AKTUALISASI PERAN OMK
“Saya selaku Orang Muda Katolik (OMK) Gereja mau ke mana dan bagaimana? OMK sesungguhnya bukan sekedar bagian dari lapisan sosial dalam masyarakat. Mereka memainkan peranan penting dalam perubahan sosial.”
Kalimat di atas merupakan pertanyaan yang kritis dan pernyataan yang kritis. Berangkat dari hal tersebut kita dapat menggali lebih dalam tentang potensi yang dimiliki OMK dan sejauh mana potensi itu diaktualisasikan. Sudahkah OMK mengambil peran-peran yang strategis di alam Gereja dan masyarakat?
Apakah peran dalam arti umum tersebut juga dapat berkolaborasi dengan perannya di dalam Gereja? Seperti yang ditulis di dok. Konsili Vatikan II, hal 328 – 329 mengatakan bahwa "Angkatan muda menularkan pengaruh yang sangat penting dalam masyarakat dewasa ini. Terdorong oleh kesadaran akan kepribadian mereka sendiri yang makin matang, dan oleh gairah hidup serta semangat yang meluap, mereka menerima tanggung jawabnya sendiri dan ingin memainkan perannya di dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebudayaan. Bila diresapi roh Kristus, dan dijiwai oleh ketaatan dan cinta terhadap gembala-gembala Gereja, semangat ini diharapkan menghasilkan buah-buah yang limpah. Mereka harus menjadi rasul angkatan muda yang pertama dan langsung, dengan menjalankan kerasulan antar mereka dan lewat mereka, sambil memerhatikan lingkungan masyarakat di mana mereka hidup."
Setelah belajar memahami peran OMK pada umumnya dan menghubungkan dengan apa yang tercantum dalam dokumen Konsili Vatiakan II; saya memahami sedikit peran OMK. Maka boleh dibilang di dalam pribadi OMK tersimpan potensi kepemimpinan dan kepeloporan. Selayaknya potensi ini diaktualisasikan secara positif dalam bidang-bidang garapan yang sesuai dengan talentanya.
Di dalam Gereja banyak bidang garapan yang dapat dikerjakan OMK. Misalnya saja KOMSOS Paroki juga ke ranah sosial lainnya. Aktualisasi diri OMK yang dikelola secara proposional pasti memberikan sumbangan yang positif untuk Gereja dan masyarakat. Dari perannya di dalam KOMSOS dapat juga berperan menjadi RT dan Karang Taruna di dalam masyarakat.
Kalau dokumen Gereja menyebutkan bahwa OMK menularkan pengaruh yang sangat penting dalam masyarakat. Di sini ditemukan potensi unik di dalam pribadi OMK. Sedangkan dalam pengertian umum dikatakan," Mereka mempunyai peran penting dalam perubahan sosial."
“Eksistensi atau gerakan OMK di dalam Gereja maupun di dalam masyarakat sangat dimungkinkan untuk berperan aktif di dalam bidang-bidang pelayanan.”
Menyandang perannya secara utuh, kepeloporannya untuk memimpin dengan komitmen yang tak diragukan. Namun untuk ke sana masih memerlukan dukungan dan bimbingan dari pihak yang lebih tua. Maka Gereja memfasilitasi mereka secara hirarki. Dengan fasilitas ini Gereja bermaksud mengoptimalkan peran mereka selaku OMK. Diharapkan dalam aktualisasi diri mereka tidak lepas dari prinsip-prinsip Gereja.
“OMK perlu dibantu untuk tumbuh dan matang di dalam iman. Ini adalah pelayanan pertama yang harus mereka terima dari Gereja.”
Benediktus XVI menambahkan "Banyak dari mereka tidak dapat mengerti dan menerima dengan cepat segala ajaran Gereja, namun tepatnya untuk alasan ini adalah penting untuk membangkitkan dalam diri mereka keinginan untuk percaya dengan Gereja, dan untuk memiliki kepercayaan bahwa Gereja ini yang dijiwai dan dibimbing oleh Roh Kudus.; adalah subyek yang benar dari iman, dan dengan masuk ke dalamnya, kita masuk berpartisipasi dalam persekutuan iman."
Dengan fasilitas yang disediakan oleh Gereja, OMK semakin mantap dalam aktualisasi diri, namun juga bertumbuh kembang dalam iman akan Kristus. Dengan demikian identitas OMK adalah harapan Gereja tidak ditelan arus zaman. ( Sr. M. LINA, SPM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar