Kamis, 31 Mei 2012
Peka dan Peduli Keamanan Lingkungan
Ikut Berjaga Bersama Satpam
Warga Mrutukalinyar RT.07 kota Surabaya benar-benar peka dan peduli pada keamanan lingkungannya. Sudah satu tahun lebih warga Mrutukalinyar telah membagi tugas dan ikut berjaga bersama Satpamnya. Ini bentuk dari kepedulian dan konsistensinnya menjaga kampung.
Dan, sebagai bentuk kepemilikkan terhadap keamanan kampungnya, warga Mrutukalianyar RT. 07 ikut berpartisipasi dengan lomba keamanan lingkungan yang digelar kepolisian daerah Surabaya.
Seperti pantauan Blogger, Selasa lalu (29/5/12) warga Mrutukalianyar RT. 07 memasang beberapa spanduk di titik tertentu. Salah satunya bertuliskan "Warga Mrutukalianyar RT. 07 berkomitmen menjaga keamanan lingkungan."
Alhasil, hal ini dibenarkan oleh Damiana S., salah satu warganya bahwa benar Mrutukalinyar RT. 07 mengikuti lomba keamanan lingkungan. Sejak tiga bulan yang lalu dan setiap malam polisi selalu memantau Pos Kamling yang berada di depan pertigaan jalan Mrutukalianyar RT. 07.
Bahkan di papan info ditempel Tanda Bahaya Kentongan yang diatur oleh Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/03/XI/1974 tanggal 2 November 1974 tentang pembunuhan, penculikkan, perampokkan, kebakaran, bencana alam, dan pencurian alam. Dan, ditempel kontak Polsek Semampir dan Info Layanan Masyarakat, jelasnya. (asep)
Warga Mrutukalinyar RT.07 kota Surabaya benar-benar peka dan peduli pada keamanan lingkungannya. Sudah satu tahun lebih warga Mrutukalinyar telah membagi tugas dan ikut berjaga bersama Satpamnya. Ini bentuk dari kepedulian dan konsistensinnya menjaga kampung.
Dan, sebagai bentuk kepemilikkan terhadap keamanan kampungnya, warga Mrutukalianyar RT. 07 ikut berpartisipasi dengan lomba keamanan lingkungan yang digelar kepolisian daerah Surabaya.
Seperti pantauan Blogger, Selasa lalu (29/5/12) warga Mrutukalianyar RT. 07 memasang beberapa spanduk di titik tertentu. Salah satunya bertuliskan "Warga Mrutukalianyar RT. 07 berkomitmen menjaga keamanan lingkungan."
Alhasil, hal ini dibenarkan oleh Damiana S., salah satu warganya bahwa benar Mrutukalinyar RT. 07 mengikuti lomba keamanan lingkungan. Sejak tiga bulan yang lalu dan setiap malam polisi selalu memantau Pos Kamling yang berada di depan pertigaan jalan Mrutukalianyar RT. 07.
Bahkan di papan info ditempel Tanda Bahaya Kentongan yang diatur oleh Keputusan Kapolri No. Pol : Kep/03/XI/1974 tanggal 2 November 1974 tentang pembunuhan, penculikkan, perampokkan, kebakaran, bencana alam, dan pencurian alam. Dan, ditempel kontak Polsek Semampir dan Info Layanan Masyarakat, jelasnya. (asep)
Minggu, 27 Mei 2012
Duo fotografer LKBN Antara Jawa Timur
Sampai Lingkungan Surabaya
Bersih dan Hijau, Lewat Bidikkan
Kepiawaian Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menggerakkan warga kota Surabaya. Untuk menjaga kebersihan lingkungan Surabaya menjadi bersih dan hijau tidak dapat diragukan. Surabaya menjadi indah dan cantik. Kebersihan lingkungan ini dibidik oleh fotografer LKBN Antara Jawa Timur dan dipamerkan di Grand City Surabaya, Jumat (25/5/12).
Pameran 50 foto karya fotografer handal yakni Eric Ireng dan M. Risyal Hidayat bertajuk Lingkungan Surabayaku Bersih dan Hijau.
Bahkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf hadir dalam pembukaan foto dan antusias melihat foto-foto kebersihan lingkungan Surabaya.
Minggu (27/5/12) setiap pengunjungan Grand City menyempatkan diri melihat karya fotografer LKBN Antara Jawa Timur. Dan, tampak satu pengunjungan melihat foto keunikkan alam dan penanugerahan Surabaya dengan Adipuranya. (asep)
Memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2012
Taufik Monyong Gelar Panggung Orasi Budaya
Setiap orang boleh beda dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Seperti yang dilakukan Taufik Monyong bersama Komunitas Budaya Surabaya. Mereka menggelar Panggung Orasi Budaya di trotoar DPRD, Sabtu malam lalu (26/5/12) yang bertajuk “Mengenang Perjuangan Mahasiswa dan Rakyat 1998”.
Di panggung orasi budaya disuguhkan berbagai acara mulai orasi, tari tradisional, musik kolaborasi dan Suroboyo, kidungan, serta diskusi terbuka sampai masalah grosir pasar Turi dan Kapas Krampung dibahas di panggung orasi budaya sampai bedah buku singkat tentang keberadaan perempuan saat ini.
Seperti dikatakan oleh salah satu pengelola pasar Kapas Krampung setiap Senin sampai Jumat dibuka jam 5 pagi dengan aneka produk Jawa Timur. Harganya pun lebih murah dan terjangkau. Dan, cintailah produk Indonesia, kata pengelola pasar krampung.
Panggung orasi budaya terbuka untuk warga kota Surabaya dan gratis. Sampai pesepeda onthel pun berhenti menyaksikan acara ini dengan santai di sepedanya. Makan pun dibagi-bagi gratis tanpa bayar, kata Taufik di atas panggung orasi budaya. (asep)
Pasar Malem Tjap Toendjoengan
DIRAMAIKAN
MUSIK PATROL DAN LUDRUK
Pasar Malem Tjap Toendjoengan menyambut HUT Kota Surabaya ke-719 di lapangan parkir Hotel Sheraton. Pasar Malem Tjap Toendjoengan dua tahun lalu diadakan di samping SOGO.
Dan, acara tahunan ini kali ketiga yang digelar oleh pihak Tunjungan Plaza. Bagi pihak Tunjungan Plaza ini bagian dari pelayanan mereka terhadap warga Surabaya. Karena Tunjungan Plaza juga bagian dari warga Surabaya yang ikut memajukan kota Surabaya.
Awal pembukaan, Wakilkota Surabaya, Tri Rismaharini turut hadir membuka acara Pasar Malem Tjap Toendjoengan. Setelah itu Ibu Risma melihat stan Pasar Malem Tjap Toendjoengan dan disambut meriah oleh warga kota Surabaya.
“Pasar Malem Tjap Toendjoengan berlangsung mulai Kamis (17/5/12) hingga Minggu (3/6/12) mendatang.”
Pasar Malem Tjap Toendjoengan menyuguhkan berbagai acara yang menarik mulai dari musik kolaborasi, musik patrol, dan ludruk. Selain panggung hiburan, panitia menghelat lomba fotografi, musik patrol, dan ludruk. Jadi, setiap malamnya, ada tiga sampai empat musik patrol dan ludruk ikut meramaikan Pasar Malem Tjap Toendjoengan. Di kompetisi ini, panitia telah menyediakan hadiah yang menarik.
Alhasil, setelah blogger berkeliling. Ternyata ada wisatawan manca negara sedang asyik duduk menikmati sajian kuliner khas Surabaya dengan berbaur bersama warga kota Surabaya Sabtu lalu (26/5/12). Sajian kuliner yang disediakan di stand, seperti semanggi, tahu pong, rawon iga, ronde, nasi krawu, lontong kupang, lontong mei, dan lain sebagainya.
Bahkan MC pun mengajak para pengunjung bernyanyi sambil menikmati suasana malam Pasar Malem Tjap Toendjoengan. (asep)
Jumat, 25 Mei 2012
Dies Natalis ke-49
Gelar Berbagai Lomba
ITATS merupakan
Perguruan Tinggi Unggul 2012 versi Kopertis wilayah 7, Jawa Timur.
Perguruan tinggi ini termasuk dinilai baik oleh Kompertisi dalam
pengelolahan bidang kelembagaan dan tata kelola, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, kemahasiswaan, dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, jelas Yoyok selaku staf Pelayanan Satu Atas,
Selasa (24/5/2012). Pelayanan Satuan Atap berada di gedung A
berdampingan dengan ruang Pembantu Rektor III.
Di sela-sela berbincang
dengan staf Pelayanan Satu Atas, Bapak Bambang selaku Pembantu Rektor
III menyapa kami berdua. Dengan senyum, kami juga ikut menyapa.
Sapaan Pembantu Rektor III yang familier .
Yoyok menambahkan bulan
Mei ini, ITATS menghelat Dies Natalis ke-49. Perhelatan Dies Natalis
ini digelar berbagai kegiatan yang memacu kebersamaan civitas
akademika. Kegiatan tersebut mulai tanggal 10 Mei - 3 Juni nanti,
diantaranya lomba dosen, karyawan, dan mahasiswa berprestasi. Lomba
ini memicu dosen dan karyawan untuk bekerja keras dengan
menumbuhkembangkan kreatifitas dan inovatif mereka. Hingga
perkembangan perguruan tinggi ini semakin maju menorehkan berbagai
prestasi di dunia pendidikan. Terutama mengisi kemajuan sumber daya
manusia dalam tatanan perkembangan jaman ini.
Selain lomba tersebut,
panitia juga menggelar lomba olah raga baik dosen sampai mahasiswa.
Olah raga yang dipilih panitia di cabang futsal dan volley ball, papar
Yoyok.
Minggu nanti (26/05/12) panitia
mengadakan jalan sehat dosen dan karyawan. Berbagai telah disiapkan
oleh panitia, seperti kulkas, sepeda gunung, dan hadiah hiburan,
tambahnya.
Kemeriahan jalan sehat,
nantinya berlanjut lomba memancing. Lomba memancing ini melatih
kesabaran peserta. Peserta juga memerlukan teknik tersendiri dalam
hal mancing memancing supaya meraih juara. Entah, ikan apa yang akan
disediakan oleh panitia. Panitia masih merahasiakannya supaya peserta
semakin penasaran dan semakin banyak peminatnya.
Selain lomba memancing,
salah satu mahasiswa teknik mesin mengatakan aka ada lomba karaoke di
area belakang gedung A. Diperuntukkan bagi semua civitas akademika
(dosen, karyawan, dan mahasiswa). Benar-benar kemeriahan menyambut
Dies Natalis ke-49, katanya.
Kemeriahan Dies Natalis
tidak hanya berhenti di lomba karaoke happy fun ala ITATS,
publik pun menunggu kemajuan ITATS yang lebih dhasyat. Hal ini
direspon oleh panitia dengan memamerkan karya mahasiswa-mahasiswi masing-masing jurusan yang bertajuk pameran produk jurusan dan uji emisi. Dan, lomba speaking and telling
ikut memeriahkan bulan penuh bahagia ini. Dies Natalis ke – 49
ITATS ditutup dengan istiqosah bersama tanggal 31 Mei 2012, pukul
13.00 WIB. (asep)
foto-foto : www.google.co.id/imghp
UKWMS - Diskusi Interaktif
Mengundang Denni Purbasari, Asisten Staf Khusus Wapres
Jumat lalu (27/5/2012) Rektor
Unika Widya Mandala Surabaya, Prof. Dr. J. S. Ami Soewandi bekerja sama dengan
Forum Masyarakat Katolik Indonesia menggelar Diskusi Interaktif.
Diskusi ini mengusung tema: “Indonesian Economic Outlook: Menyongsong
Masa Depan Indonesia dengan penuh harapan” menghadirkan narasumber Denni
Purbasari, Ph.D. selaku dosen FEB Universitas Gajah Mada (UGM) dan Asisten Staf
Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia di ruang Agustinus 301, lantai 3.
Unika Widya Mandala Surabaya
sengaja mengundang Purbasari untuk memaparkan situasi dan kondisi sampai saat
ini. Terutama kondisi perekonomian bangsa kita yang semakin merosot dipandang
kasat mata.
Berikut papar Purbasari dalam
diskusi interaktif yang dihadir petinggi dari instansi pendidikan dan tokoh
masyarakat. Memaparkan perekonomian bangsa Indonesia mulai dari Bahan Bakar
Minyak sampai kekayaan bangsa, yakni beras. Negara yang kaya akan padi kenapa
masih kekurangan beras. Apa yang terjadi dengan situasi dan kondisi bangsa saat
ini?, tanya Purba di ruang Agustinus saat itu. (asep)
Selasa, 22 Mei 2012
Unika Dharma Cendika Surabaya Bersama Puskat Yogyakarta
Bedah Film “SOEGIJA”
di WTC Surabaya
Bertepatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari
Komunikasi Sosial Sedunia, Universitas Katolik Dharma Cendika bekerja sama
dengan SAV Puskat Yogyakarta menggelar Bedah Film “Soegija” di ruang Singosari
lantai 3, WTC Surabaya.
Bedah Film ini menghadirkan pemeran utama Mgr.
Albertus Soegijapranata, SJ, yakni Nirwan Dewanto, Rm. G. Budi Subanar, SJ
penulis Buku “Soegija”, dan Rm. Iswara Hadi salah satu pengelola SAV Puskat
Yogyakarta.
Rm. Banar menceritakan tentang bukunya. Kedua buku
itu menceritakan hal yang berbeda. Buku pertama mengisahkan kelahiran Romo
Kanjeng sebutan Mgr. Soegija pada jaman dulu di tahun 1945an. Sedangkan buku
kedua mengisahkan catatan harian Romo Kanjeng. Pada saat menulis buku II sumber
utama benar-benar dari catatan harian romo kanjeng. Cukup ekstra keras dalam
membahaskan ke dalam buku kedua saya, karena tulisannya sulit dibaca dan
tulisan huruf latin, ceritanya.
Bagi Romo Banar, sosok Romo Kanjeng bukan orang
Katolik saja, melainkan semasa kecilnya sudah menjadi anak nakal dan
dipermandikan sejak duduk di bangku SMP. Sejak itulah pengalaman lintas budaya
dan agama sudah mulai bertumbuh kembang mengikuti pertumbuhan jaman, jelasnya.
“Nilai kemanusiaan dan perkembangan budayanya
membuat Romo Kanjeng semakin menghidupi nilai kekatolikkannya dan tidak
menempatkan diri di gereja saja Walaupun Soegija sudah menjadi romo, bahkan
sampai menjadi Uskup. Bahkan Romo Kanjeng menelorkan filosofi 100% Katolik,
100% Indonesia. Itulah sosok Romo Kanjeng,” jabar Romo Banar.
Paparan Romo Banar menambah bahan pertanyaan
moderator, Wawan Kristanto. Untuk bertanya kepada Romo Iswara Hadi, SJ. Mengapa
Romo membuat film Soegija? Padahal biayanya cukup besar, tanya moderator.
Romo Iswara menjawab konteks awalnya film Soegija
dibuat bukan dalam kemas layar lebar. Melainkan kemas atau format DVD seperti film
dokumenter. Setelah mengawali diskusi panjang lebar dengan sutradara-Garin
Nugroho dan penata musik-Djaduk Ferianto, jawabnya.
Sebelum pembuatan film Soegija, Puskat telah
mempuyai dua film dan mendapatkan penghargaan. Film Soegija dibuat karena
kesinambungan dari film kedua dari romo Van Lith dan Uskup pertama pribumi.
Romo Kanjeng merupakan murid dari Romo Van Lith dan Pahlawan Nasional yang
mempunyai peranan bagi bangsa dan Negara, jabarnya.
Dari situlah proses pembuatan film. Film ini
merupakan kisah nyata dan telah dilakukan riset dari berbagai sumber mulai dari
tahun 2008. Dan, akhirnya film Soegija dibuat oleh Garin Nugroho. Garin Nugroho
memilih peran utama, yakni Nirman Dewanto.
Dia mengakui dunia perfilman baginya masih baru.
Awal belum yakin tawarnya Garin. Berkat desak-desakkan Garin dan awal Oktober,
dia meminta waktu 2 bulan untuk memikirkan tawaran tersebut. Akhirnya dia
menyetujui peran Romo Kanjeng dengan mulai belajar literature dari buku-buku
Romo Banar salah satunya, reading bersama sutradara, dan hidup bersama
frater-frater di seminari, tuturnya.
Bagi dia, saya sebagai muslim tidak menjadi masalah sebagai peran Romo Kanjeng. Keluarga pun mendukung saya dalam memerankan Romo Kanjeng. Menjadi peran Romo Kanjeng tidak harus menjadi Katolik. Saya tetap menjalankan rutinitas keislaman saya.
Bagi dia, saya sebagai muslim tidak menjadi masalah sebagai peran Romo Kanjeng. Keluarga pun mendukung saya dalam memerankan Romo Kanjeng. Menjadi peran Romo Kanjeng tidak harus menjadi Katolik. Saya tetap menjalankan rutinitas keislaman saya.
Bedah film ini semakin meriah dengan kedatangan
Endang Laras dalam lantunan lagunya Kopi Susu. Lagu kopi susu juga mendapat
lagu di film Soegija. Pada saat cuplikkan film terdapat adegan kelompok musik
menghibur tamu-tamu dengan menyanyikan lagu kopi susu di hotel ASIA di film
tersebut.
SINOPSIS
FILM “SOEGIJA”
Film ini melukiskan kisah-kisah kemanusiaan di masa
perang kemerdekaan bangsa Indonesia (1940-1949). Adalah Soegija yang diangkat
menjadi Uskup Pribumi pertama dalam Gereja Katolik Indonesia. Baginya
kemanusian itu satu satu kendati berbeda bangsa, asal usul, dan ragamnya.
Dan perang adalah kisah terpecahnya keluarga besar
manusia. Ketika Jepang datang ke Indonesia tahun 1942, Mariyem (Annisa Hertami) terpisah dari Maryono (Abe), kakaknya. Ling Ling (Andrea Reva) terpisah dari ibunya (Olga Lydia).
Tampaknya keterpisahan itu tidak hanya dialami oleh
orang-orang yang terjajah, tetapi juga oleh para penjajah. Nobuzuki (Suzuki), seorang tentara Jepang dan
penganut Budhist, ia tidak pernah tega terhadap anak-anak, karena ia juga
mempunyai anak di Jepang.
Robert (Wouter
Zweers), seorang tentara Belanda yang selalu merasa jadi mesin perang yang
hebat, akhirnya juga disentuh hatinya oleh bayi tak berdosa yang ia temukan di
medan perang. Ia pun rindu pulang, ia rindu pada ibunya. Di tengah perng pun
Hendrick (Wouter Braaf) menemukan
cintanya yang tetap tak mampu ia miliki karena perang.
Soegija ingin menyatukan kembali kisah-kisah cinta
keluarga besar kemanusiaan yang sudah terkoyak oleh kekerasan perang dan
kematiaan. (asep, dari berbagai sumber)
Final WM Superstar 2012
Beradu
Vokal di Nada Tinggi
Unit Kegiatan Mahasiswa 3, Unika Widya Mandala Surabaya menghelat final
WM Superstar 2012 di auditorium Benediktus lantai 4, Sabtu lalu (28/4/2012), di
final ini terdiri dari 5 finalis yang membawakan lagu pilihan dewan juri,
seperti Sagitta Oetomo-lagunya Jennifer
Hudson And I'm Telling You
I'm Not
Going, Evelina Larissa-lagunya beyonce liste, Catharina Hetty-lagunya Whitney Houston I Have Nothing, dan Rully Rachel-lagunya Celine Dion I Surrender, dan Andy Partslist-lagunya Tompi Tak Pernah Setengah Hati.
Catharina menuturkan pilihan lagu
dari juri benar-benar sulit. Pilihan lagunya nada-nada tinggi semua. Memakan
waktu saya. Ternyata juri menganjurkan saya harus latihan ekstra keras. Sampai
saya membuat jadwal untuk latihan. Baik itu latihan pernafasan, olah vokal
sampai mempersiapkan performance yang ditampilkan di atas panggung, tuturnya.
Bahkan, dia sampai latihan di
tempat tertentu supaya dapat mencapai nada tinggi dari lagu I Have Nothing. Lagu I Have Nothing banyak nada-nada tinggi.
Kalau nada-nada tinggi tersebut tidak bisa saya capai. Makna lagunya kurang
dapat tersampaikan dengan baik dan tidak enak didengar oleh penonton. Apalagi
lagunya berbahasa Inggris. Duh, susah banget mas, paparnya.
Beruntung saya mempunyai
teman-teman AVC yang mendukung saya dalam latihan. Untuk mendapatkan nada
tinggi tersebut. Dua hari sebelum final, akhirnya saya mulai menguasai materi
lagu pilihan. Dan, pada saat tampil saya tidak berani performance banyak karena lagunya menguras tenaga.
Seperti yang dituturkan oleh
Deddy salah satu juri, Catharina mempunyai karakter vokal yang unik dan
menyanyikan lagunya tidak seperti penyanyinya. Berani melakukan improvisasi di lagu
tersebut, tuturnya.
Deddy menambahkan, finalis tidak
hanya menyanyikan lagu pilihan secara single. Mereka juga bernyanyi duet dengan
finalis lain, seperti Sagita-Evelina menyanyi lagu Ekspresi. Begitu juga dengan
Catharina-Rully-lagu Pesta. Untuk Andy karena finalisnya ada 5, Andy berduet
dengan Sheila. Sheila adalah pemenang WM Superstar tahun 2010. Mereka
menyanyikan lagu If ain’t Got Xou.
Kesemuaan lagu pilihan dan lagu
duet telah mereka nyanyikan dengan performance
yang tidak kalah bagus dengan Indonesian Idol yang disiarkan di stasiun
telivisi swasta nasional. Dan, sembari menunggu hasil dari dewan juri, penonton
dihibur dengan performance bintang
tamu dan jawara WM Superstar 2010. Hingga suasana auditorium semakin meriah
dengan bakat-bakat dan professional mereka.
Setelah penjurian selesai dan
hasilnya ditangan MC. MC meminta kelima finalis masuk ke depan. Dan, sang
jawara diumumkan oleh MC. Juara III diraih oleh Andy Partslist, Juara II
disabet Evelina Larissa, dan Catharina Hetty meraih juara I WM Superstar 2012,
Selamat. (asep)
Jumat, 18 Mei 2012
Hari Raya Kenaikkan Isa Almasih
Bertekun dalam Novena Roh Kudus
Menjelang Hari Raya Pentakosta
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan
beberapa perempuan serta Maria, Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus”, Kis
1:14
Minggu lalu (13/5/2012) dalam
penanggalan liturgi memasuki Minggu Paskah yang keenam. Minggu paskah yang
keenam ini, seluruh umat Keuskupan Surabaya merayakan Kenaikan Isa Almasih atau
kenaikkan Tuhan Yesus Kristus yang jatuh pada hari Kamis. Meski perayaan ini
tidak begitu semeriah dan ramai seperti perayaan Natal dan Paskah pada umumnya.
Umat masih merayakan kenaikkan
Tuhan Yesus Kristus setelah 40 hari raya Paskah dengan khusuk. Seperti pantauan
dari blogger di Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Kepanjen dan Paroki Santa
Maria Tak Bercela, Ngagel.
Di Paroki Kelahiran Santa Maria
Perawan, Kepanjen (Paroki Kelsapa) perayaan ekaristi diadakan tiga kali dan di
Paroki Santa Maria Tak Bercela (Paroki SMTB) diadakan dua kali pada sore
harinya. Blogger memantau di Paroki Kelsapa pukul 08.00 WIB. Perayaan ekaristi
dipimpin oleh Rm. Ignatius Suparno, CM. Bangku-bangku masih ada kosong, namun
ini semua tidak menyurutkan umat Paroki Kelsapa menjalin relasi bersama Tuhan
Yesus Kristus. Mereka meluangkan waktu untuk bersama PutraNya dalam mengenang KenaikkanNya.
Tampak sekali kekhusukkan umat
dalam merayakan ekaristi bersama Pastor yang pernah pastoral di perburuhan.
Apalagi kelompok paduan suara dari gabungan wilayah Paroki Kelsapa mengiringi
suasana perayaan ekaristi dengan lagu-lagunya yang merdu. Melalui pimpinan
bapak Setyo, sang dirigen. Hingga umat semakin merasakan kehadiran Tuhan Yesus
di jiwa raga mereka. Dalam keheningan doanya.
Keheningan doa umat Paroki
Kelsapa semakin dikuatkan dengan homilinya Rm. Ignatius Suparno, CM. Rm.
Ignatius Suparno, CM menyampingkan pesan melalui inti pesan dari Injil Markus.
Hendaknya kita sebagai umat dalam anggota tubuh Gereja bukan menjadi penonton.
“Janganlah menjadi penonton dalam
peristiwa Paskah yang telah kita lalui, melainkan maknai peristiwa Paskah
dengan kekuatan PutraNya. Kita sebagai umatNya diharapan selalu meneladani
Kekuatan pribadi Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari,”
pesannya.
Dengan begitu kita sebagai
umatNya berani berkata saat ini dan selamanya tidak hanya sebagai penonton.
Jadilah pelaku pewarta Injil dan menumbuhkembangkan karya keselamatan PutraNya.
Sehingga pribadi kita menjadi garam dan terang dunia di perayaan Kenaikkan Isa Almasih
ini, papar Rm. Suparno, CM.
Sore harinya, blogger menuju Paroki
Santa Maria Tak Bercela. Koresponden memantau Perayaan Kenaikkan Isa Almasih
pukul 18.30 WIB. Terdengar dari parkiran, lonceng berbunyi menandakan perayaan
ekaristi Kenaikkan Isa Almasih segera dimulai.
Tak lama kemudian, koresponden
memasuki gereja ikuti merayakan perayaan ekaristi di Paroki SMTB. Ratusan umat
Paroki SMTB memadati lantai dasar Gereja dan di lantai satu masih nampak bangku
yang kosong. Namun hal ini tidak mempengaruhi kekhusukkan umat dalam merayakan
Kenaikkan Isa Almasih.
Perayaan ekaristi yang
dipersembahkan oleh RD. Satrio ini cukup meriah. Dikarenakan kemeriahan ini
semakin tampak dalam perayaan Kenaikkan Isa Almasih dengan kepiawaian kelompok
paduan suara AVC dalam melantunkan nyanyiannya dalam mengiringi umat dalam
merayaan perayaan ekaristi pada sore hari itu.
Keheningan dan kekhusukkan umat
semakin terasa dan dikuatkan dengan homilinya RD. Satrio. Dalam homilinya, RD.
Satrio menjabarkan secara mendalam peristiwa kenaikkan Tuhan Yesus Kristus
setelah perayaan Paskah yang dikisahkan dalam Injil Markus. Di Injil Markus,
proses waktu tidak begitu dijabarkan. Melainkan proses kenaikkan Tuhan Yesus
setelah peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Lai halnya yang dikisahkan Injil
Mateus, Yohanes, dan Lukas masih memaparkan proses waktu karya keselamatan
Yesus pada jaman itu. Namun hal ini tidaklah menjadi perdebatan di umat.
Melainkan menjadi kepenuhan kita dalam mendekati diri kita dengan PutraNya,
jabar RD. Satrio.
Perayaan Kenaikkan Isa Almasih kali ini memasuki masa liturgi tahun B. Umat
dihimbau dan diajak untuk mempastorali diri dengan novena Roh Kudus selama 9
hari berturut-turut. Keuskupan telah merumuskan tema Novena Roh Kudus, yakni
Bersama Roh Kudus Mewujudkan Hidup Sejahtera yang Ekaristis mulai Jumat lalu
(18/5/2012). Seperti yang dicanangkan di tahun 2012-Tahun Remaja dan Liturgi.
Tema Novena Roh Kudus saling berkait untuk mensinergikan iman umat dalam
perkembangannya.
“Bila umat tidak bisa mengikuti
novena Roh Kudus di Gereja bersama-sama umat yang lainnya. Dikarenakan
keterbatasan waktu dan komitmenya. Umat dapat novena Roh Kudus bersama
komunitas kecilnya, yakni keluarga. Dengan mengatur waktu yang tepat terutama
di malam,” jabarnya.
RD. Satrio juga berpesan kepada
anak-anak yang mau menempuh Ujian Akhir Semester tahun pelajaran 2011/2012.
Akan lebih baik, setelah belajar. Lebih baik dan enaknya berdoa Novena terlebih
dahulu. Sebelum tidur daripada nonton acara televisi seperti sinetron ataupun
Opera Van Java. Romo jamin yang dipelajari tadi akan masuk diotak kalian,
pesannya.
“Mari kita renungkan Hari raya
Kenaikkan Isa Almasih ini dengan Novena Roh Kudus dan sambutlah hari raya
Pentakosta dengan hati yang penuh iman dan kasih, Amin.” (asep)
Ilustrasi google.com
Kamis, 17 Mei 2012
HUT Kota Surabaya ke-719
Irisan buah (klatakan) siap disantap setelah disiram ulekan bumbu dari cobek,
dan makanan inilah yang dinamakan Rujak Ulek.
FESTIVAL RUJAK ULEG
DI KYA-KYA KEMBANG JEPUN
RUJAK ULEG-Warga Surabaya pasti telah cukup akrab dengan makanan khas yang satu ini. Karena Surabaya memang daerah asalnya. Rujak ulek tak ubahnya rujak-rujak kebanyakan. Bumbunya terdiri atas cabe, kacang tanah goreng, bawang putih, petes, kecap, dan bumbu lainnya. Semua bumbu tersebut dihaluskan di atas cobek dengan cara diulek, yakni ditumbuk menggunakan ulek-ulek (alat pengulek).
Setelah bumbu halus teramu menjadi satu, baru kemudian klatakan yang berupa irisan tipis buah-buahan (bengkoang, nanas, mentimun, krai, jambu buah, dan buah lainnya sesuai selera) dicampur menjadi satu plus ditimpahi kulupan sayur godok (kangkung dan kecamba) di atasnya, baru kemudian disiram bumbu rujak. Atau ada juga yang menyertakan irisan lontong.
Dalam penyajiannya, biasanya rujak ulek disuguhkan di atas pincuk daun pisang. Namun seiring perkembangan zaman, kini daun pisang diganti dengan kertas minyak karena lebih praktis dan mudah didapat. Mau praktis lagi menggunakan piring.
Namun di tengah serbuan makanan dan restoran cepat saji yang mewaralaba ke berbagai pelosok nusantara, keberadaan rujak ulek perlahan tapi pasti agak terpinggirkan dan terancam kehilangan popularitas. Untuk mencari dan mencicipinya di kota asalnya pun harus hunting dulu ke beberapa kawasan yang terdapat penjual rujak uleg ini.
Festival rujak uleg ini diikuti puluhan warga kota Surabaya dari instansi pemerintah kota Surabaya, instansi pendidikan, dan staf hotel di Surabaya. Sekitar pukul 13.00 WIB dimulai dengan dibuka oleh Walikota-Ibu Tri Risma Harini dengan nguleg bareng di tempat yang disediakan oleh panitia.
Pukul 14.00 WIB rujak uleg pun sudah jadi dibuat oleh masing-masing peserta. Dan, panitia mengumumkan 40 besar dengan mendapatkan dana pembinaan sebesar 1 juta lima ratus rupiah. Dari 40 besar diambil lagi menjadi 5 besar mendapat sepeda gunung dan peralatan memasak.
Semakin meriah festival ini dengan hadirnya musik patrol dan beberapa pejabat pemerintah kota Surabaya dan tamu undangan.
Ibu Risma mengajak warga kota Surabaya untuk bangga melestarikan makanan rujak uleg karena menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan bagi luar maupun dalam negeri dan menjadi makanan ciri khas kota Surabaya.
(asep_diambil dari berbagai sumber.net_google.com)
Rabu, 16 Mei 2012
Putra Putri SMA Santa Maria Surabaya 2012
From Zero to Hero
OSIS SMA Santa Maria Surabaya menggelar Pemilihan Putra Putri Santa Maria 2012-2013 (baca: PaPi SanMar). PaPi SanMar merupakan program kegiatan tahunan OSIS. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mencari duta SMA Santa Maria. Untuk mewakili sekolah dalam mempromosikan sekolah, baik promosi keluar dan dalam.
Sebelum, final PaPi SanMar digelar di aula Santa Maria. Fanda, Ketua Pelaksana menuturkan, diadakan proses seleksi terlebih dahulu di masing-masing kelas X dan XI. Setiap kelas berhak mengajukan 2 calonnya, yakni putra dan putri. Proses pemilihan dari masing-masing kelas telah ditentukan dan disetujui oleh wali kelas.
Majelis Perwakilan Kelas menyerahkan daftar calon PaPi SanMar kepada panitia. Untuk proses selanjutnya, masa karantina dilaksanakan Sabtu-Minggu lalu (5-6/5/2012) di area sekolah dan menginap di sekolah. Di masa karantina para calon Papi SanMar dibekali berbagai materi. Diantaranya leadership, wawasan lingkungan hidup, wawasan tentang sekolah kita seperti visi dan misi serta kemajuan sekolah, kegiatan sosial bersama masyarakat sekitar dengan membantu pedagang kaki lima, dan outbond, tutur Ketua Pelaksana.
Alhasil, Sabtu lalu (12/5/2012) Pemilihan PaPi SanMar 2012 digelar di aula Santa Maria sekitar pukul 08.00 WIB dengan mengusung tema “From Zero TO Hero”. Masing-masing calon menunjukkan talen mereka dihadapan dewan juri, yakni Bapak Pras, Suster Fitri, Ibu Rossa, dan Ibu Sandra.
Dewan juri juga memberikan pertanyaan kepada calon Papi SanMar. Sebagai bahan penilaian mereka di segi wawasan. Menjadi PaPi SanMar tidak hanya dilihat dari sisi kecantikkannya. Tetapi panitia juga mempunyai kriteria tersendiri dalam menentukan PaPi SanMar 2012. Seperti memilki wawasan yang baik, fasih dalam berbahasa Indonesia dan Inggris yang benar, serta nilai akademiknya di atas rata-rata.
“Terlihat jelas, saat calon memaparkan keinginannya menjadi PaPi SanMar 2012 dengan menggunakan bahasa Inggris.”
Kriteria tersebut masing-masing ada di calon. Kriteria ini menentukan penilaian dari dewan juri. Sistem penilaiannya dijumlah menjadi dari masing-masing penilaian dewan juri dan dibagi sesuai jumlah juri. Akhirnya, PaPi SanMar dapat ditentukan oleh dewan juri.
Tak lama kemudian, MC telah memegang hasil pilihan dewan juri. PaPi SanMar, yakni Kenji Yeo dari kelas XI IPA 2 dan Felicia Saputra dari X5. Selain itu juga ada Duta Persahabatan, Duta Intelektual dan The Best Partner. Duta-duta tersebut akan mewakili peserta didik SMA Santa Maria di setiap undangan yang diadakan oleh Diknas maupun instansi lain. Dan, wajib mempromosikan perkembangan dan kemajuan SMA Santa Maria Surabaya, terutama pada saat penerimaan peserta didik baru tahun 2013-2014, jelas Ketua Pelaksana.
Kegiatan pemilihan PaPi SanMar semakin meriah dengan hadirnya penampilan guru-guru ala CherryBelle. Penampilan Fashion ala Cherry Belle ini diplesetkan oleh guru-guru menjadi Performance Theacher-Cherry Bellek dan Cantengen. Untuk guru laki memerankan sebagai cewek dan begitu sebaliknya.
Seperti yang dikemukan oleh Ir. Marceline Prophylia, ternyata guru-guru mempunyai potensi dalam seni peran. Bahkan mereka tidak kalah dengan peserta didiknya. Hal ini, bagi saya dapat memicu guru yang lain untuk berani tampil dan mengembangkan potensinya. Selain mengajar di bidang studinya masing-masing, jabarnya.
Dan, ekstrakuriler juga ikut berpartisipasi dan yel-yel dari masing-masing kelas pun tidak kalah menarik dari penampilan guru-guru. (asep)
Tas Symba
Raih Young Creabiz 2 Competition 2012
Segudang prestasi telah banyak diraih oleh peserta didik
kita. Di bulan Mei ini kembali peserta didik kita meraih Young Creabiz 2 Competition 2012
yang bertajuk “Challenge for Young Creative Business Leader”. Kompetisi ini digelar oleh IBMT International University.
Ibu Lilis selaku guru
bidang studi Ekonomi mengatakan, mendapat surat dari staf tenaga kependidikan
yang isinya tentang kompetisi kreasi. Saya langsung mensosialisasikan kompetisi
ini di kelas. Bahkan, peserta didik sangat antusias mendengar warta tersebut,
kata guru bidang studi Ekonomi.
Dengan sigap, Ibu Lilis meminta kepada setiap peserta didik
kelas XI SMA Santa Maria Surabaya. Untuk membagi kelompok dan menentukan produk
apa yang ingin mereka buat untuk kompetisi di IBMT? Pada saat pelajaran muatan
lokal Kewirausahaan.
Akhirnya, peserta didik kelas XI IPS diantaranya Andreas,
Mellisa, Andrew Branch, Yulis, dan Syntia membuat tas rangsel. Seperti yang
disharingkan Mellisa, awalnya mereka binggung mau membuat apa? Di kelas semua kelompok membuat makanan. Akhirnya kami terpacu
membuat tas yang kekuatannya aman dan anti air. Sekaligus ada penutupan
kepalanya, seperti Jumper.
Mellisa juga mensharingkan produk inovasinya supaya saat
dijadikan duduk dapat nyaman. Setelah berdiskusi panjang mereka menentukan nama
tas rangselnya, yakni SYMBA, sharingnya.
“Dengan penuh perjuangan dan selalu berdiskusi serta
mendampingi tukang penjahit , tanggal 28 April 2012. Tas Symba hampir 80% jadi.
Dan, kami juga berdiskusi kepada salah satu guru kami yang pintar
mendesain. Beliau mengatakan tasnya
sudah bagus dan tinggal presentasinya saat kompetisinya. Untuk selalu
memberikan keunikkan dari tas Symba tersebut,” cerita Mellisa.
Rabu lalu (2/5/12) di Ciputra World Surabaya yang bertepatan
dengan Hari Pendidikan Nasional. Mereka mempresentasikan produk tas Symbanya
dihadapan juri. Dan, juri terkesima menyimak hasil produk dari peserta didik
kita . Akhirnya juri menobatkan produk peserta didik kita pemenangnya. Dan,
mendapatkan trophy, uang pembinaan, dan
ucapan selamat berupa spanduk yang telah terpampang di selaras sekolah
kita. (asep)
Peserta Didik Kelas XI SMA Santa Maria Surabaya
Buktikan
Cinta Seni dan Budaya Nusantara
Sekitar pukul 10.30 WIB ratusan orang tua, peserta didik kelas X dan XI, serta beberapa undangan memadati aula Santa Maria, lantai 4. Untuk menyaksikan pagelaran seni kelas XI yang bertemakan Ini Karyaku…., Mana Karyamu….. Acara yang dihelat di aula Santa Maria, Sabtu lalu (5/5/2012) ini berlangsung meriah.
Dalam acara ini ada berbagai jenis kesenian tradisional yang mereka tampilkan. Mulai tarian, seni karawitan dan berbagai ragam tari dipenjuru nusantara yang seluruhnya dipadukan dengan seni modern, yakni tari Sense of Jig, musik Keliling Nusantara, dan Tari Aiz Tjampoer. Selain itu, mereka juga menampilkan teater Sesuatu.
Pambuko Kristian, Guru Seni dan Budaya mengatakan pagelaran seni ini rutin dilaksanakan tiap tahun. Tujuannya untuk menggali kreatifivitas peserta didik kelas XI dan menumbuhkan kearifan lokal pada kecintaan seni dan budaya nusantara. Selain itu acara ini juga menjadi uji kompetensi peserta didik kelas XI sebagi sumber penilaian rapor pelajaran seni dan budaya, kata Pambuko.
"Ketika ada yang bagus mereka juga dapat kami tampilkan diluar (perlombaan) seperti tarian legenda asal muasal Surabaya," kata Pambuko.
Pambuko menambahkan, acara ini juga melatih siswa untuk tampil percaya diri. Sebab selain nilai mereka diambil dari kegiatan ini, orang tua, guru serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Surabaya juga hadir dalam kegiatan ini, tambahnya.
Selain, Pambuko, Maria Darmajanti selaku Guru Seni Budaya juga ikut bangga melihat kreatifitas peserta kelas XI. Di pagelaran seni ini, peserta didik kelas XI juga mempersembahkan karyanya. Untuk HUT Kota Surabaya ke-719 dengan menelurkan tari kolaborasi modern dan tradisional yang menceritakan legenda Surabaya dilengkapi ornamen Suro dan Boyo. Tidak hanya itu, mereka juga membuat multimedia untuk melengkapi kreasi tarian Surabaya.
Nantinya tarian Surabaya ini akan ditampilkan di Jatim Ekspo, jalan Ahmad Yani melalui kegiatan yang digelar oleh MKKS Kota Surabaya, yakni Pameran Pendidikan SMA-SMK se-Surubaya awal bulan Juni, terangnya. (asep)
Hari Komunikasi Sedunia, Minggu 20 Mei 2012
Keheningan dan Kata-kata: Sebuah Jalan
Evangelisasi
Saudara-saudari yang terkasih,
Menjelang Hari Komunikasi Sedunia 2012, saya ingin berbagi dengan Anda sekalian beberapa refleksi menyangkut aspek dari proses manusiawi dalam komunikasi, yang, sekalipun penting, sering terlewatkan, dan yang, pada zaman sekarang ini, nampak semakin perlu diingat kembali. Yaitu perhatian terhadap relasi antara keheningan dan kata-kata: dua aspek komunikasi yang perlu dipertahankan untuk tetap seimbang, untuk saling diaplikasikan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain, demi tercapainya dialog yang berhasil guna dan kedekatan yang bermakna mendalam di antara manusia. Ketika kata-kata dan keheningan terpisah satu dengan lainnya, komunikasi pun terputus, entah karena keterpisahan itu melahirkan kebingungan, atau sebaliknya, menciptakan suasana kaku dan dingin. Namun ketika keduanya saling melengkapi, ternyata, komunikasi antar manusia menjadi bermakna dan mencapai tujuannya.
Keheningan adalah suatu elemen yang tak terpisahkan di dalam komunikasi, tanpa keheningan, kata-kata yang kaya akan pesan tak dapat lahir. Dalam diam dan keheningan, kita dapat mendengarkan dengan lebih baik dan lebih mampu memahami diri sendiri; gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna; kita menjadi mampu untuk mengerti dengan lebih baik apa yang sesungguhnya ingin kita sampaikan, apa yang kita harapkan dari orang lain, dan memilih bagaimana kita mengekspresikan diri kita. Dengan diam, kita memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara, untuk mengekspresikan dirinya; dan kita mencegah diri kita terpaku pada kata-kata dan gagasan-gagasan kita sendiri tanpa semua itu diberikan kesempatan untuk diuji secara layak. Dengan bersikap diam dan mendengarkan, terciptalah ruang untuk mendengarkan satu sama lain, dan memungkinkan relasi antar manusia terjalin lebih mendalam. Sebagai contoh, kita melihat, bahwa sering justru di dalam keheningan, misalnya di antara dua insan yang sedang jatuh cinta, terjadi bentuk komunikasi yang paling tulus dan otentik: gerak-gerik, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh, semua itu menyatakan pesan di mana mereka saling mengungkapkan diri satu sama lain. Kegembiraan, kekhawatiran, dan kesusahan, semua itu dapat dikomunikasikan dengan baik dalam keheningan – sesungguhnya keheningan memberikan sarana yang sangat baik untuk mengekspresikan semua itu. Maka, keheningan memberi jalan bagi komunikasi yang lebih aktif, yang bila disertai kepekaan dan kemampuan untuk mendengarkan, mampu mewujudkan kesejatian relasi-relasi yang terlibat di dalam komunikasi tersebut. Ketika pesan-pesan dan informasi membanjir, keheningan menjadi penting pada saat kita perlu membedakan mana yang benar-benar penting, di antara hal-hal yang tidak mempunyai arti mendalam atau hal-hal yang sifatnya sekunder saja. Permenungan dan refleksi yang lebih dalam membantu kita untuk menemukan kaitan di antara peristiwa-peristiwa yang sekilas nampaknya tidak berhubungan, untuk membuat evaluasi, untuk menganalisa pesan-pesan; hal ini memungkinkan kita memberikan pendapat-pendapat yang relevan dan bijaksana, untuk melahirkan sebuah struktur yang otentik tentang pengetahuan yang kita miliki bersama. Supaya semua itu dapat terjadi, adalah penting untuk mengembangkan suasana dan lingkungan yang sesuai, semacam “ekosistem” yang menjaga keseimbangan antara keheningan, kata-kata, gambar-gambar, dan berbagai suara.
Proses-proses komunikasi pada zaman ini sangat dipicu oleh pertanyaan pencarian berbagai jawaban. Sarana-sarana pencari di internet dan jaringan sosial telah menjadi titik awal dari komunikasi banyak orang, yang berusaha menemukan berbagai nasihat dan saran, ide-ide, informasi dan jawaban. Di zaman kita ini, internet semakin menjadi sebuah forum untuk bertanya-jawab – sesungguhnya manusia zaman sekarang secara terus menerus dibombardir dengan berbagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tidak pernah mereka ajukan, dan dengan berbagai kebutuhan yang tidak mereka sadari. Jika kita ingin mengenali pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar penting saja dan berfokus pada hal-hal itu, maka keheningan adalah sebuah sarana berharga yang memampukan kita untuk mempunyai ketrampilan membedakan secara baik apa yang sungguh penting itu, di tengah meningkatnya kuantitas informasi dan data yang kita terima. Bagaimanapun, di tengah kompleks dan beragamnya dunia komunikasi, banyak orang kemudian menemukan dirinya berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan fundamental dari keberadaan umat manusia: Siapakah aku? Apa yang dapat aku ketahui? Apa yang seharusnya aku lakukan? Apa yang dapat aku harapkan? Adalah penting untuk mendukung mereka yang mempertanyakan semua itu, dan untuk membuka kemungkinan-kemungkinan terhadap sebuah dialog yang sehat, melalui sarana kata-kata dan tukar pikiran, dan juga kepada panggilan untuk merefleksikan dalam keheningan, sesuatu yang seringkali lebih berharga daripada sebuah jawaban yang terburu-buru, dan memungkinkan si pencari jawaban menjangkau kedalaman keberadaan mereka, membuka diri mereka kepada jalan pengetahuan yang telah diukir oleh Tuhan di dalam hati manusia.
Pada akhirnya, aliran yang terus menerus dari pertanyaan-pertanyaan menunjukkan kegelisahan umat manusia, yang tak henti-hentinya mencari kebenaran, mulai dari yang terpenting hingga yang kurang penting, yang mampu memberikan arti dan harapan bagi hidup mereka. Orang tidak mau berhenti dan tidak merasa puas dengan tukar pikiran yang tidak mengundang pertanyaan dan hanya bersifat superfisial/ permukaan dari pendapat-pendapat yang skeptis dan pengalaman-pengalaman kehidupan – pada masa ini, semua dari kita sedang dalam pencarian akan kebenaran dan memendam kehausan yang sama, lebih dari masa-masa yang pernah ada: “Ketika manusia saling bertukar informasi, sesungguhnya mereka sedang saling berbagi diri mereka sendiri, saling berbagi pandangan mereka akan dunia, harapan-harapan mereka, dan cita-cita mereka” (Message for the 2011 World Day of Communications).
Perhatian harus diberikan kepada berbagai jenis situs web, aplikasi, dan jaringan sosial yang dapat membantu manusia zaman ini menemukan waktu untuk permenungan dan mempertanyakan hal-hal yang otentik, serta untuk menciptakan waktu-waktu hening sebagai kesempatan untuk berdoa, bermeditasi, atau saling berbagi Firman Tuhan. Melalui kalimat-kalimat yang singkat namun padat, seringkali tidak lebih panjang dari sebuah ayat di dalam Kitab Suci, sebuah pemikiran yang berharga dapat dikomunikasikan, asalkan mereka yang ambil bagian di dalam percakapan itu tidak mengabaikan perlunya mengusahakan pertumbuhan kehidupan spiritual mereka sendiri. Tidaklah mengherankan bahwa berbagai tradisi agama yang berbeda, sama-sama menghargai kesendirian dan keheningan sebagai sebuah keadaan yang berharga yang membantu manusia menemukan jati dirinya kembali dan menemukan Kebenaran yang memberi makna kepada segala hal. Wahyu Tuhan dalam Kitab Suci juga berbicara tanpa kata-kata: “Sebagaimana diperlihatkan oleh Salib Kristus, Tuhan juga berbicara melalui keheninganNya. Keheningan Tuhan, pengalaman berjarak dengan Bapa Yang Maha Besar, adalah sebuah situasi yang menentukan dalam perjalanan Putera Manusia di bumi sebagai manusia, Firman yang berinkarnasi menjadi daging….keheningan Tuhan memperkaya pesan-pesan dan kata-kata-Nya yang telah diutarakanNya sebelumnya. Di dalam masa-masa kegelapan ini, Dia berbicara melalui misteri keheningan-Nya” (Verbum Domini, 21). Kekuatan cinta Tuhan, dihidupi sedemikian sehingga menjadi sebuah pemberian yang paling utama, berbicara dalam keheningan Salib. Sesudah kematian Kristus, keheningan yang besar menyelimuti bumi, dan pada hari Sabtu Suci, ketika “Sang Raja meninggal dan Tuhan wafat dalam daging dan membangkitkan mereka yang telah wafat sejak berabad yang lalu” (bagian dari bacaan Sabtu Suci), suara Tuhan bergema kembali, dipenuhi dengan cinta bagi semua umat manusia.
Jika Tuhan berbicara kepada kita bahkan dalam keheningan, bagian kita adalah menemukan dalam keheningan itu kemungkinan untuk berbicara dengan Tuhan dan mengenai Tuhan. “Kita memerlukan keheningan yang akan menjadi sebuah kontemplasi, yang akan memperkenalkan kita kepada keheningan Tuhan dan membawa kita ke titik di mana Firman, yaitu Firman yang menebus kita, lahir” (Homily, Eucharistic Celebration with Members of the International Theological Commission, 6 October 2006). Dalam berbicara tentang kebesaran Tuhan, bahasa kata-kata kita akan selalu terbukti tidak cukup layak dan kita harus menciptakan ruang untuk berkontemplasi dalam hening. Dari kontemplasi serupa itu akan berkembang, dengan segenap kekuatan di dalam jiwa, kerinduan yang mendesak akan sebuah misi, sebuah kewajiban yang mendesak, “untuk mengkomunikasikan apa yang telah kita lihat dan kita dengar” sehingga semua orang dapat berada dalam persatuan dengan Tuhan ( 1 Yoh 1 : 3). Kontemplasi hening menyelimuti kita di dalam sumber Cinta kasih yang mengarahkan kita kepada sesama, sehingga kita dapat turut merasakan kepedihan mereka dan menawarkan kepada mereka, terang Kristus, pesan kehidupan-Nya, dan karunia-Nya yang menyelamatkan dalam kepenuhan cinta kasih.
Maka dalam kontemplasi hening, Firman yang kekal, yang melaluinya dunia diciptakan, menjadi hadir bahkan lebih kuat lagi dan kita menjadi sadar akan rencana keselamatan yang telah Tuhan genapi di sepanjang sejarah manusia melalui kata-kata dan perbuatan. Sebagaimana Konsili Vatikan II mengingatkan kita, wahyu ilahi digenapi melalui ”perbuatan dan kata-kata yang mengandung kesatuan di dalamnya: perbuatan yang telah dilakukan Tuhan dalam sejarah keselamatan mewujud dan menggenapi pengajaran dan kenyataan-kenyataan yang ditandai dengan kata-kata, sementara kata-kata itu menyatakan perbuatan-perbuatan dan menjelaskan misteri yang terkandung di dalamnya” (Dei Verbum, 2). Rencana keselamatan ini memuncak di dalam pribadi Yesus dari Nazareth, sang pengantara dan kepenuhan dari seluruh wahyu Allah. Ia telah menyatakan kepada kita wajah Allah Bapa yang sesungguhnya, dan melalui Salib dan Kebangkitan-Nya telah membawa kita dari perbudakan dosa dan maut kepada kemerdekaan sebagai anak-anak Allah. Di dalam misteri Kristus, pertanyaan mendasar tentang arti keberadaan umat manusia menemukan jawabannya, yang mampu memberikan kedamaian kepada kegelisahan hati umat manusia. Misi Gereja bertumbuh dari misteri ini; dan bahwa misteri inilah yang mendorong umat Kristen untuk menjadi pembawa harapan dan keselamatan, saksi-saksi dari cinta Tuhan, yang menjunjung tinggi martabat manusia dan membangun keadilan serta perdamaian.
Kata-kata dan keheningan: belajar untuk berkomunikasi adalah belajar untuk mendengarkan dan berkontemplasi sebagaimana kita berbicara. Hal ini terutama penting bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan evangelisasi: keheningan dan kata-kata keduanya adalah elemen yang esensial, menyatu dengan karya komunikasi Gereja bagi pembaharuan pewartaan Kristus di dalam dunia zaman ini. Kepada Bunda Maria, yang dalam keheningannya “mendengarkan Firman dan membiarkannya berbunga” (Private Prayer at the Holy House, Loreto, 1 September 2007), saya mempercayakan segenap karya evangelisasi yang diselenggarakan oleh Gereja melalui sarana-sarana komunikasisosial.
Dari Vatikan, 24 Januari 2012, Pesta peringatan St Fransiskus dari Sales
Bapa Suci Benediktus XVI
Sumber: Dokumen Tahta Suci Vatikan
KOMSOS Paroki Kelsapa, Surabaya
Gelar Diskusi Terbuka
Minggu beberapa pekan lalu (29/4/2012) di aula balai Paroki Kelahairan Santa Perawan Maria (Kelsapa), Kepanjen Surabaya digelar Diskusi Terbuka. Diskusi Terbuka ini diadakan oleh Komunikasi Sosial, Paroki Kelsapa.
Jefry, Ketua Pelaksana menjelaskan, diskusi terbuka mengusung tema “Komunikasi Efektif dalam Pengembangan Iman Umat Lewat Media”. Tema ini sengaja dipilih untuk memperingati Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 yang jatuh pada tanggal Minggu, 20 Mei 2012 dengan pesan Bapa Suci Paus Benediktus XVI tentang Keheningan dan Kata-kata: Sebuah Jalan Evangelisasi, jelas Ketua Pelaksana.
Dan, sekaligus memperingati Hari Pers Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Mei 2012 lalu.
Menurut, Jefry mengutarakan komunikasi saat ini mahal harganya. Untuk berkomunikasi kita perlu mempelajari lebih jauh lagi. Dikarenakan setiap orang kadang kurang memperhatikan kaidah dalam berkomunikasi yang baik.
Dalam diskusi terbuka ini, kita bekerja sama dengan beberapa narasumber yang kompeten di komunikasi, diantaranya Errol Jonathan (Praktisi Komunikasi, Direktur Radio Suara Surabaya), Petrus Rizki( Jurnalis VOA dan Majalah Hidup), dan Rm. Ignatius Suparno, CM selaku pastor pendamping Komsos Paroki Kelsapa.
Untuk Errol Jonathan menyoroti tentang pengembangan iman melalui komunikasi dan media yang efektif melalui pendekatan strategi 5W+1H. Petrus Riski lebih menyoroti peranan media di paroki, terutama Komsos. Dan, untuk narasumber yang terakhir, Rm. Ignatius Suparno memaparkan peranan umat dalam pengembangan imannya yang selalu dikomunikasi melalui perkembangan Gereja sampai saat.
Dan, berikut paparan dari Errol Jonathan dari segi pendekatan strategi 5W+1H dan biodata Errol Jonathan dalam karirnya di dunia media, terutama di radio. (asep)
ERROL JONATHANS
Jurnalis Sejati di Media RADIO
Lahir di Jakarta, 27 April 1958, lulusan
Sekolah Tinggi Komunikasi Surabaya. Karier awalnya sebagai Jurnalis koran Pos
Kota Jakarta, selanjutnya fokus di Radio Suara Surabaya sejak 1983 hingga
mencapai posisi Direktur Utama Suara Surabaya Media (terdiri dari: Radio Suara
Surabaya FM 100, Radio Maja FM Mojokerto, News Portal www.suarasurabaya.net,
Mossaik Communication). Saat ini juga sebagai Direktur Utama SHE Radio FM
99.6.
Di lingkup Gereja, saat ini aktif sebagai Ketua
Seksi Komsos Paroki Santo Yakobus dan Pemimpin Umum Tabloid “Efata” terbitan
Gereja Santo Yakobus. Aktivis Kelompok Kategorial ME (Marriage Encounter) dan Choice. Mantan
anggota Dewan Pastoral Keuskupan Surabaya (2009-2012).
Di organisasi aktif sebagai Koordinator Dewan
Kehormatan Standar Profesional Radio Siaran PRSSNI (Persatuan Radio Siaran
Swasta Nasional Indonesia) Jatim, Penasehat Pengurus Pusat Aliansi Wartawan
Radio Indonesia (Alwari), Dewan Penasehat Indonesian Radio Awards (IRA) .
Menjadi fasilitator keradioan dan komunikasi
untuk pelatihan PRSSNI, The Ford Foundation, Friedrich Naumann Stiftung,
Unifem, Unesco, Internews, Tifa Foundation, Signis Unda Osic, RRI, Komsos
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Radio Nederland Siaran Indonesia, Forum
Indonesian Mediation Leiden University, dan Perguruan Tinggi Komunikasi di
Indonesia.
Mengikuti pelatihan keradioan dan manajemen
dari International Visitors Program-USIA, Radio Voice of America, Radio France
Internationale, Forum komunikasi global Salzburg Seminar Austria, Radio Bayerischen
Rundfunk, Radio Deutsche Welle, Radio WOUB Ohio University, Western Kentucky
University, Broadcast Asia Conference, Radio Corporation of Singapore dan Radio
Asia Seminar Singapore.
Menerima penghargaan Jurnalis Terbaik Persatuan
Wartawan Indonesia Jatim tahun 1982. Menerbitkan buku “Politik dan Radio”,
“Radio dan Pemilu 2004”, “Socrates di Radio-Esai Esai Jagad Keradioan” dan
panduan Public Speaking, Keradioan dan Komunikasi.
Dosen tamu di Universitas Kristen Petra,
Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,
Universitas Katolik Atmajaya Yogyakarta, Universitas Ciputra, Multi Media
Training Centre Yogyakarta, Program Studi Komunikasi Universitas Airlangga,
Sekolah Tinggi Komunikasi Surabaya (Stikosa-AWS), Fakultas Komunikasi
Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Komunikasi Universitas Negeri Sebelas
Maret Solo.
Menyusun modul pelatihan dan kurikulum
keradioan untuk program D-3 Broadcasting Universitas Pajajaran Bandung, UK
Petra Surabaya dan Tifa Foundation.
Langganan:
Postingan (Atom)