Memaknai Injil Kehidupan Melalui KebangkitanNya
Memasuki Paskah, Umat Katolik Keuskupan Surabaya
mengawalinya dengan Minggu Palma. Seperti yang diamati oleh blogger di beberapa
paroki. Blogger mengikuti Minggu
Palma (1/4/12) di Gereja Paroki Ratu Pecinta Damai, Pogot. Di halaman gereja,
ratusan umat Pogot mengikuti perarakkan Minggu Palma. Umat mengeluk-elukkan
Yesus sebagai raja. Namun pada saat bacaan Injil, umat mulai berubah pendirian
menjadi ikut-ikutan menolak Yesus sebagai raja.
Untuk merenungkan segala dosa-dosa yang telah
diperbuatnya. Romo Emanuel Prasetyono, CM selaku Pastor Pembantu dalam
memberikan peneguhan dalam homilinya. Romo Pras mengatakan, kisah sengsara Yesus
yang baru telah kita dengarkan. Bukan hanya kisah yang mengandalkan kekuatan
fisik, tetapi Yesus menjalaninya dengan kekuatan pribadinya. Sikap pribadiNya
yang mengalir menguatkan kita sebagai umatNya dengan berdiam diri. Berdiam
diri, bukan berarti kalah, kata Romo Pras.
“Berdiam diri di sini mengakui bahwa pengadilan jaman itu
sesat. Prosedur hukum tidak dijalankan sebagaimana mestinya Melalui
tuduhan-tuduhan yang tidak benar.”
Melalui inilah, Yesus mengajarkan kita untuk mensyukuri
rahmat keagungan Bapa, yakni pemberian kekuatan yang dipimpin oleh kebenaran.
Bukan kepalsuan yang mendasari kekuatan Yesus, jabar Romo Pras.
Sebelum memasuki pekan suci, hendaklah kita meneladan
kekuatan pribadi Yesus dengan kebenaranNya. Hingga dalam merenungkan Tri Hari
Suci semakin disucikan iman kita sebagai umatNya.
Tri Hari Suci, diawali dengan Kamis Putih. Blogger
mengikuti Kamis Putih (5/4/12) di Gereja Paroki Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Sebelum Kamis Putih dimulai, Panitia mengawalinya nonton film sengsara Yesus
melalui layar LCD dan televisi. Paroki Santa Maria Tak Bercela juga dipadati
umat. Di Kamis Putih, Rd. Budi Hermanto menyampaikan pesan, melalui tahun 2012-Tahun
Ekaristi dan Remaja ini diajak untuk semakin mengimani pribadi Yesus. Melalui
pengorbanan Yesus yang dilambangkan Tubuh Darah Kristus dengan komuni kudus.
Sebelum menerima komuni kudus, hendaknya kita
membersihkan diri. Untuk kesiapan diri menjalin relasi diri bersamaNya.
Disimbolkan dalam upacara pembasuhan kaki kepada keduabelas rasul.
Kekhusukkan umat semakin mendalam dengan mengikuti Jumat
Agung. Jumat Agung (6/7/12) yang dirayakan di Stasi Agustinus, tepatnya di SMA K Santo Hendrikus, Arief Rachman Hakim ini terdapat
dalam beberapa bagian, yakni ibadat sabda, penghormatan salib, dan penerimaan
komuni. Romo yang bertugas di stasi tersebut menegaskan, Jumat Agung merupakan
ibadat sabda dan penghormatan sengsara dan wafatNya. Tidak ada perayaan
ekaristi dan kolekte, tegasnya.
“Kolekte diganti dengan uang duka cita atau istilah di
Gereja Paroki Pogot, yakni uang silih dengan menyediakan kotak silih. Uang tersebut telah diberikan pada saat
Kamis Putih atau sebelum Jumat Agung yang diletakkan pada titik-titik tertentu
atau pintu masuk.”
Sehari kemudian, blogger mengikuti pekan suci di Gereja
Paroki Hati Kudus Yesus, Polisi Istimewa. Ratusan umat
memadati gereja dalam mengikuti perayaan Sabtu suci. Sabtu suci (7/4/12) dirayakan sebelum perayaan Paskah. Di Sabtu suci, Uskup merenungkan malam
tirakatan ini dengan berani mati atas dosa-dosa kita. Bukan menghindari
kematian. Kalau kematian dalam arti bahasa Suroboyoan, yakni Matek. Matek di
sini berarti ketidakjujuran atas tindakkan kita, seperti para koruptor saat
ini.
Untuk berani mati bersamaNya, Mgr. Vincentius Sutikno
Wicaksono berpesan kepada umatnya. Hendaknya kita berani menerima kematian atas
dosa-dosa kita. Hidup baru bersama kebangkitanNya dengan mengimani ajarannya
melalui cinta kasih bersama BapaNya. Seperti Alm. Paus Yohannes Paulus II, yakni Injil Kehidupan. Injil Kehidupan lebih
dikenal dengan sebutan dalam bahasa Latin yaitu Evangelium Vitæ
atau dalam bahasa Inggris disebut "The Gospel of Life" adalah merupakan judul dari Ensiklik yang
ditulis oleh Paus Yohannes Paulus II yang merupakan sikap Gereja Katolik terhadap nilai-nilai kehidupan manusia yang tidak dapat diganggu gugat, pesan
Bapak Uskup Surabaya. (asep)
Foto kedua : antarajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar