Friday, May 29, 2009
From: "Charles Makikama" karangetang@gmail.com
Rumah Seribu Cermin
Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenaldengan nama "Rumah Seribu Cermin".
Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu danmelintasi "Rumah Seribu Cermin". Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskanuntuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.
Sambil melompat-lompat ceria, ia menaiki tangga rumah dan masuk melaluipintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-geraksecepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, iamelihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yangbergerak-gerak cepat.
Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, iaberkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin."
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun,anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia jugamemasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masukmelalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribuwajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat.
Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribugonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumahsambil berkata pada dirinya sendiri,
"Tempat ini sungguh menakutkan, akutakkan pernah mau kembali ke sini lagi."
Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajahbagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai?
Biarlah setiap orang yang kita jumpai melihat wajah kita sebagai wajah seseorang yang takut akan Tuhan.
Sabtu, 30 Mei 2009
Tri Prasetya Kekal
CERIA dan BERLARI-LARI
Kapel Santa Maria, Jalan Raya Darmo dipenuhi oleh ratusan umat. Karena pada saat itu, Keluarga besar Suster Ursulin dari komunitas Surabaya dan Malang berbahagia di antara dua anggotanya, Jumat lalu (8/5) menguncapkan Tri Prasetya Kekal.
Dua anggota yang mengucapkan kaul kekal ini, di antaranya Sr. Eleonora Diah Warso Eko, OSU dan Sr. Veronika Rina, OSU.
Pengucapan kaul kekal ini didahului dengan perayaan ekaristi. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota yang didampingi Uskup Surabaya, Mgr. V. Sutikno Wicaksono, Pastor Zahnweh, SJ, dan Pastor Kepala Paroki Hati Kudus Yesus, Rm. Yosef Eko Budi Susilo.
Di sela-sela perayaan ekaristi, setelah homili dari selebran utama. Kedua suster mengucapkan kaul kekal langsung dihadapan Sang Kristus dengan disaksikan oleh umat. Di antaranya Suster Ursulin, guru-guru Santa Maria, Komite Peduli Santa Maria, dan Komite Sekolah.
Alhasil, setelah doa penutup Sr. Agatha Linda Chandra, OSU mengatakan Tri Prasetya Kekal ini mengambil tema “Tuhanlah, Sumber Air Hidupku!”. Karena Yesus merupakan sumber air hidup yang tidak pernah kering. Setiap hari selalu disirami oleh Tuhan, semakin hari semakin bertumbuh dan disempurnakan panggilanya.
”Begitu pula, saat kedua suster ini mengalami kehausan. Tuhan selalu berada disampingnya menjadi penyejuk mereka.”
Kapel Santa Maria, Jalan Raya Darmo dipenuhi oleh ratusan umat. Karena pada saat itu, Keluarga besar Suster Ursulin dari komunitas Surabaya dan Malang berbahagia di antara dua anggotanya, Jumat lalu (8/5) menguncapkan Tri Prasetya Kekal.
Dua anggota yang mengucapkan kaul kekal ini, di antaranya Sr. Eleonora Diah Warso Eko, OSU dan Sr. Veronika Rina, OSU.
Pengucapan kaul kekal ini didahului dengan perayaan ekaristi. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota yang didampingi Uskup Surabaya, Mgr. V. Sutikno Wicaksono, Pastor Zahnweh, SJ, dan Pastor Kepala Paroki Hati Kudus Yesus, Rm. Yosef Eko Budi Susilo.
Di sela-sela perayaan ekaristi, setelah homili dari selebran utama. Kedua suster mengucapkan kaul kekal langsung dihadapan Sang Kristus dengan disaksikan oleh umat. Di antaranya Suster Ursulin, guru-guru Santa Maria, Komite Peduli Santa Maria, dan Komite Sekolah.
Alhasil, setelah doa penutup Sr. Agatha Linda Chandra, OSU mengatakan Tri Prasetya Kekal ini mengambil tema “Tuhanlah, Sumber Air Hidupku!”. Karena Yesus merupakan sumber air hidup yang tidak pernah kering. Setiap hari selalu disirami oleh Tuhan, semakin hari semakin bertumbuh dan disempurnakan panggilanya.
”Begitu pula, saat kedua suster ini mengalami kehausan. Tuhan selalu berada disampingnya menjadi penyejuk mereka.”
”Perayaan ekaristi Tri Prasetya Kekal ini mempunyai sentuhan tersendiri di hati kedua suster ini. Mengingatkan panggilan pertama Tuhan pada diri mereka berdua. Dan, semakin dikuatan dengan Tri Prasetya Kekal.”
Bunda Marie dari Inkarnasi yang selalu memegang teguh spiiritualitasnya dalam mencari kehendak Tuhan. Sehingga panggilannya selalu bertumbuh kembang dan merelakan dirinya menjadi misionaris sebagai Indian di Kanada sampai akhir hidupnya.
Saat ditanya oleh Sr. Agatha mengenai panggilan Sr. Diah. Sr. Diah menjawab panggilan di Ursulin ini semakin bertumbuh, dikarenakan melihat para suster yang lain selalu ceria dan berlari-lari mengejar panggilannya, terang Diah yang menjabat Kepala Satuan Pendidikan SD Santa Maria.
Begitu pula, Sr. Veronika menuturkan bahwa suster Ursulin itu sederhana dan bergembira sepanjang hari.
Berkat penutup dari Mgr. Vincentius Sensi Potokota mengiringi langkahnya. Untuk semakin bertumbuh dan berkarya dalam terang Injil.
Usai berkat kedua suster yang telah mengucapkan kaul kekal ini berdiri di samping kapel. Dan, umat berduyun-duyun memberikan ucapan proficiat atas Tri Prasetya Kekal.
Sebagai ucapan syukur, para undangan dijamu dengan hidangan lezat dalam santap siang di selaras Biara Ursulin St. Maria.
Sambil menikmati santap siang, para undangan dilibur dengan tari Remo, kelompok Kulintang dari SDK Santa Maria, dan Tari Udang Windhu dari TKK Santa Maria.
Di akhir acara Sr. Veronika mensharingkan Tri Prasetya Kekalnya. Untuk mencapai kaul kekal ini tidak begitu saja. Ada tahapnya, di antaranya Aspiran, Postulat, Novisiat, Yunioritas I, dan II.
Di saat itu Yunioritas merupakan penentuan dalam memutuskan dan menjawab Tri Prasetya Kekal. Dengan permenungan dan bimbingan rahmat Allah, maka Sr. Vero semakin berani dan mantap untuk menjawab panggilannya melalui Tri Prasetya Kekal ini. (asep.)
Caption 1. Kusuk berdoa. 2. Ucapkan Tri Prasetya Kekal. (Foto: Dino-Staf Admin SMP Santa Maria)
Seni dan Budaya
Romo Eko Main Ketoprak
Ketoprak merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah tergerus oleh kemajuan zaman. Peminat kesenian ini sudah jarang sekali. Hal inilah yang Rm. Eko Budi Susilo, Kepala Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Surabaya, merasa perlu melakukan sesuatu untuk nguri-uri ketoprak.
Pada 7 Mei, bertempat di Gedung Cak Durasim, Ketoprak Mekar Budaya menggelar pementasan dengan lakon Putri Kodok. Bintang tamunya Topan (pelawak, Jakarta) dan Rm. Eko Budi Susilo. Pementasan tersebut mendapat perhatian umat Katolik dari beberapa paroki seperti HKY, Algonz, dan Redemptor Mundi.
Ketoprak merupakan salah satu kesenian tradisional yang telah tergerus oleh kemajuan zaman. Peminat kesenian ini sudah jarang sekali. Hal inilah yang Rm. Eko Budi Susilo, Kepala Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Surabaya, merasa perlu melakukan sesuatu untuk nguri-uri ketoprak.
Pada 7 Mei, bertempat di Gedung Cak Durasim, Ketoprak Mekar Budaya menggelar pementasan dengan lakon Putri Kodok. Bintang tamunya Topan (pelawak, Jakarta) dan Rm. Eko Budi Susilo. Pementasan tersebut mendapat perhatian umat Katolik dari beberapa paroki seperti HKY, Algonz, dan Redemptor Mundi.
Meski baru pertama kali bermain ketoprak, penampilan Rm. Eko tidak kalah dengan para pemain profesional. Celetukan-celetukan romo asal Solo ini cukup mengena. “Wah, Romo Eko hebat. Tidak pernah tampil dalam pementasan ketoprak sama sekali, tetapi begitu pentas bisa langsung klop dengan kami. Joke-jokenya membuat penonton terhibur," ungkap Bambang, pemeran Jo Lego.
Semoga kehadiran Romo Eko bisa menggugah umat Katolik untuk mengembangkan kesenian tradisional, termasuk ketoprak. "Saya memang prihatin karena sekarang ini anak-anak muda hanya suka main band saja," kata Romo Eko. (kbir)
Caption : Rm. Eko Budi Susilo berjubah (foto diambil dari hurek.blogspot.com)
Sabtu, 23 Mei 2009
Perbedaan
Mannasorgawi,
Minggu 14 April 2002
Jadilah Pemimpin, Bukan Boss
(Yohanes 13: 1-17)
Betapa orang sering gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai Boss.
H Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London yang merupakan salah satu Department store terbesar di dunia.
Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang "Pemimpin" dan bukan menjadi "Boss"......, apakah perbedaan antara Pemimpin dengan Boss?
Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe Pemimpin dan orang yang bertipe Boss.
Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka.
Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baiknya.
Seorang boss menimbulkan ketakutan;
tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.
Seorang bos mengatakan AKU;
tetapi seorang pemimpin mengatakan KITA.
Seorang boss menunjuk siapa yang bersalah;
tetapi seorang pemimpin menunjuk apa yang salah.
Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;
tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.
Seorang boss menuntut rasa hormat;
tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.
Seorang boss berkata PERGI !!!;
tetapi seorang pemimpin berkata MARI KITA PERGI!
Maka jadilah anda seorang Pemimpin dan bukan seorang Boss.
(dikutib dari:1Tan, Paul Lee, Encyclopedia of 7,700 Illustration, Garland, Texas: Bible Communications, Inc.1966.)
Ketika Yesus membasuh kaki murid muridNYA Ia bertanya, "Mengertikah kamu apa yang telah Ku perbuat kepadamu?" Yesus adalah GURU dan TUHAN kita. Kata GURU dan TUHAN menunjukan bahwa Yesus ada pada level yang lebih tinggi dari pada murid muridNya karena Ia tidak hanya mengajari atau memerintah mereka dengan kata kata tetapi Ia memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana seharusnya melakukannya. Jadilah seorang Pemimpin, bukan seorang Boss.
DOA: Bapa, ampunilah aku jika aku pernah bersikap seperti boss dan bukan sebagai pemimpin. Berilah aku kerendahan hati seperti Yesus. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Leadership is the art of getting someone else to do something that you want because he wants to do it. (Dwight D.Eisenhower).
Minggu 14 April 2002
Jadilah Pemimpin, Bukan Boss
(Yohanes 13: 1-17)
Betapa orang sering gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai Boss.
H Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London yang merupakan salah satu Department store terbesar di dunia.
Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang "Pemimpin" dan bukan menjadi "Boss"......, apakah perbedaan antara Pemimpin dengan Boss?
Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe Pemimpin dan orang yang bertipe Boss.
Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka.
Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baiknya.
Seorang boss menimbulkan ketakutan;
tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.
Seorang bos mengatakan AKU;
tetapi seorang pemimpin mengatakan KITA.
Seorang boss menunjuk siapa yang bersalah;
tetapi seorang pemimpin menunjuk apa yang salah.
Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;
tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.
Seorang boss menuntut rasa hormat;
tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.
Seorang boss berkata PERGI !!!;
tetapi seorang pemimpin berkata MARI KITA PERGI!
Maka jadilah anda seorang Pemimpin dan bukan seorang Boss.
(dikutib dari:1Tan, Paul Lee, Encyclopedia of 7,700 Illustration, Garland, Texas: Bible Communications, Inc.1966.)
Ketika Yesus membasuh kaki murid muridNYA Ia bertanya, "Mengertikah kamu apa yang telah Ku perbuat kepadamu?" Yesus adalah GURU dan TUHAN kita. Kata GURU dan TUHAN menunjukan bahwa Yesus ada pada level yang lebih tinggi dari pada murid muridNya karena Ia tidak hanya mengajari atau memerintah mereka dengan kata kata tetapi Ia memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana seharusnya melakukannya. Jadilah seorang Pemimpin, bukan seorang Boss.
DOA: Bapa, ampunilah aku jika aku pernah bersikap seperti boss dan bukan sebagai pemimpin. Berilah aku kerendahan hati seperti Yesus. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Leadership is the art of getting someone else to do something that you want because he wants to do it. (Dwight D.Eisenhower).
Jumat, 22 Mei 2009
Humour
MARRIAGE
Wife: "What are you doing?"
Husband: Nothing.Wife : "Nothing...? You've been reading our marriage certificatefor an hour."
Husband: "I was looking for the expiry date."
Wife : "Do you want dinner?"
Husband: "Sure! What are my choices?"
Wife: "Yes or no."
Wife: "You always carry my photo in your wallet. Why?"
Hubby: "When there is a problem, no matter how great, I look at yourpicture and the problem disappears."
Wife: "You see how miraculous and powerful I am for you?"
Hubby: "Yes! I see your picture and ask myself what other problem canthere be greater than this one?"
Stress Reliever Girl: "When we get married, I want to share all yourworries, troubles and lighten your burden."
Boy: "It's very kind of you, darling, but I don't have any worries ortroubles."
Gir l: "Well that's because we aren't married yet."
Son: "Mum, when I was on the bus with Dad this morning, he told meto give up my seat to a lady."
Mom: "Well, you have done the right thing."
Son: "But mum , I was sitting on daddy's lap."
A newly married man asked his wife, "Would you have married me if myfather hadn't left me a fortune?""
Honey," the woman replied sweetly, "I'd have married you, NO MATTERWHO LEFT YOU A FORTUNE!"
Girl to her boyfriend: One kiss and I'll be yours forever.
The guy replies: "Thanks for the early warning."A wife asked her husband: "What do you like most in me, my pretty faceor my sexy body?"He looked at her from head to toe and replied: "I like your sense of humor!
Rabu, 20 Mei 2009
GALERI FOTO
Menulis Itu Mengasyikkan
Perpustakaan bersama dengan Fakultas Ekonomi,
Jurusan Manajemen menggelar workshop dan lomba jurnalistik
bertema Menulis Itu Mengasyikkan
di Auditorium Benedictus lantai IV,
Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya,
Kamis (14/5) dan Jumat (15/5) bersama narasumber,
di antaranya F.X. Rudy Prasetya SS (pengajar dan konsultan media),
Doan Widhiandono (wartawan Jawa Pos),
dan A.Y. Sepanca Naryanto (jurnalis tabloid Jubileum dan design grafis).
Selasa, 19 Mei 2009
Workshop dan Lomba Jurnalistik
GALAKKAN GEMAR MENULIS
Kamis (14/5) lalu, Perpustakaan bersama dengan Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen menggelar workshop dan lomba jurnalistik bertema Menulis Itu Mengasyikkan di Auditorium Benedictus lantai IV, Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya.
Workshop ini diikuti 94 peserta. Mereka berasal dari beberapa kalangan. Mulai pelajar SMA, mahasiswa, guru, dan dosen. Salah satu bagian dari program perpustakaan UKWM. Tujuannya, generasi muda bisa lebih terangsang dalam menulis.
Workshop kemarin tidak hanya diisi sharing tentang menulis, tapi juga cara me-layout artikel agar mempunyai nilai seni dan daya pikat pembaca. Untuk kesempatan ini dihadirkan narasumber kompeten dalam bidang, yakni F.X. Rudy Prasetya SS (pengajar dan konsultan media), Doan Widhiandono (wartawan Jawa Pos), dan A.Y. Sepanca Naryanto (jurnalis tabloid Jubileum dan design grafis).
Kegiatan dihadir pula oleh Rektor I, Dekan, Kajur, Sekjur Fakultas Ekonomi, staf Perpustakaan, dan Kepala Perpustakaan.
Setelah dibuka oleh Kepala Perpustakaan dengan ketukan tiga kali di mix. Pertanda dimulainya Workshop dan Lomba Jurnalistik.
Lanjut, F.X. Rudy Prasetya,S.S. memberikan materi-materi dasar jurnalistik, terutama hardnews atau berita langsung. Sebuah artikel memiliki beberapa fungsi. Di antaranya, memberi informasi, mendidik, dan menghibur pembaca. Tidak hanya itu, artikel bisa menjadi kontrol sosial dari masyarakat untuk pemerintah setempat.
”Menulis hardnews juga berpegang pada dasar 5W+1H. Dan, didukung dengan So What dalam melengkapi isi artikel,” terang Rudy.
Selepas Rudy memberikan materi. Doan Widhiandono menyampaikan materi, bagaimana menulis softnews atau lebih dikenal dengan feature. Doan mengungkapkan feature menjadi senjata bagi media dalam melawan televisi dan internet. Salah satu unsur dari feature adalah deskripsi-deskripsi yang memperjelas dan menyentuh hati pembaca, jelas Doan.
Lain yang disampaikan oleh A. Y. Sepanca N. Menurut dia, setelah menulis artikel diperlukan tata wajah agar menarik pembaca. Tata wajah ini lebih dikenal dengan tata letak dalam media.
Layout itu juga seni mengatur tulisan. Karena layouter bertugas mendesain isi berita dalam menvisualkan kepada pembaca, cepat dan jelas menangkap pesan dan informasi dari peristiwa yang disajikan. Selain itu, layouter juga memberikan pilihan huruf dan desain disesuaikan dengan keadaan dan kepentingan pembaca, jelasnya.
Keesokan harinya, Jumat (15/5) Lomba Jurnalistik digelar dengan diawali review tentang workshop kemaren. Rudy menjelaskan materi untuk menulis dinilai lebih pada gaya bahasa, isi, dan penutup artikelnya. Dan, menggunakan kalimat langsung, seperti ujar ataupun ungkap.
Untuk siswa SMA lebih diutamakan menulis hardnews dengan pokok bahasan Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Mahasiswa bisa menulis hardnews atau softnews dengan tema “Aku dan Kampusku”, terangnya.
Sepanca juga menyampaikan kembali tentang aturan pemakai size dan jenis font. Medianya diprint di kertas A4 dan menghimbau untuk peletakkan foto. Diantaranya pemberi kredit dan caption foto dalam berita, ujarnya.
“Sebelum dimulai lomba, Julius Koesworo, Drs. Ec., MM menjelaskan profil Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen,” terangnya melalui Liquid Crystal Display (LCD).
Lomba ini diikuti 32 peserta siswa SMA dan mahasiswa. Untuk siswa area huntingnya di sekitar fakultas ekonomi dan mahasiwa di sekitar kampus. Tepat pukul 08.00 dimulai lomba Jurnalistik dengan pekik ”Jurnalistik-Luar Biasa”.
Mereka berbondong-bondong hunting berita. Di antaranya wawancara, lihat kondisi kampus, dan memotret. Pukul 10.00 peserta telah menyelesaikan tugasnya mencari berita.
Lanjut ke lab. komputer untuk menulis hasil hunting. Sekaligus menjadi berita tersebut lengkap dengan tata letaknya. Detik-detik menjelang waktu dinyatakan berakhir, peserta semakin serius mengerjakannya.
Pukul 11.30, peserta telah selesai dan siap di-print out untuk diserahkan kepada panitia. Tepat pukul 12.00 berita telah terpapang di papan display sebanyak 32 berita. Peserta dan pengunjung berjubel melihat hasil dari lomba jurnalistik tersebut.
Lomba Jurnalistik untuk kategori mahasiswa dimenangkan oleh Ryo Andrea-Akademi Sekretari Widya Mandala. Dan, kategori siswa SMA juara I direbut oleh Herdani Tyas Vitasari-SMAK Frateran, juara II diraih oleh Elle Putri-SMAN 21, dan juara III disabet oleh Tirta Angela SMAK St. Stanislaus.
“Akhirnya piala yang dipajang di depan dari kemaren telah mempunyai empunya,” terang Rudy. (asep)
Caption 1: Pras mengamati peserta saat menulis artikel
Caption 2: Sepanca mengoreksi hasil tata letak salah satu peserta
Langganan:
Postingan (Atom)