembayaran dan pendaftaran SNMPTN 2011 jalur ujian tertulis dan keterampilan dilaksanakan pada tanggal 2-5 Mei 2011.

Para calon mahasiswa negeri yang menggunakan PIN tersebut untuk mendaftar berasal dari tiga kelompok program studi. Seperti IPA , IPS, dan IPC. IPC adalah peserta yang memilih kelompk IPA dan IPS.

Untuk pelaksanaannya, ujian tertulis dilaksanakan Selasa, 31 Mei dan Rabu, 1 Juni 2011. Dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia yang akan dikoordinasi melalui 39 panitia lokal, menggunakan ruang ujian sebanyak 22.660 kelas dan melibatkan sedikitnya 45.320 pengawas ujian.

Mengenai daya tampungnya, secara nasional SNMPTN 2011 jalur ujian tertulis dan keterampilan akan menampung 110.149 peserta di 60 perguruan tinggi negeri (PTN) dan akan diumumkan pada 30 Juni 2011.

Untuk menghindari perjokian, panitia membedakan per angkatan. Seperti angkatan tahun 2009 disendiri melalui ruang tersendiri. Sehingga pantauan efisien dan kemungkinan besar sistem joki tidak akan terjagi. (sep)

5 TAHUN LUMPUR LAPINDO





FAM UNAIR GELAR TEATERIKAL EMPATI

Para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Advokasi Mahasiswa (FAM) Universitas Airlangga menggelar aksi teaterikal empati di depan Gubernur Suryo, Minggu lalu (29/05) bertepatan dengan 5 tahun lumpur Lapindo. Teaterikal ini dikemaskan dalam performance art dengan melumuri tubuh mereka dengan lumpur yang sudah 5 tahun ini dirasakan oleh warga Porong dan sekitarnya.

Salah satu mahasiswa juga berorasi mengingatkan kembali penderitaan rakyat selama 5 tahun ini. Mereka terombang-ambing dan hidup dalam ketidakpastian karena ulah ABURIZAL BAKRIE dengan menginjak-injak warga korban lumpur panas Lapindo.

Ini adalah teatrikal yang menggambarkan warga Porong dan sekitarnya yang diinjak-injak oleh BAKRIE pemilik PT Minarak Lapindo Jaya karena proses ganti rugi tidak segera diselesaikan. Bahkan, korban terus bertambah.

Tidak hanya itu, dampak dari Lumpur Lapindo ini sejumlah warga Porong dan sekitarnya menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hal ini dibenarkan oleh aktivis lingkungan hidup, yakni Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur. Bahkan WALHI mengadakan pemeriksaan gratis. Untuk penyakit infeksi ini dan tahun demi tahun tidak semakin sedikit. Malahan semakin banyak jumlahnya.

“Jumlah penderita penyakit ISPA di Kecamatan Porong dan sekitarnya apabila dihitung sejak 2008 hingga 2010 bisa mencapai ratusan ribu orang.”

Bahkan saat ini, pihak Lumpur Lapindo berencana mengadakan pengeboran di Sidoarjo. Namun pemerintah provinsi bersikap tegas menolak pengeboran di daerah tersebut. Tapi apa boleh buat, kalau pemerintah pusat mengizinkan pengeboran. Pemerintah provinsi tidak bisa berbuat apa-apa. Dan, menjadi dilema bagi kami. (sep)

Foto : suarasubaya.net dan grafer sep.

Senin, 30 Mei 2011

5 Tahun Lumpur LAPINDO

FAM UNAIR GELAR AKSI TEATERIKAL KORBAN LAPINDO

Para mahasiswa yang tergabung dalam Forum Advokasi Mahasiswa (FAM) Universitas Airlangga menggelar aksi teaterikal di depan patung Gubernur Suro, Minggu (29/05) bertepatan dengan 5 tahun lumpur LAPINDO. Aksi ini bagian dari kepekaan dan kepdulian terhadap warga lumpur LAPINDO. Di aksi teaterikal ini, mereka melumuri tubuhnya dengan lumpur yang sudah 5 tahun ini dirasakan oleh warga Porong dan sekitarnya.

Penderitaan ini akibat dari perbuatan yang tidak adil karena ABURIZAL BAKRIE yang mementingkan keuntungan belaka. Tampak melihat dampak terhadap warga sekitar. Bahkan saat ini udara di sekitar Porong telah bercampur gas-gas beracun dari semburan Lumpur LAPINDO.

Dan, diberitakan di televisi swasta bahwa meningkatnya jumlah orang yang menderita pernafasan akut (ISPA) di Porong. Hal ini juga diungkapkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Tidak hanya itu, pihak LAPINDO berencana akan mengadakan pengeboran kembali di Sidoarjo. Pengeboran ini tidak disetujui oleh pemerintah provinsi Jawa Timur, tetapi tidak tahu lagi kalau pemerintah pusat mengizinkan pelaksanaan tersebut. (sep)

Sabtu, 28 Mei 2011

Fakultas Kedokteran UKWM Surabaya Diresmikan


Maknai Profesi Dokter, Pengabdi Masyarakat

“Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono mengharapkan mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di fakultas kedokteran UKWS bukan sekedar gagah-gagahan saja, tetapi menjadi sesuatu yang berguna, menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi masyarakat. Lulusan dokter dari Fakultas Kedokteran UKWMS dapat menjadi dokter yang berarti bagi pelayanan masyarakat, memberikan referensi kepada masyarakat, dan sungguh-sungguh berbakti dalam melayani masyarakat”.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49/E/O/2011 tertanggal 23 Maret 2011. Fakultas Kedokteran UKWMS baru diresmikan di Le Ballroom Pakuwon City pada hari Minggu lalu (1/5).

Sebelum diresmikan terlebih dahulu diawali dengan perayaan ekaristi peletakan batu pertama bangunan kampus UKWMS baru oleh Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono. Bangunan kampus UKWMS yang baru berdampingan dengan Seminari Tinggi Providentia Dei Surabaya ini berlokasi di Pakuwon City. Dengan dilengkapi sarana dan prasarana pembelajaran. Direncanakan bangunan akan selesai dibangun pada tahun 2012.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Prof. W.F. Maramis, dr., Sp.KJ (K) menuturkan nilai jual fakultas ini proses pembelajaran dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Untuk pendidikan kedokteran dasar yang berlaku secara nasional ditambah dengan muatan khusus geriatrik (ilmu kedokteran-orang usia lanjut).

“Adanya muatan khusus geriatrik ini karena di Indonesia pertumbuhan usia lanjut bukannya semakin berkurang seperti piramida tetapi malah semakin banyak”, tutur Prof. Maramis.

Nantinya para calon mahasiswa Fakultas Kedokteran juga dibekali praktek di skill lab, simulasi cara merawat pasien, dan menyuntik pasien. Tak hanya hard skill yang diberikan kepada mahasiswa. Mahasiswa juga mendapatkan soft skill, baik interpersonal maupun intrapersonal.

Soft skill mahasiswa diasah dengan mengumpulkan 100 poin kegiatan Program Kegiatan Kemahasiswaan (PK2) dan 20 poin untuk diskusi-diskusi, seminar-seminar yang diadakan di kampus. Selain itu, Fakultas Kedokteran berorientasi pada kesehatan keluarga dan etika kedokteran.

Program-program yang ingin dikerjakan oleh Dekan Fakultas Kedokteran membentuk tiga paradigma baru. Diantaranya paradigma proses belajar mengajar, paradigma hubungan pasien dengan dokter, dan hubungan mahasiswa dengan dosen. “Saya ingin mengubah paradigma lama dimana dosen yang aktif dalam proses perkuliahan menjadi paradigma baru dimana mahasiswa yang harus lebih aktif daripada dosennya. Lulusan mahasiswa kedokteran nantinya juga ditumbuhkembangkan pendidikan karakter yang melayani dengan kasih kepada pasien, memiliki kepribadian yang baik, peka, dan peduli dengan sesama” tutur Prof. Maramis.

Prof. Maramis menambahkan bagi calon mahasiswa yang kurang mampu ingin kuliah di Fakultas Kedokteran, pihak kampus memberikan beasiswa dengan kreteria memiliki nilai yang baik. Ada beasiswa setiap semester jika mahasiswa yang telah kuliah di Fakultas Kedokteran memiliki IPK yang baik, anak dari staf non kependidikan dan kependidikan UKWMS yang akan kuliah di Fakultas Kedokteran juga akan mendapat keringanan biaya.

Sisi Lain
Rektor UKWMS Prof. Dr. J.S. Ami Soewandi menjelaskan bagi staf kependidikan akan diadakan pembinaan-pembinaan untuk mengasah kemampuan mengajar maupun ilmu kedokteran. Pembinaan yang dilakukan tergantung kebutuhan. Bisa dalam jangka waktu satu tahun diadakan 2 kali pembinaan.
Nantinya, ada sekitar 30 dosen yang mengajar di Fakultas Kedokteran. Dosen-dosen yang mengajar sudah lulus pendidikan S2. Namun, beberapa diantaranya masih ada dokter muda yang saat ini lagi menempuh pendidikan S2, jelas Rektor UKWMS.

Sejarah Singkat
Dalam acara launching Fakultas Kedokteran UKWMS, ketua Yayasan Widya Mandala Surabaya Prof. V. Henky Supit, SE., Ak. memaparkan perjalanan didirikannya Fakultas Kedokteran UKWMS sudah ada sejak tahun 1983. Ketika itu, para ahli dokter spesialis menghadap kepada yayasan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Namun, karena kondisi berbagai macam hal pihak yayasan menolaknya.

Tanggal 21 Mei 2006, Yayasan Widya Mandala Surabaya mengadakan pertemuan dengan para dokter, jumlahnya 35 orang. Dengan dihadiri Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya Alm. Romo Julius Haryanto, CM di rumah makan yang terkenal di Surabaya.

Pada waktu itu, Alm. Romo Haryanto, CM bertanya lagi kepada dokter-dokter yang hadir, “Apakah dokter masih mempunyai semangat yang ada pada tahun 1983? Untuk mendirikan fakultas kedokteran”, ujar Henky menirukan ucapan dari Romo Haryanto CM.

Setelah mendengar pertanyaan itu, Dokter-dokter yang hadir langsung menyatakan kesanggupannya untuk mendirikan fakultas kedokteran. Pada malam itu juga dibentuk panitia tujuh yang diketuai oleh Prof. Dr. W.F. Maramis, dr., Sp.KJ(K).

Setelah dibentuk, yayasan mengadakan rapat bersama panitia dengan Uskup Surabaya di Keuskupan Surabaya tanggal 23 Mei 2006. Saat itu juga yayasan menetapkan SK panitia pendirian Fakultas Kedokteran UKWMS. Namun pada saat itu banyaknya rintangan yang dihadapi, proposal pendirian Fakultas Kedokteran baru selesai pada tahun 2008.

Tanggal 16 April 2008, proposal itu diberikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Setelah dikoreksi, proposal dikembalikan untuk direvisi. Setahun kemudian, proposal dikembalikan ke dirjen Dikti setelah direvisi. Kemudian pada tanggal 22 dan 23 November 2009 datanglah tim KKI. Untuk mengadakan kunjungan yang pertama. Pada bulan Juli 2010, KKI mengadakan kunjungan kedua. Tanggal 23 Maret 2011 program studi pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran disetujui oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

Dan, tanpa menunggu lama lagi pendaftaran mahasiswa baru Fakultas Kedokteran baru pun dibuka pada hari Senin (2/5) hingga akhir bulan Mei 2011. Pengumuman penerimaan mahasiswa baru, Kamis (7/7). Perkuliahan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2011. (sep)

UKWMS


Buka Program Studi Kedokteran

Perkembangan dunia mengawali millennium ketiga dan memasuki era globalisasi membawa dampak yang sangat berarti bagi segala aspek jasa pelayanan. Pelayanan yang dahulu dikategorikan dalam pelayanan sosial sekarang telah berubah posisinya. Banyak negara termasuk juga Indonesia sudah memasukkan pelayanan kesehatan sebagai Industri Pelayanan Kesehatan (Health Care Industry).

Dengan meningkatnya kemampuan sosial ekonomi masyarakat untuk belajar serta keinginan memperoleh informasi yang rinci tentang pola hidup sehat maupun keberadaan berbagai penyakit melalui media massa, seminar-seminar tentang kesehatan serta melalui internet, ternyata semua ini ikut berpengaruh terhadap tuntutan mutu pelayanan kesehatan baik yang bersifat informatif maupun kebutuhan akan jasa pelayanan yang berkualitas. Hal ini menyebabkan kelompok geriatri atau lansia (lanjut usia/ lebih dari 65 tahun) meningkat, dan dalam beberapa dekade lagi akan menjadi masalah besar bagi Indonesia. Berdasarkan proyeksi, penduduk Indonesia yang lansia dari tahun ke tahun cenderung meningkat.

Pada tahun 2000 sebesar 14 ribu, pada tahun 2005 sebesar 16 ribu dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 19 ribu. Pada lansia sering terjadi penyakit degeneratif (penyakit karena usia) dan penyakit non infeksi lainnya yang sifatnya kronis dan sering disertai komplikasi. Penyakit degeneratif antara lain adalah stroke, kencing manis, susah tidur, dan menopause.

Sementara itu, ketersediaan akan tenaga medis tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Menurut WHO rasio dokter dan penduduk adalah 1:2.500 (1 tenaga medis untuk 2500 penduduk), sementara di Indonesia terindikasi rasionya adalah 1:4.000 penduduk. Dari data tersebut, jelas terlihat bahwa ketersediaan tenaga medis masih dibawah standar WHO.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya berkomitmen untuk mendirikan Program Studi Pendidikan Dokter. Melalui Surat Keputusan pendirian Program Studi Dokter tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 49/E/O/2011 tertanggal 23-Maret-2011 tentang “Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter (S1) Pada Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya”.

Program Studi Pendidikan Dokter ini nantinya akan bekerjasama dengan Rumah Sakit Port Health Center (PHC) atau Rumah Sakit Pelabuhan untuk praktek dan sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan utama. Selain itu, Program Studi Pendidikan Dokter juga bekerja sama dengan rumah sakit (RS) besar lainnya, yaitu RS Panti Nirmala Malang, RSJ Menur Surabaya, RSJ Lawang, serta Dinas Kesehatan Kota Surabaya, juga dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya Jakarta.

Proses pembelajaran diselenggarakan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Pendidikan Kedokteran Dasar yang berlaku secara nasional ditambah dengan muatan khusus Geriatrik. Pembangunan kampus baru di kawasan Pakuwon City Surabaya dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Peletakan batu pertama untuk kampus baru dilaksanakan Minggu lalu (1/5), pukul 10.00 WIB, dilanjutkan launching Program Studi Dokter- Fakultas Kedokteran. (UKWMS/Anastasia/Maria)

Sabtu, 21 Mei 2011

Seni



Seniman Sketsa Wajah hadir di Pasar Malam-Pusat Jajanan dan Makanan Tjap Toendjoengan.

Hari Jadi Kota Surabaya



Kemeriahan Hari Jadi Kota Surabaya

Tidak hanya parade budaya dan pawai bunga digelar di hari jadi kota Surabaya ke-718. Berbagai public menyambutkan dengan berbagai kegiatan. Diantaranya pasar malam cap Tunjungan. Pasar malam ini dilayout dengan bahan dari bambu. Di belakangnya terdapat joglo dengan dilengkapi tempat lesehan. Joglo ini berfungsi sebagai panggung. Di pasar malam menyedikan jajanan pasar, makanan tradisional, souvenir, dan batik. Di samping terdapat stand jajanan pasar, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai hibur, seperti perkusi, kapuera, dan ludruk. Bahkan juga diadakan lomba fotografi dan perkusi.

Pameran batik pun digelar di Ahmad Yani sampai memecahkan rekor MURI dengan kategori motif tebanyak. Lomba band di mall jalan Bubutan dan menumbuhkembangkan kreasi anak muda dengan lomba mewarnai, menggambar, dan mural. Terbukti bahwa kecintaan pada Surabaya sangat luar biasa.

Bahkan di tingkat RW pun menyambutnya hari jadi kota Surabaya. RW 4 Kelurahan Wonokusumo, tepatnya di Mrutukalianyar, Minggu (29/5) akan menggelar jalan sehat, karnaval, dan pentas seni. Tampak asyik, karang taruna RT 5 sedang membuat kerangka mobil hias dan kupon jalan sehat telah beredar sejak pertengahan bulan Mei.

Seperti yang dikatakan Via, siswa sekolah dasar di jalan R. A. Kartini mengatakan dirinya akan berpartisipasi di pentas seni. Dia menampilkan tari. Tarian ini sudah saya latih sejak Mei bersama teman-temanku, katanya. (as)

Selasa, 10 Mei 2011

Versi Rangkak


The Best Drummer SanMar High School versi rangkak.blogspot.com Ranu, kelas XI Bahasa.

FOTO : axel.blog.

Pagelaran Seni 2011


The Rithem of Nusantara, Inspirasi Anak Bangsa

Sebelum Ujian Akhir Semester dan penerimaan rapor akhir tahun pelajaran. SMA Santa Maria setiap tahun menggelar Pagelaran Seni. Kali ini diadakan Sabtu lalu (30/4) di aula Santa Maria. Pagelaran seni ini salah satu bagian dari mata pelajaran intra kelas XI yang masuk dalam muatan lokal Seni Budaya. Untuk muatan lokal kelas XI terdiri dari seni tari dan seni karawitan. Setiap siswa bebas memilih sesuai keinginannya.

Hal ini senada yang dituturkan Pambuko Kristian, Guru Seni Budaya. Bahwa muatan lokal seni budaya yang ada di SMA Santa Maria ini tidak hanya dibekali materi seni dan budaya. Tetapi lebih dipraktekkan dan ruang prakteknya ada sendiri, yakni di ruang Ursula dan ruang Karawitan.

Di ruang itulah, siswa kelas XI berlatih dan bereksplor menciptakan kreasi tari dan karawitan kontemporer. Diwujudkan dalam pagelaran seni. Dan, pagelaran seni ini tidak hanya mempertunjukkan kreasi seni. Tetapi pagelaran seni bagian dari Ujian Kompetensi kelas XI, tutur Pambuko.

Dan, kreasi tari dan karawitan ini murni dari ide siswa sendiri yang terbagi beberapa kelompok dari dua ratusan siswa kelas XI. Persiapan pagelaran seni ini kurang lebih 6 bulan dan waktu libur pun dimanfaatkan untuk latihan. Persiapan ini tidak disia-siakan oleh mereka untuk bertekun latihan dan berkat ketiga guru pendamping. Diantaranya Maria, Eva, dan Pambuko. Kreasi pun dapat diselesaikan dengan baik dan rapi. Mulai dari ide, konsep hingga formasi pada saat gladi bersih.

Salah satu panitia kelas X, Marissa mengatakan bahwa tema pagelaran seni ini bertajuk “Kiprah Anak Negeri”. Tema ini merupakan ajakan bagi anak muda lainnya untuk bangga pada keunggulan seni dan budaya bangsa. Terutama menghargai dan melestarikan warisan nenek moyang kita ini.

Pagelaran Seni ini dibuka dengan pemukulan gong dan Tari Rancak Geulis. Dan, dilanjutkan dengan berbagai penampilan dari masing-masing kelompok mulai musikalisasi puisi-hitam putih, tari Dur Balady, Koplak (kolaborasi karawitan dan perkusi), tari Tempo Doeloe, Film Indie Sarung, Tresna With You, tari Gantar Lasan, The Dukun & Police Show, tari Kemegahan Sang Ratu, tari Balo El Babega.

Di akhir pagelaran seni, karawitan kontemporer yang berjudul The Rithem of Nusantara memukau dan membius penonton dengan nada-nada rancak dan perpaduan alat musik elektrik, yakni gitar dan drum. Hingga penonton tidak terasa bahwa pagelaran seni telah usai. Ini semua karena kreatifitas siswa kelas XI dalam menciptakan karya seni. (asep)

ilustrasi :axel.blog

Minggu, 08 Mei 2011

Selamat dan Sukses Hari Jadi kota Surabaya ke-718

Hari Jadi Kota Surabaya




Parade Budaya dan Pawai Bunga 2011

Dalam rangka HUT kota Surabaya ke-718, pemerintah kota Surabaya menggelar parade budaya dan pawai bunga 2011, Minggu (8/5), pukul 14.00 WIB dari kantor Gubernur Jawa Timur menuju balai kota.

Sebelum diberangkatkan aparat kepolisian, Pamong Praja, dan Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan telah mengamankan lokasi Parade Budaya dan Pawai Bunga 2011 dari Siola, Hotel Mojopahit, Gubernur Suryo, hingga Balai Kota. Sampai lokasi tersebut dipadati warga kota Surabaya untuk melihat kemeriahan hari jadi kota Surabaya.

Berbagai karya, rangkaian bunga, dan miniatur (Suro Boyo, Masjid Cheng Hoo, dan kuil) dipamerkan oleh beberapa kecamatan, sekolah dasar, menengah, atas, dan beberapa universitas. Dari daerah pun turut berpartisipasi, seperti Sampang. Dan beberapa instansi dari pemerintah kota Surabaya ikut pawai dan tak ketinggalan pula perusahaan jaringan seluler, komunitas scoopy, Barongsai, dan komunitas sepeda pancal dengan memakai kostum tentara tempo dulu terurut meramaikan hari jadi kota Surabaya.

Parade dan pawai diwarnai dengan musik-musik rancak, seperti angklung, gamelan, maching dan drum band, serta reog kebanggaan Jawa timur selalu ditampilkan untuk melestarikan budaya bangsa.

Tidak hanya parade budaya dan pawai bunga digelar dalam hari jadi kota Surabaya. Di Tunjungan pun digelar pasar malam cap Tunjungan yang mulai 1 – 15 Mei 2011. Dan, Big Sale di berbagai mall.(as)