Jumat, 02 Juli 2010

Sambut 50 Tahun UKWMS

Perpustakaan, Kado Buku 50 Tahun UKWMS

Di sela-sela kesibukkannya menjadi Kepala Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Vincentius Widya Iswara, S.S. masih menyempatkan diri memenuhi penulis blogger. Untuk membahas peran serta Perpustakaan dalam menyambut 50 Tahun UKWMS.

Senin lalu (21/6), penulis blogger ditemui oleh Vincentius di ruang kerjanya yang berukuran 3x5 cm. Dibatasi oleh teralis kaca dan tembok bata ciri khas dari Widya Mandala.

"Sebelum, membahas 50 Tahun UKWMS. Vincent menjelaskan keberadaan UKWMS, awal mulanya berdiri kampus Widya Mandala dimulai dari Madiun."

Dan, mengikuti perkembangan jaman dan globalisasi pendidikan. UKWMS mulai mengembangkan sayapnya dan pindah ke Surabaya. Pertama kalinya, di Kalijudan, dikarenakan padatnya mahasiswa-mahasiswi dan penambahan fakultas. UKMS membuka kampus baru yang berada di jalan Dinoyo.

Diantaranya Fakultas Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, Farmasi, Psikologi, Keperawatan, dan Sekretari. Untuk Fakultas Sekretari berada di sebelah Telkom, jelas Vincent.

Dan, di tahun ke 10 UKWMS merayakan Dies Natalis atau lebih dikenal dengan tahun keemasan. Di tahun keemasan ini, UKWMS menyambutnya dengan berbagai kegiatan. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh civitas akademika UKWMS. Mulai kegiatan mahasiswa, yakni Widya Mandala Superstar dan Undernaline yang diselenggarakan oleh UKM 3, Fotografi, Remaja dan Budaya yang diselenggarakan mahasiswa Psikologi, Mading 2D dari UKM Press dari Fakultas maupun Universitas, dan seminar nasional dari berbagai fakultas, dan kegiatan pengabdian masyarakat.

Namun, setelah ditanya penulis blogger, untuk keterlibatan Perpustakaan sendiri dalam menyambut 50 tahun UKWMS menggelar kegiatan semacam apa!, tanyanya.

Vincent mengatakan, setelah berulang kali mengadakan rapat dengan staf Perpustakaan. Pihak Perpustakaan membuat buku 50 tahun UKWMS. Buku ini akan mengupas Jejak langkah UKWMS dalam menyonsong masa depan. Pembuatan buku ini sangat didukung sekali oleh Rektorat dalam menyambut tahun keemasan UKWMS. Karena UKWMS, kampus pertama kali yang dimiliki oleh Keuskupan Surabaya. Namun kampus ini dapat dirasakan oleh masyarakat kota Surabaya maupun luar kota, jabarnya.

Memang awalnya berat untuk membuat buku 50 tahun UKWMS. Dan, ini dikeluhkan rekan-rekan kami di Perpustakaan. Akan tetapi, setelah diskusi panjang lebar. Bahwa pembuatan buku ini merupakan tantangan bagi kami dan langkah promosi UKWMS. Terutama untuk masyarakat kota Surabaya ke depannya.

Untuk mengatasi ini, rekan-rekan kami menyepakati agar bekerjasama dengan konsultan media. Konsultan media yang kami pilih yang pernah bekerja sama dengan kami. Pada saat Workshop dan Lomba Jurnalistik tingkat SMA se-Surabaya. Diantaranya F.X. Rudy Prasetya S.S. dari Konsultan Media (Staf Pengajar Bahasa Indonesia dan Jurnalistik di SMA Santa Maria) dan Doan Widiandono dari Kepala Kompartemen Metropolis salah satu Media Harian yang berada di Jawa Timur.

Setelah menentukan konsultan medianya, Kepala Perpustakaan menjabarkan proses pembuatan dan isi bukunya. Proses pembuatan bukunya dimulai sejak Mei hingga sekarang dengan beberapa kali pertemuan. Baik itu dimulai dari intern terdahulu maupun dengan pihak konsultan.

Isi bukunya akan mengupas gagasan ke depan untuk UKWMS dalam menghadapi tantangan pendidikan. Tantangan pendidikan ini menjadi tema dari isi buku, diantaranya Sharing Expertise with Others sekaligus slogan 50 tahun UKWMS, persiapan-persiapan yang dilakukan untuk menuju World Class University, tanggapan terhadap kebijakan AFTA serta strategi-strategi dalam peningkatan mutu (akademik dan fisik) guna mempertahankan kelangsungan hidup suatu perguruan tinggi, dan perlu adanya inovasi dalam memenuhi tuntutan pasar, jabar pria yang berusia 39 tahun ini.

Buku ini nantinya terdiri dari empat bab. Bab pertama mencakup sejarah perjalanan, tujuan pendirian, dan makna usia 50 tahun. Bab kedua menjelaskan harapan, pergulatan dalam menyambut masa depan dengan melihat era persaingan antar perguruan tinggi, dan prioritas pembenahan serta hasil yang telah dicapai.

Dan, di bab ketiga ini ke delapan dekan akan menulis tantangan untuk mewujudkan impian ke depan. Yang menarik di bab ketiga di sini, dosen berpretasi di bidangnya akan ikut berpratisipasi menulis keunggulan UKWMS, diantaranya Felicia Wicaksono dosen terbaik di Kopertis 7 dan meraih prestasi di tingkat Nasional, Suryadi Ismadji dosen senoir Teknik Kimia peraih penghargaan Australian Alumni Award dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia, serta Romo Agustinus Ryadi.

Romo Agustinus Ryadi di bab tiga ini akan mengupas keutamaan yang digaungkan UKWMS, yakni Non Scholae Sed Vitae Discimus dan World Class University. keutamaan ini akan menjelakan usia 50 tahun ibarat sejarah yang membentang luas, namun belum tentu mengakar kuat. Dikarenakan universitas merupakan universum ilmu-ilmu, sebuah artes liberal yang membaktikan diri pada kreasi dan transfer pengetahuan, pengembangan kuantitas, dan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi niscaya dikerjakan dan diusahakan terus menenrus.

“Sebab para intelektual UKWMS adalah hulu balang Tri Dharma perguruan tinggi. Dan, Universitas Widya Mandala harus memandang dirinya sebagai pendorong kemajuan bangsa dan memandang mahasiswa sebagai agent of change.”

Vincent menambahkan di akhir bab nantinya ada galeri foto sebagai cermin diri UKWMS dalam menghadapi perubahan jaman. Dan, buku ini terbit 300-400 halaman hard cover dengan jenis kertas art paper A5. Mengapa demikian, dikarenakan buku ini didesain supaya dapat dibawah kemana-mana oleh civitas akademika dan lebih elegan.

Bahkan nantinya buku ini, awalnya dicetak 1000 eksemplar. Untuk gratis atau tidaknya kami belum mengetahuinya. Dan, judul dari buku ini telah disetujui oleh Rektor, yakni ”Menapak Jejak UKWMS Membangun Keunggulan dan Kepedulian”.

Buku 50 tahun ini nantinya akan dibedah di Auditorium Benediktus bersama para pakar pendidikan pada tanggal 23 September 2010. Dengan dimeriahkan lomba Jurnalistik dan Fotografi, tetapi sebelumnya dibekali Workshop Jurnalitik dan Fotografi dengan mendatangkan narasumber yang kompeten dibidangnya, diantaranya F.X. Rudy Prasetya dan Erick Ireng dari Redaktur Foto ANTARA Jawa Timur, tambahnya. (asep)

Tidak ada komentar: