Gelar Konser Serata
di Canto
“Malam adalah waktu refleksi,
kontemplasi nilai hidup kita dengan manusia lain, untuk Tuhan.”
Coro Semplice menghelat Konser di Kapel St. Agustinus, SMAK St.
Hendrikus jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya, Sabtu (23/6/12). Konser ini
bertajuk Serata di Canto. Konser
dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Konser didukung oleh Fakultas Industri Kreatif
Universitas Surabaya (UBAYA) diawali dengan pameran produk dari karya-karya
mahasiswa UBAYA Fakultas Industri di
depan kapel tentang gaun daur ulang atau paper dress yang dikupas tuntas di
media harian di Surabaya.
Konser yang didesain minimal, dilatarabelakangi altar kapel ini terbagi
dalam dua bagian. Bagian pertama, mereka menyanyikan lagu-lagu klasik, seperti Kyrie Missa L’homme Arme, Ad te Levavi
Oculos Meos, Hear My prayer, Revecy Venir du Printans, Triste Depart,
Innsbruck, dan Jubilant Song. Di
bagian kedua mereka menyanyikan lagu-lagu yang bernuansa klasik kontemporer.
Diantaranya Lux Aeterna, Beatus Vir,
Sanctus Martinus, Anima Christi, dan Madrigals.
Kesemuaan lagu-lagu dinyanyikan oleh anggota Coro Semplice dengan apik,
olah vokal, performance yang kuat penuh improfisasi yang lembut. Anggota Coro
Semplice terdiri dari penyanyi dan pelatih. Tergabung di berbagai instansi
pendidikan, pemerintah, dan gereja baik Katolik dan Kristen.
Di sela-sela bagian pertama dan kedua, Coro Semplice menghadirkan
bintang tamu kelompok paduan suara dari Pesparawi Jawa Timur 2012.
Coro Semplice menyanyikan lagu-lagu dari komponis Dunia Abad ke-20
sangat kuat komposisi, tempo, dan dinamikanya. Berkat pimpinan sang conduktor, Bagus
Syarieza Paradhika. Dan, menarik di konser ini anggotanya tidak semua beragama
Katolik. Agama mereka berbagai macam. Ada yang Katolik, Islam, Kristen, dan
Budha.
Cukup mencermikan jiwa nasionalisme, pluralisme,
dan hunamisme dalam seni musik. Mereka bangga menyanyikan keindahan
Rennaissance, Madrigals, dan Troubadours, seperti Pateris Vasks, Javier Busto,
Andres Vecumniecks. Karena Coro Semplice
sebagai paduan suara independen yang akan mampu menjadi tolak ukur kualitas
paduan suara, khususnya di Jawa Timur dan seluruh masyarakat Indonesia, jelas
Guguh Sujatmiko, Ketua Coro Semplice.
Dan, tak terasa penonton duduk dua setengah jam menikmati kepiawaian suara
dari Coro Semplice. Diakhir konser, Coro Semplice menyanyikan Sabia, Coracao De
Uma Viola dan Alleluya. Berakhir hingga pukul 21.30 WIB. (asep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar