Kamis, 11 September 2008

BIAK Paroki Kelsapa

Baksos BIAK Kelsapa

di Rumah Singgah Simo


Minggu, 13 Juli, Bina Iman Anak Katolik (BIAK) Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, mengadakan bakti sosial di Yayasan Merah Merdeka. Bakti sosial ini diikuti delapan pembina BIAK, satu perwakilan dari Dewan Paroki, dan 10 anak BIAK Kelsapa. Di Yayasan yang berada di Simo Pomahan II/2A itu, rombongan membagi-bagikan sumbangan peralatan tulis kepada anak-anak yang tinggal di sanggar dan rumah singgah Merah Merdeka.

Bakti sosial ini sebagai wujud keprihatinan BIAK Kelsapa terhadap anak-anak yang membutuhkan bantuan berupa alat-alat tulis. “Juga sebagai kegiatan rutin BIAK Kelsapa tiap satu tahun sekali” ujar Steven Taufik Leo, selaku ketua panitia bakti sosial.

Tak hanya membagi-bagikan sumbangan, BIAK Kelsapa mengadakan permainan-permainan yang berguna untuk menjalin keakraban antara penghuni sanggar dan rumah singgah bersama anak-anak BIAK. Permainan-permainan itu berupa kuis komunikata, gerak dan lagu. Dalam permainan kuis ini tidak semua anak turut berpartisipasi. Sehingga, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing terdiri dari lima anak.

Setelah bermain kuis ini, 65 anak yang hadir dalam acara bakti sosial ini mendengarkan cerita tentang sampah. Cerita ini diceritakan oleh salah satu pendamping BIAK Kelsapa. Isi dari cerita itu adalah anak-anak dilatih sejak dini untuk tidak membuang sampah sembarangan. Anak-anak jangan meniru apa yang dilakukan oleh kedua bocah yang ada di dalam cerita itu yang membuang sampah sembarangan. Perbuatan yang dilakukan oleh kedua bocah itu menimbulkan banjir di kampung tempat tinggalnya.

Setelah anak-anak selesai mendengarkan cerita, pendamping BIAK memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang BIAK, sampah dan seputar sanggar. Di antaranya, di mana kita harus membuang sampah, kepanjangan BIAK, berapa anggota sanggar. Siapa yang bisa menjawab semua pertanyaan akan mendapatkan hadiah berupa botol minum sekolah, pensil warna, buku gambar, satu set alat tulis. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Pendamping BIAK dan anak-anak sanggar dan rumah singgah menampilkan kreativitasnya masing-masing setelah makan siang. Pendamping BIAK menampilkan tepuk khas BIAK Kelsapa: “Tepuk BIAK…BIAK is the best…. Olala…Olele.. Kinclong-kinclong…”. Tak mau kalah dengan pendamping BIAK, anak-anak sanggar dan rumah singgah yang dibina Romo Didik Setyawan CM itu menampilkan satu buah tarian. Acara terakhir adalah pembagian sumbangan berupa peralatan-peralatan tulis seperti buku, penghapus, penggaris, pensil, kotak pensil, bolpoin, dan serutan pensil. Peralatan-peralatan tulis itu merupakan sumbangan anggota BIAK saat misa Natal dan Paskah. (Rahayu)

Tidak ada komentar: