KEHARMONISAN KELUARGASedikit Berkata, Banyak BerbuatKunci Keharmonisan Keluarga itu KomunikasiSejak menikah, 23 Juli 1983 di Stasi Tlagasari, Paroki Purworejo Kabupaten Malang, Yohanes Berchmans Yan Sastra (54) telah menerapkan kepada keluarganya untuk hidup secara harmonis sesuai dengan hukum kanonik 1057.
Demikian petikan dari hukum kanonik 1057 :
“(1)Kesepakatan pihak-pihak yang dinyatakan secara legitim antara orang-orang yang menurut hukum mampu, membuat perkawinan; kesepakatan itu tidak dapat digantikan oleh kuasa manusiawi manapun. (2)Kesepakatan perkawinan adalah tindakan kehendak dengannnya seorang laki-laki dan seorang perempuan saling menyerahkan dan saling menerima untuk membentuk perkawinan dengan perjanjian yang tak dapat ditarik kembali.” Adapun tujuan sakramen perkawinan tersebut untuk mensejahterakan keluarga dan anak, agar tercipta keluarga Kudus seperti yang diajarkan Yesus didalam Alkitab.
Yan Sastra ini menjelaskan keluarga harmonis itu saling memahami peran masing–masing, guyub, keterbukaan, dan tidak egois. Dan, untuk membentuk keluarga yang harmonis, bapak kelahiran Ruteng Flores ini mendidik anak-anaknya agar telibat dalam pelayanan gereja dan lingkungan. Diantaranya doa lingkungan, pelajaran agama, koor, kolektan dan tatib, jelas bapak yang lahir pada tanggal 9 Januari 1956.
Lanjut, Yan Sastra menambahkan bahwa saat ini beliau mempunyai 1 putri dan 2 putra. Diantaranya Antonius Septian Brilianto, Caecilia Novarista Sastri, dan Albertus Benny Irawan). Untuk kedua putra, Yan Sastra ini menerapkan hidup pelayanan dan hidup hemat, seperti menjadi anggota misdinar dan memberikan uang saku secukupnya.
Selain mengajarkan dua pola hidup tersebut, beliau juga selalu mengamati proses belajar putra-putra dengan menanyakan hasil ujian. Dan, tidak pernah melarang putra dan putrinya untuk bermain, melainkan hanya membatasi mereka dalam bermain, tambahnya.
Di dalam hidup menggereja, Suami dari Fransiska Lasmi (52) juga ikut ambil bagian dalam kepengurusan dewan paroki. Awal kepengurusan dimulai dari lingkungan, sekarang telah menjadi Ketua I Dewan Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria. Di situlah di dalam keluarag, beliau menerapkan kepada keluarganya untuk selalu bertanggung jawab, khususnya dalam mendidik anak-anaknya untuk nenumbuhkembangkan iman Katolik, kata Bapak yang berdomisili di jalan Sedayu V/11.
”Dengan begitu diharapkan dalam berkomunikasi di keluarga harus terjalin dengan baik, sehingga apabila terjadi kesalahpahaman sebaiknya diselesaikan dengan kekeluargaan.”
Resep-resep yang diterapkan dalam keluarganya ini, mencoba berbagi kepada keluarga muda supaya turut serta berpartisipasi di dalam kegiatan yang ada di lingkungan, wilayah, dan di paroki. Dan, menerapkan Aksi Puasa Pembangunan tahun ini, bukan hanya di momen prapaskah dan paskah, tetapi tetap menerapkan selamanya, tutur Bapak yang berdomisili di lingkungan Bernadette Soubirous 2.
Pengalaman membina keluarga ini juga tidak lepas dari kegiatam-kegiatan yang telah diikut olehnya, seperti di Marriage Encounter (ME). Beliau mengatakan acara tersebut sangat bermanfaat karena para pesertanya dibekali dengan renungan, pengarahan, dan perilaku agar komunikasi di dalam keluarga dapat terbina dengan baik. Dan, itu semua yang beliau dapat berkat pelayanannya di Gereja. Sebagai umat Katolik menjadi pelayanan Tuhan, sungguh anugerah yang tak ternilai harganya. Karena upahnya besar di Surga.
Koreksi Diri, Kunci Keluarga Harmonis Menurut Edy Joko Prasetyo, keluarga harmonis merupakan keluarga yang hidup secara harmonis tanpa ada pertengkaran dalam keluaga dan hidup rukun. Edy juga mengajarkan kepada ke dua putranya untuk saling mengasihi satu sama lain. Dan, jika jika ada pertengkaran harus saling memberikan pengertian satu dengan yang lain, seperti koreksi diri. Penyelesaiannya pada saat itu juga dan jangan sampai berlarut-larut, karena itu berbahaya sekali bagi keharmonisan keluarga kita, jelas bapak yang menikah di Santa Maria Purworejo, 1 juni 1994.
Tanggapan ini selalu dipegang teguh oleh Edy, selaku Sub Seksi Liturgi Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria. Dalam keluarga kecilnya, Edy memiliki 2 putra yang bernama Yusuf Anton Prasetyo duduk di bangku SLTP, dan Leo Agung Prasetyo duduk di bangku SD.
Bapak kelahiran Purworejo, 3 maret 1962 menjelaskan keluarga harmonis adalah keluarga yang hidup secara harmonis tanpa ada pertengkaran dan hidup rukun. Hal ini juga diterapkan dalam mengajarkan kepada kedua putranya untuk saling mengasihi. Dan, jika ada pertengkaran harus saling memberikan pengertian satu sama lain, jelasnya.
Edy dalam mendidik anaknya selalu berpakaian yang sopan, rapi pada waktu pergi ke gereja. Tidak hanya rapi, tetapi mengatur jadwal untuk kedua putranya. Diantaranya dengan melihat televisi yang sesuai dengan usia mereka, belajar sesuai waktu yang sudah ditentukan, dan bermain dengan teman yang sebaya dengan mereka, imbuhnya.
”Selain mendidik kedua anaknya, Edy (48) dalam mengatur ekonomi selalu melakukan manejemen ekonomi dimana kebutuhan pokok harus terbeli dahulu baru yang lainnya, ungkap suami dari Yustina Darmayati (42).
Beliau juga terlibat di paroki, seperti koor dan dirigen. Keaktifnya beliau juga merambah sampai di lingkungan dan kampungnya, seperti doa lingkungan dan pengurus RT 2/RW 8. Edy juga salah satu umat lingkungan Antonius Padua ini berpesan kepada keluarga muda supaya harus saling pengertian dan koreksi diri, terangnya.
(jef/card)