Sabtu, 08 Agustus 2009

Komisi Kerawam


Hidupkan Kaderisasi OMK

Mempersiapkan kemampuan dasar orang muda Katolik untuk memasuki poros pasar, poros pemerintah, dan poros masyarakat, menjadi tujuan utama dalam kegiatan kaderisasi yang diselenggarakan oleh Komisi Kerawam Keuskupan Surabaya.

Sebanyak 45 orang muda Katolik dari dari 10 paroki di kevikepan di Surabaya mengikuti kegiatan ini. Kegiatan tersebut berlangsung di Sasana Krida Jatijejer tanggal 10-12 Juli. Kesepuluh paroki itu, diantaranya Paroki St. Maria Anunntiata Sidoarjo, Paroki St. Paulus Djuanda, Paroki Salib Suci Tropodo, Paroki Gembala yang Baik, Paroki St. Yohanes Pemandi, Paroki St. Yusup Karangpilang, Paroki Redemptor Mundi, Paroki Ratu Pencinta Damai Pogot, Paroki St. Maria Tak Bercela Ngagel, Paroki St. Perawan Maria Gresik.

Kegiatan ini merupakan yang kedua diselenggarakan oleh Kerawam, sebelumnya pada tahun 2008 dilaksanakan di SMA St. Hendrikus, yang diikuti OMK se-Keuskupan Surabaya. Pada kaderisasi kali ini Kerawam dibantu oleh Komisi kepemudaan sebagai panitia yang bermarkas di jalan Bengawan.

Rm. Eko Budi Susilo, Ketua Komisi Kerawam membuka kegiatan ini. Dan, beberapa materi yang digodok oleh panitia yang relevan dengan keberadaan OMK saat ini. Petama, tentang kepemudaan berupa aspek kepribadian untuk mengenal, menerima, mengembangkan diri, dan bagaimana hidup bersama dengan orang lain.

Kedua tentang kekatolikan yaitu tentang kepemimpinan kristiani, posisi Gereja dalam Negara, public speaking dan Ajaran Sosial Gereja. Materi ketiga tentang keIndonesiaan, peserta diajak untuk melihat kondisi kemasyarakatan saat ini dilihat dari aspek ideology, politik serta keamanan dan dampak globalisasi bagi Negara. Sebagai materi penutup tentang entrepreunership sebagai suatu peluang untuk menjawab tantangan penetrasi pasar global saat ini, jelas Ketua Komisi Kerawam.

Komisi Kerawan dan Komisi Kepemudaan mendatangkan narasumber yang kompeten, yakni Tommy Basuki. Tommy membawakan materi tentang kepribadian yang disertai dengan permainan. Permainan ini membantu mereka untuk bisa percaya diri, tentang siapa mereka sebenarnya.

Materi kedua dibawakan oleh Domnina Rani dosen Psikologi Unika Widya Mandala tentang manajemen dan kepemimpinan. Hari kedua dengan materi posisi gereja dalam Negara oleh Rm. Eko Budi Susilo, Kepemimpinan Kristiani oleh Rm. Tri Kuncoro Yekti, public speaking oleh Erol Jonathans, Ajaran Sosial Gereja oleh Rm. Eko Wiyono, dan malam harinya dengan materi Analisis Sosial oleh Yudith Chipardian.

Hari Minggu, Joko Susanto dosen Fisip Universitas Airlangga memberikan materi tentang politik. Materi yang diberikan tentang politik dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terjadi di sekitar kita yang bersinggungan dengan kehidupan banyak orang. Politik bukan dalam arti realita sebenarnya seperti partai politik, parlemen, papar Joko.

Sebagai jawaban terhadap masalah persoalan pasar diberi materi tentang kewirahusahaan yang diberikan oleh Ferry Yusuf, Ketua Pukat Keuskupan Surabaya. Dunia usaha yang sekarang lagi berkembang membutuhkan para wirausahawan muda yang tangguh. Oleh karena itu OMK perlu diberi bekal untuk melihat dunia usaha sebagai suatu alternative dalam mengatasi pengangguran saat ini, ungkapnya.

“Materi yang diberikan oleh para praktisi bisnis ini dapat memberikan gambaran tentang dunia usaha yang sebenarnya.”

Kegiatan kaderisasi ini menjadi lengkap dan mengkuatkan OMK dalam berjuang mengarungi perziarahan hidup. Dengan perayaan ekaristi dipimpin oleh Rm. Eko Budi Susilo dan pemberian sertifikat kepada peserta.

Dalam pesannya Rm. Eko mengharapkan agar peserta kaderisasi mampu memberikan warna dalam kehidupan di paroki masing-masing. Kegiatan ini memberikan makna bahwa kita sebagai orang muda untuk selalu siap dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini. (silvester woru)

Caption foto: Peserta kaderisasi OMK serius menerima perintah dari Pemateri.

Tidak ada komentar: