Gelar Lomba Inovasi
Bekerjasama dengan Komunitas Peduli Santa Maria, SMA Santa Maria mengelar Lomba Inovasi Pembelajaran. Lomba inovasi ini dikemas dalam pembuatan proposal, proposal bagi siswa masuk di panitia, Sabtu (13/6). Dan, proposal bagi guru masuk ke panitia, Jumat (17/7).
Dan, setiap peserta terdiri dari tim. Tim berjumlah tiga siswa-siswi atau bisa lebih dari tiga orang. Proposal yang masuk harus memenuhi persyaratan teknisnya. Diantaranya hambatan permasalahan yang teratasi, gambaran inovasi, potensi dampak inovasi, indikator keberhasilan, rencana tindakan, jadwal inovasi, dan daftar pustaka.
Dari 16 proposal yang masuk disharing lagi menjadi 10 besar. 10 besar ini diaudisi melalui presentasi di aula Santa Maria, lantai 4, Sabtu (1/8). Setiap presentasi, semu tim diberi waktu 30 menit. Kemudian panelis memberikan pertanyaan kepada peserta audisi dan dilanjutkan juri. Masing-masing juri dan panelis diberi waktu 5 menit untuk bertanya. Begitu juga peserta pada menjawab pertanyaan para panelis dan juri.
Peserta lomba inovasi mempresentasikan proposalnya dihadapan para panelis dan juri. Panelis, diantaranya Prof. Dr. Hartanto Sunardi, S.T., S.Si., M.Pd. (Ketua Tim Panelis), Herry Wanta W. S.E., M.M., Drs. Errol Jonathans, Dra. Mintowati M.Pd., G. Teguh Santoso S.E. S.Si. M.M.
Dan, jurinya terdiri dari Tommy T.D. (Ketua Tim Juri), Sr. Agatha Linda Chandra, MBA., OSU, Andy Hartanto, Drg. Endro Prastowo, Andy Mulyo, Subhakti Tirtautama, perwakilan guru Dra. Endang Rahayu S., Dra. Maria Rosalia R, dan FX. Rudy Prasetya S.S.
Lomba inovasi yang dimulai pukul 07.00 ini dibuka dengan foto bersama dan doa pembuka oleh Birgitta Klara K S.Si. Tema Lomba: “Menciptakan Kegiatan Pembelajaran Yang Membangun Sikap Kritis, Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan Bagi Siswa.”
Dengan tujuan memotivasi siswa-siswi untuk lebih tekun dan lebih senang belajar dan menjadi lebih kritis, kreatif dan inovatif dalam mengemukakan pendapat maupun menyampaikan suatu gagasan. Prestasi siswa menjadi lebih baik, yang bernampak pada hasil rapor semester, karya ilmiah atau hasil penelitian, keberhasilan dalam lomba-lomba akademik.
Sr. Agatha Linda Chandra, MBA., OSU Kepala Satuan Pendidikan menegaskan pula setelah diberlakukannya KTSP, pusat pembelajaran bergeser dari guru (teacher’s oriented) ke siswa (student’s oriented). Siswa diharapkan lebih kritis, kreatif, dan aktif mencari bahan-bahan yang dapat memperkaya pemahamannya terhadap bidang studi tertentu.
Hal ini tentu tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Guru harus lebih matang persiapannya untuk membuat siswa menjadi kritis, kreatif, dan aktif. Guru juga harus lebih tekun memperkaya dirinya agar siap menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa yang tidak ada di dalam buku pegangan, juga perlu lebih siap mengajak siswa mendalami materi tertentu dalam bidang studinya, jelas Kepala Satuan Pendidikan.
Lanjut, Sr. Agatha bahwa lomba ini diadakan untuk memacu pola pikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan gagasan-gagasan inovatif yang berguna bagi perbaikan kegiatan belajar mengajar. Hasil dari lomba ini diharapkan menghasilkan metode-metode atau sarana pembelajaran yang dapat membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih asyik dan dapat membangun gairah siswa untuk menekuni pelajaran tertentu, tambahnya.
Setelah berjuang mempertahankan presentasinya dihadapan para panelis dan juri Sekitar pukul 13.30 wib, Ketua Panitia Lomba Inovasi Herry Wanta W. S.E., M.M. mengumumkan sang juaranya, yakni juara I-Adindra P.,dkk dengan judul Fisika itu Menyenangkan, juara II-Ezzra Redu, dkk judul proposalnya Pembelajaran Inovatif, dan juara III- Cyndy Cicilia, dkk dengan judul Mengubah Duduk Menjadi Berjalan. Dan, juara favorit pilihan penonton, yakni Cyndy Cicilia,dkk, seru ketua panitia.
Para pemenang memperoleh piagam penghargaan dan nilai tambah untuk bidang studi terkait, serta voucher potongan uang kegiatan. Seluruh peserta yang memasukkan proposal akan menerima sertifikat sebagai peserta.
Untuk guru, proposal yang masuk 12 proposal. Tersharing menjadi 10 terbaik. Dari 10 terbaik ini, mereka mempresentasikan dihadap panelis dan juri di ruang Romana, Sabtu (8/8). Nantinya dari tiga besar akan diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Namun, Ir. Marceline Prophylia, Wakil Kepala Satuan Pendidikan bidang Umum dan Operasional menegaskan bahwa guru-guru yang telah membuat proposal tersebut, kalah menang tetap menvisualkan hasilnya di kelas dengan proses pembenahan bersama timnya.
Lomba Inovasi ini salah satu pemacu dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar. Dengan inovasi, kita semakin menghidupkan sekolah Santa Maria. Dan, merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan, tegasnya. (asep)
Bekerjasama dengan Komunitas Peduli Santa Maria, SMA Santa Maria mengelar Lomba Inovasi Pembelajaran. Lomba inovasi ini dikemas dalam pembuatan proposal, proposal bagi siswa masuk di panitia, Sabtu (13/6). Dan, proposal bagi guru masuk ke panitia, Jumat (17/7).
Dan, setiap peserta terdiri dari tim. Tim berjumlah tiga siswa-siswi atau bisa lebih dari tiga orang. Proposal yang masuk harus memenuhi persyaratan teknisnya. Diantaranya hambatan permasalahan yang teratasi, gambaran inovasi, potensi dampak inovasi, indikator keberhasilan, rencana tindakan, jadwal inovasi, dan daftar pustaka.
Dari 16 proposal yang masuk disharing lagi menjadi 10 besar. 10 besar ini diaudisi melalui presentasi di aula Santa Maria, lantai 4, Sabtu (1/8). Setiap presentasi, semu tim diberi waktu 30 menit. Kemudian panelis memberikan pertanyaan kepada peserta audisi dan dilanjutkan juri. Masing-masing juri dan panelis diberi waktu 5 menit untuk bertanya. Begitu juga peserta pada menjawab pertanyaan para panelis dan juri.
Peserta lomba inovasi mempresentasikan proposalnya dihadapan para panelis dan juri. Panelis, diantaranya Prof. Dr. Hartanto Sunardi, S.T., S.Si., M.Pd. (Ketua Tim Panelis), Herry Wanta W. S.E., M.M., Drs. Errol Jonathans, Dra. Mintowati M.Pd., G. Teguh Santoso S.E. S.Si. M.M.
Dan, jurinya terdiri dari Tommy T.D. (Ketua Tim Juri), Sr. Agatha Linda Chandra, MBA., OSU, Andy Hartanto, Drg. Endro Prastowo, Andy Mulyo, Subhakti Tirtautama, perwakilan guru Dra. Endang Rahayu S., Dra. Maria Rosalia R, dan FX. Rudy Prasetya S.S.
Lomba inovasi yang dimulai pukul 07.00 ini dibuka dengan foto bersama dan doa pembuka oleh Birgitta Klara K S.Si. Tema Lomba: “Menciptakan Kegiatan Pembelajaran Yang Membangun Sikap Kritis, Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan Bagi Siswa.”
Dengan tujuan memotivasi siswa-siswi untuk lebih tekun dan lebih senang belajar dan menjadi lebih kritis, kreatif dan inovatif dalam mengemukakan pendapat maupun menyampaikan suatu gagasan. Prestasi siswa menjadi lebih baik, yang bernampak pada hasil rapor semester, karya ilmiah atau hasil penelitian, keberhasilan dalam lomba-lomba akademik.
Sr. Agatha Linda Chandra, MBA., OSU Kepala Satuan Pendidikan menegaskan pula setelah diberlakukannya KTSP, pusat pembelajaran bergeser dari guru (teacher’s oriented) ke siswa (student’s oriented). Siswa diharapkan lebih kritis, kreatif, dan aktif mencari bahan-bahan yang dapat memperkaya pemahamannya terhadap bidang studi tertentu.
Hal ini tentu tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Guru harus lebih matang persiapannya untuk membuat siswa menjadi kritis, kreatif, dan aktif. Guru juga harus lebih tekun memperkaya dirinya agar siap menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa yang tidak ada di dalam buku pegangan, juga perlu lebih siap mengajak siswa mendalami materi tertentu dalam bidang studinya, jelas Kepala Satuan Pendidikan.
Lanjut, Sr. Agatha bahwa lomba ini diadakan untuk memacu pola pikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan gagasan-gagasan inovatif yang berguna bagi perbaikan kegiatan belajar mengajar. Hasil dari lomba ini diharapkan menghasilkan metode-metode atau sarana pembelajaran yang dapat membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih asyik dan dapat membangun gairah siswa untuk menekuni pelajaran tertentu, tambahnya.
Setelah berjuang mempertahankan presentasinya dihadapan para panelis dan juri Sekitar pukul 13.30 wib, Ketua Panitia Lomba Inovasi Herry Wanta W. S.E., M.M. mengumumkan sang juaranya, yakni juara I-Adindra P.,dkk dengan judul Fisika itu Menyenangkan, juara II-Ezzra Redu, dkk judul proposalnya Pembelajaran Inovatif, dan juara III- Cyndy Cicilia, dkk dengan judul Mengubah Duduk Menjadi Berjalan. Dan, juara favorit pilihan penonton, yakni Cyndy Cicilia,dkk, seru ketua panitia.
Para pemenang memperoleh piagam penghargaan dan nilai tambah untuk bidang studi terkait, serta voucher potongan uang kegiatan. Seluruh peserta yang memasukkan proposal akan menerima sertifikat sebagai peserta.
Untuk guru, proposal yang masuk 12 proposal. Tersharing menjadi 10 terbaik. Dari 10 terbaik ini, mereka mempresentasikan dihadap panelis dan juri di ruang Romana, Sabtu (8/8). Nantinya dari tiga besar akan diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Namun, Ir. Marceline Prophylia, Wakil Kepala Satuan Pendidikan bidang Umum dan Operasional menegaskan bahwa guru-guru yang telah membuat proposal tersebut, kalah menang tetap menvisualkan hasilnya di kelas dengan proses pembenahan bersama timnya.
Lomba Inovasi ini salah satu pemacu dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar. Dengan inovasi, kita semakin menghidupkan sekolah Santa Maria. Dan, merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan, tegasnya. (asep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar