Rayakan Hari Jadi Paroki
Gedung gereja sendiri berdiri tanggal 25 Januari 1981, jadi usianya sudah 28 tahun. Gereja yang terletak di pesisir pantai telah menjadi paroki yang ke-38 di Keuskupan Surabaya.
Gereja Katolik RPD mempunyai perjuangan tersendiri untuk berani memutuskan menjadi paroki. Menjadi segalanya tidak lagi disubsidi oleh gereja lain. Melainkan gereja sendiri harus berani mengelola segala aset yang dipunyai oleh gereja.
”Tanpa banyak kata, sejak tanggal 25 Januari 2004 Paroki mengambil keputusan untuk menjadi gereja mandiri, Gereja Katolik Paroki RPD. Pada waktu itu dibawah pimpinan para gembala, yakni Romo Y. Gani Sukarsono, CM dan Rm. Th. Tandyasukmana CM.
Tahun 2009, akhirnya Paroki Ratu Pecinta Damai telah genap 5 tahun atau disebut Lustrum I. Alm. Romo Y. Haryanto CM selaku Administrator Keuskupan Surabaya meresmikan Paroki Ratu Pencinta Damai dengan menandatangani prasasti yang diletakkan di depan gereja.
Menyambut hari jadi paroki ini, ketua panitia-R. FX. Budi Satriawan mengungkapkan bahwa tema Lustrum I paroki ini, yakni ”Menumbuhkembangkan Iman Umat dan Persaudaraan Sejati”. Hari jadi paroki ini juga digelar beberapa kegiatan.
”Diantaranya lomba jasmani dan rohani, pertandingan olah raga, bazaar, serta bakti sosial dengan pengobatan gratis”, ungkap Budi.
Sesuai temanya, Rm. Th. Tandyasukmana CM, Pastor mengharapkan dengan HUT ini, umat kita semakin dewasa, pengurus lebih kompak. Umat kita lebih bersatu dengan semangat persaudaraan dalam memajukan paroki kita tercinta ini.
Begitu juga, Orang Muda Katolik (BIAK, REKAT, dan MUDIKA) harus selalu meningkatkan kemampuannya untuk dapat ambil bagian dalam pengembangan paroki, harap Pastor Kepala Paroki.
“Usia paroki kita masih muda. Untuk dapat berkembang dengan baik perlu meningkatkan kerja sama yang sudah ada, dedikasi yang tinggi, dan pengorbanan yang tulus ikhlas,” ungkap Tandya. (asep)
Gereja Katolik RPD mempunyai perjuangan tersendiri untuk berani memutuskan menjadi paroki. Menjadi segalanya tidak lagi disubsidi oleh gereja lain. Melainkan gereja sendiri harus berani mengelola segala aset yang dipunyai oleh gereja.
”Tanpa banyak kata, sejak tanggal 25 Januari 2004 Paroki mengambil keputusan untuk menjadi gereja mandiri, Gereja Katolik Paroki RPD. Pada waktu itu dibawah pimpinan para gembala, yakni Romo Y. Gani Sukarsono, CM dan Rm. Th. Tandyasukmana CM.
Tahun 2009, akhirnya Paroki Ratu Pecinta Damai telah genap 5 tahun atau disebut Lustrum I. Alm. Romo Y. Haryanto CM selaku Administrator Keuskupan Surabaya meresmikan Paroki Ratu Pencinta Damai dengan menandatangani prasasti yang diletakkan di depan gereja.
Menyambut hari jadi paroki ini, ketua panitia-R. FX. Budi Satriawan mengungkapkan bahwa tema Lustrum I paroki ini, yakni ”Menumbuhkembangkan Iman Umat dan Persaudaraan Sejati”. Hari jadi paroki ini juga digelar beberapa kegiatan.
”Diantaranya lomba jasmani dan rohani, pertandingan olah raga, bazaar, serta bakti sosial dengan pengobatan gratis”, ungkap Budi.
Sesuai temanya, Rm. Th. Tandyasukmana CM, Pastor mengharapkan dengan HUT ini, umat kita semakin dewasa, pengurus lebih kompak. Umat kita lebih bersatu dengan semangat persaudaraan dalam memajukan paroki kita tercinta ini.
Begitu juga, Orang Muda Katolik (BIAK, REKAT, dan MUDIKA) harus selalu meningkatkan kemampuannya untuk dapat ambil bagian dalam pengembangan paroki, harap Pastor Kepala Paroki.
“Usia paroki kita masih muda. Untuk dapat berkembang dengan baik perlu meningkatkan kerja sama yang sudah ada, dedikasi yang tinggi, dan pengorbanan yang tulus ikhlas,” ungkap Tandya. (asep)