Ingatkan Kembali Janji Legioner
Ratusan legioner dari 18 presidium di beberapa paroki memenuhi halaman Gereja Paroki Redemptor Mundi. 18 presidium yang tergabung dalam Kuria Mater Salvatoris dalam rangka menggelar Misa Acies 2012.
Acies merupakan acara akbar legio yang diadakan sekali dalam setahun. Biasanya Acies dirayakan setiap tanggal 25 Maret atau tanggal yang berdekatan. Acies sendiri berarti pasukan yang siap bertempur.
Kata yang berasal dari bahasa latin ini tepat digunakan untuk upacara di mana legioner sebagai suatu badan berkumpul untuk memperbaharui janji kepada Maria, ratu Legio, selain itu juga untuk menerima kekuatan dan berkat dari Maria sebagai bekal untuk pertempuran selama satu tahun yang akan datang dalam melawan kekuasaan setan.
Misa Acies kali ini mengusung tema “Per Mariam Ad Jesum”, Jumat (23/3) didahului perarakkan para legioner dengan membawa panji-panji presidium yang didominasi merah.
Usai perarakkan, perwakilan pembawa panji meletakkannya panji-panji presidium dan panji kuria dari Surabaya Barat, tongkat kebesaran dari legioner, dan Bunda Pelindung Legioner-Bunda Maria yang dihiasi kain putih dan bunga. Menggambarkan keagungan Bunda Pelindung, para Legioner.
Misa Acies pun dimulai oleh selebran utama Rm. Antonius Adrian Adiredjo, OP didampingi RD. Yustinus. Setelah berkat pembuka, Romo Adrian mengajak legioner. Untuk berdoa Rosario dipimpin oleh salah satu panitia dengan peristiwa sedih.
Legioner tampak khusuk dan hening berdoa doa Rosario Usai doa Rosario, Romo Adrian mengajak legioner untuk merayakan perayaan ekaristi.
Romo Andrian di homilinya menegaskan, sebagai legioner, kita berada di komunitas. Komunitas merupakan perayaan untuk mewujudnyatakan visi dan misi yang sehati dan sejiwa.
Untuk menumbuhkembangkan komunitas yang ramah dengan penuh persaudaraan dan kerukunan sangatlah sulit. Seperti yang kita dengar di bacaan I Kebijaksanaan 2:1a.12-22 bahwa kita harus sehati sejiwa bersamaNya. Ikut merasakan sukacitaNya. Hal ini telah diberikan kepada kita melalui teladan Bunda Maria. Mari meneladani dan belajar dari Bunda kita.
Untuk selalu hidup bersama, satu komunitas, satu saudara yang selalu menghargai dan mencintai. Janganlah kita meminta selalu dihargai dan dicintai, sebelum kita belajar menghargai dan mencintai saudara di komunitas kita, pesan Romo Adrian.
“Dan, itu salah satu prinsip yang mendasar, yakni kalau Anda ingin dicintai, buatlah diri Anda untuk mudah dicintai.”
Misa berlanjut dengan Aku Percaya dan pengulangan janji legio secara pribadi. Diawali oleh Romo, lektor, dan prodiakon, kemudian legioner maju berdua-dua, berlutut di depan veksilum besar, dengan tangan memegang bola dunia pada veksilum, lalu bersuara mantap mengucapkan janji kepada Bunda Maria: “Segala milikku adalah milikmu, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu, ya Ratu dan Bundaku”.
Setelah legioner maju, giliran pengulangan janji secara bersama-sama. Cukup berdiri di tempat masing-masing, dengan dipimpin Romo, kembali legioner mengucapkan janji penyerahan diri kepada Bunda Maria dengan format yang lebih panjang. Setelah itu semua selesai, misa kembali berlanjut seperti biasa.
“Sadarkah kita akan arti kata-kata tersebut? Jangan sampai kata-kata tersebut menjadi sekedar kata yang harus diulang tiap tahunnya.” (asep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar