Bertekun dalam Novena Roh Kudus
Menjelang Hari Raya Pentakosta
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan
beberapa perempuan serta Maria, Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus”, Kis
1:14
Minggu lalu (13/5/2012) dalam
penanggalan liturgi memasuki Minggu Paskah yang keenam. Minggu paskah yang
keenam ini, seluruh umat Keuskupan Surabaya merayakan Kenaikan Isa Almasih atau
kenaikkan Tuhan Yesus Kristus yang jatuh pada hari Kamis. Meski perayaan ini
tidak begitu semeriah dan ramai seperti perayaan Natal dan Paskah pada umumnya.
Umat masih merayakan kenaikkan
Tuhan Yesus Kristus setelah 40 hari raya Paskah dengan khusuk. Seperti pantauan
dari blogger di Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Kepanjen dan Paroki Santa
Maria Tak Bercela, Ngagel.
Di Paroki Kelahiran Santa Maria
Perawan, Kepanjen (Paroki Kelsapa) perayaan ekaristi diadakan tiga kali dan di
Paroki Santa Maria Tak Bercela (Paroki SMTB) diadakan dua kali pada sore
harinya. Blogger memantau di Paroki Kelsapa pukul 08.00 WIB. Perayaan ekaristi
dipimpin oleh Rm. Ignatius Suparno, CM. Bangku-bangku masih ada kosong, namun
ini semua tidak menyurutkan umat Paroki Kelsapa menjalin relasi bersama Tuhan
Yesus Kristus. Mereka meluangkan waktu untuk bersama PutraNya dalam mengenang KenaikkanNya.
Tampak sekali kekhusukkan umat
dalam merayakan ekaristi bersama Pastor yang pernah pastoral di perburuhan.
Apalagi kelompok paduan suara dari gabungan wilayah Paroki Kelsapa mengiringi
suasana perayaan ekaristi dengan lagu-lagunya yang merdu. Melalui pimpinan
bapak Setyo, sang dirigen. Hingga umat semakin merasakan kehadiran Tuhan Yesus
di jiwa raga mereka. Dalam keheningan doanya.
Keheningan doa umat Paroki
Kelsapa semakin dikuatkan dengan homilinya Rm. Ignatius Suparno, CM. Rm.
Ignatius Suparno, CM menyampingkan pesan melalui inti pesan dari Injil Markus.
Hendaknya kita sebagai umat dalam anggota tubuh Gereja bukan menjadi penonton.
“Janganlah menjadi penonton dalam
peristiwa Paskah yang telah kita lalui, melainkan maknai peristiwa Paskah
dengan kekuatan PutraNya. Kita sebagai umatNya diharapan selalu meneladani
Kekuatan pribadi Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari,”
pesannya.
Dengan begitu kita sebagai
umatNya berani berkata saat ini dan selamanya tidak hanya sebagai penonton.
Jadilah pelaku pewarta Injil dan menumbuhkembangkan karya keselamatan PutraNya.
Sehingga pribadi kita menjadi garam dan terang dunia di perayaan Kenaikkan Isa Almasih
ini, papar Rm. Suparno, CM.
Sore harinya, blogger menuju Paroki
Santa Maria Tak Bercela. Koresponden memantau Perayaan Kenaikkan Isa Almasih
pukul 18.30 WIB. Terdengar dari parkiran, lonceng berbunyi menandakan perayaan
ekaristi Kenaikkan Isa Almasih segera dimulai.
Tak lama kemudian, koresponden
memasuki gereja ikuti merayakan perayaan ekaristi di Paroki SMTB. Ratusan umat
Paroki SMTB memadati lantai dasar Gereja dan di lantai satu masih nampak bangku
yang kosong. Namun hal ini tidak mempengaruhi kekhusukkan umat dalam merayakan
Kenaikkan Isa Almasih.
Perayaan ekaristi yang
dipersembahkan oleh RD. Satrio ini cukup meriah. Dikarenakan kemeriahan ini
semakin tampak dalam perayaan Kenaikkan Isa Almasih dengan kepiawaian kelompok
paduan suara AVC dalam melantunkan nyanyiannya dalam mengiringi umat dalam
merayaan perayaan ekaristi pada sore hari itu.
Keheningan dan kekhusukkan umat
semakin terasa dan dikuatkan dengan homilinya RD. Satrio. Dalam homilinya, RD.
Satrio menjabarkan secara mendalam peristiwa kenaikkan Tuhan Yesus Kristus
setelah perayaan Paskah yang dikisahkan dalam Injil Markus. Di Injil Markus,
proses waktu tidak begitu dijabarkan. Melainkan proses kenaikkan Tuhan Yesus
setelah peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Lai halnya yang dikisahkan Injil
Mateus, Yohanes, dan Lukas masih memaparkan proses waktu karya keselamatan
Yesus pada jaman itu. Namun hal ini tidaklah menjadi perdebatan di umat.
Melainkan menjadi kepenuhan kita dalam mendekati diri kita dengan PutraNya,
jabar RD. Satrio.
Perayaan Kenaikkan Isa Almasih kali ini memasuki masa liturgi tahun B. Umat
dihimbau dan diajak untuk mempastorali diri dengan novena Roh Kudus selama 9
hari berturut-turut. Keuskupan telah merumuskan tema Novena Roh Kudus, yakni
Bersama Roh Kudus Mewujudkan Hidup Sejahtera yang Ekaristis mulai Jumat lalu
(18/5/2012). Seperti yang dicanangkan di tahun 2012-Tahun Remaja dan Liturgi.
Tema Novena Roh Kudus saling berkait untuk mensinergikan iman umat dalam
perkembangannya.
“Bila umat tidak bisa mengikuti
novena Roh Kudus di Gereja bersama-sama umat yang lainnya. Dikarenakan
keterbatasan waktu dan komitmenya. Umat dapat novena Roh Kudus bersama
komunitas kecilnya, yakni keluarga. Dengan mengatur waktu yang tepat terutama
di malam,” jabarnya.
RD. Satrio juga berpesan kepada
anak-anak yang mau menempuh Ujian Akhir Semester tahun pelajaran 2011/2012.
Akan lebih baik, setelah belajar. Lebih baik dan enaknya berdoa Novena terlebih
dahulu. Sebelum tidur daripada nonton acara televisi seperti sinetron ataupun
Opera Van Java. Romo jamin yang dipelajari tadi akan masuk diotak kalian,
pesannya.
“Mari kita renungkan Hari raya
Kenaikkan Isa Almasih ini dengan Novena Roh Kudus dan sambutlah hari raya
Pentakosta dengan hati yang penuh iman dan kasih, Amin.” (asep)
Ilustrasi google.com