Melatih Emosi Siswa-Siswi Menjelang UNAS 2009
Setelah preview Pelatihan SEFT yang diberikan oleh Syarif Thayib, salah satu rekan dari Ahmad Faiz Zainuddin pada hari Sabtu lalu (4/4) saat penerimaan rapor tengah semester. Syarif Thayib menjelaskan tentang SEFT. SEFT merupakan kepanjangan dari Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
Waktu libur Paskah dan rapor tengah semester tinggal satu hari, SMA Santa Maria memanfaatkan waktu ini dengan mengelar Pelatihan SEFT. Pelatihan SEFT ini digelar di Aula Santa Maria, lantai 4 pada hari Senin (13/4).
Sebelum pelatihan SEFT dimulai, Sr. Agatha Linda Chandra, MBA., OSU selaku Kepala Satuan Pendidikan SMA Santa Maria membuka pelatihan ini dengan doa pembuka. Setelah kita merayakan Paskah, perjuangan kita belum selesai, terutama bagi siswa-siswi kelas XII. Siswa-siswi kelas XII masih berjuang dalam menyelesaikan Ujian Nasional 2009, jelas Sr. Agatha.
Untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan mempersiapkan UNAS 2009, siswa-siswi kelas XII yang berjumlah 192 ini dibekali dengan pelatihan SEFT. Tidak hanya itu beberapa orang tua murid menghadiri pelatihan SEFT ini, terangnya.
Lanjut, Syarif Thayib mengawali pelatihan SEFT dengan ucapan terima kasih bahwa kami telah diundang di SMA Santa Maria. Baru kali pertama, PT. LoGOS Institute memberikan pelatihan SEFT di Sekolah Menengah Atas, terutama di SMA Santa Maria ini.
”Dan, narasumbernya langsung dari pakarnya, yakni Ahmad Faiz Zainuddin. Beliau juga yang pertama kali membawa SEFT ke Indonesia,” papar alumni UNAIR dan pengajar di IAIN Sunan Ampel.
Tanpa panjang lebar, kita sambut Ahmad Faiz Zainuddin. Ahmad Faiz Z. mengatakan kalau di luar negeri, seperti Amerika lebih dikenal dengan EFT (Emotional Freedom Technique. Masuk ke Indonesia, EFT dikembangkan dengan menambahkan Spiritual. Karena spiritual salah satu bagian dari doa. Dengan doa, kita semakin ikhlas dan pasrah menyerahkan sepenuhnya kepada yang di Atas,” jelas Faiz, pendiri PT. LoGOS Institute.
”Pelatihan SEFT ini telah berkembang di beberapa kota di Indonesia, misalnya Jakarta dan Surabaya. Bukan hanya di Indonesia, SEFT ini telah mengembangkan sayap hingga Singapore, Hongkong, Australia, dan Saudi Arabia.”
Pelatihan SEFT menawarkan proses dan hasil yang berbeda. Pelatihan SEFT menggunakan hasil strategi low intensity, high sustainability. Dengan fokus pada pemberdayaan (mengajarkan ketrampilan spesifik) dan menekankan hasil jangka panjang. Nantinya setiap peserta dapat langsung mempraktekkan SEFT untuk masalah masing-masing pribadi. Tetapi untuk pelatihan sehari, jangan memperjuangkan pada masalah berat, seperti phobia atau yang lainnya. Karena itu memerlukan tiga hari dalam pelatihan.
“Harapnya setelah pelatihan ini peserta dapat menguasai teknik ini. Dan, peserta mempunyai goals ke depan, diantaranya Healing, Success, Happiness, dan Greatness,” jabarnya.
Ahmad Faiz Zainuddin juga memperlihatkan hasil pelatihan SEFT lewat Liquid Crystal Display (LCD) di berbagai kota, seperti menerapi phobia kecoak, bau durian, dan kecanduan rokok. Kecanduan rokok ini juga masuk rekor MURI, ungkap pria yang berusia 32 tahun ini.
Lebih jauh, sekitar 11. 30 wib Ahmad Faiz mengajarkan metode SEFT dengan cara ‘tapping’ melalui titik-titik Meridian. Pelatihan ini untuk mengatasi masalah emosi, seperti grogi, cemas, dan tidak konsentrasi yang sering dialami oleh siswa-siswi kelas XII saat UNAS berlangsung. Bahkan ini juga dialami oleh siswa-siswi yang memiliki prestasi akademik yang bagus.
Begitu juga, Ahmad Faiz juga mengajak ‘tapping’ sakit pegal-pegal, pusing, sakit perut, insomnia, dan adiksi. Karena Pelatihan SEFT ini tidak hanya untuk emosi juga bisa dipergunakan pada kesehatan, jabarnya.
Sebelum berakhir, Ahmad Faiz juga menerapi Novita, siswi kelas XII IPA yang phobia dengan cicak. Ahmad Faiz juga dibantu oleh salah satu siswi yang telah diajari metode ’tapping’. Saat siswi ini ditunjukkan cicak langsung ketakutan, kemudian dilakukan ’tapping’ selama kurang lebih 30 menit mulai berani melihat cicak.
Dilakukan lagi proses ’tapping’ melalui titik-titik Meridian dan berdoa kepada Tuhan untuk ikhlas dan pasrah kepada Tuhan. Akhirnya berani memegang cicak dan langsung dibawah ke tempat duduk.
Novita mengatakan awal mula takut, tetapi setelah diterapi saya menjadi tidak takut dan berani memegang cicak tersebut. Bahkan saya mencium tabung itu. Dan, wajah saya berubah dan senang dengan adanya pelatihan SEFT ini.
“Apalagi dalam menghadapi UNAS 2009 yang nantinya diadakan pada tanggal 20 April 2009,” jabar siswi yang berumur 18 tahun ini. (asep.)
Ilustrasi diambil dari image.google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar