Minggu, 03 Juni 2012

Terprogram


Konsisten Fasilitasi Warga Surabaya

Setelah berhasil merubah tempat SPBU yang berada di ruang terbuka hijau menjadi taman, seperti taman buah, taman ekspresi, dan taman pelangi. Pemerintah kota Surabaya masih mempunyai program lainnya, yakni Car Free Day di jalan Raya Darmo. Setiap Minggu jalan ditutup hingga pukul 10.30 WIB. Penutupan jalan diperuntukkan warga Surabaya menikmati udara bebas polusi kendaraan bermotor dengan berjogging, bersepeda, dan senam bersama.

“Alhasil, kabupaten Sidoarjo turut mendukung program tersebut dengan memberlakukan salah satu ruas jalan di Sidoarjo menjadi Car Free Day.”

Bahkan media cetak yang terkenal di Surabaya turut mendukung program tersebut. Dengan menggelar berbagai even, seperti lomba fotografer aktifitas Car Free Day. Car Free Day diperluas di jalan Kertajaya dan Tunjungan mulai dari Siola hingga Hotel Mojopahit. Untuk Kertajaya dan Tunjungan dibuka dua kali dalam sebulan.

Awal mulanya program ini memang mengudang pro dan kontra. Namun hal ini disikapi dengan baik oleh pemerintah Surabaya. Karena disadari mungkin menggundang kemacetan di ruas jalan lain. Dan, Lambat laun pro dan kontra tersebut sirna dengan sendirinya serta mendapat dukungan dari warganya. Warga pun menyadari program ini.

Setelah marak dengan Car Free Day. Warga semakin menikmati fasilitas Car Free Day. Dan, omzet penjualan sepeda semakin meningkat penjualnya. Ternyata animo peminat pesepeda semakin berkembang. Warga pun rela membeli sepeda untuk menikmati kenyaman Car Free Day. Melihat peminat pesepeda semakin menjamur.

Perkembangan program Car Free Day berlanjut sampai pembuatan jalan. Untuk penggunaan sepeda  Akhirnya pemerintah kota Surabaya menfasilitasi dengan membuatkan lajur khusus sepeda di jalan protokol. Diantaranya jalan Gubernur Suryo, Panglima Sudirman, Urip Sumahardjo, Raya Darmo, dan Basuki Rachmat. Bekerja sama dengan dinas perhubungan, proses pembuatan jalan telah hampir berjalan satu bulan ini. Pembuatan jalur sepeda ini dilengkapi rambu-rambu untuk pesepeda dan dibuat garis pembatas yang bergerigi. Dan, pemberian tanda warna hijau yang bertuliskan lajur sepeda.

Meski masih menuai pro dan kontra jalur sepeda di kawasan jalan protokol Kota Surabaya terus berlangsung. Dan, mulai diterapkan sampai saat ini. Tampak setiap pagi dan hari Minggu, warga Surabaya mengayunkan sepeda di lajur sepeda.

Namun, sangat disayangkan jalur sepeda yang berada di jalur Urip Sumohardjo, Jumat (1/6/12) dan setiap malam disalahgunakan menjadi tempat parkir mobil. Parkir mobil yang berada di lajur sepeda mengganggu bagi pengguna jalur sepeda. Sebagai warga yang baik, hendaknya menyadari akan fasilitas tersebut dan berparkir di tempat yang disediakan. (asep)

Tidak ada komentar: