Rabu, 27 Juni 2012

Konser Coro Semplice


Gelar Konser Serata di Canto
“Malam adalah waktu refleksi, kontemplasi nilai hidup kita dengan manusia lain, untuk Tuhan.”

Coro Semplice menghelat Konser di Kapel St. Agustinus, SMAK St. Hendrikus jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya, Sabtu (23/6/12). Konser ini bertajuk Serata di Canto. Konser dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Konser didukung oleh Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (UBAYA) diawali dengan pameran produk dari karya-karya mahasiswa UBAYA Fakultas Industri  di depan kapel tentang gaun daur ulang atau paper dress yang dikupas tuntas di media harian di Surabaya.

Konser yang didesain minimal, dilatarabelakangi altar kapel ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama, mereka menyanyikan lagu-lagu klasik, seperti Kyrie Missa L’homme Arme, Ad te Levavi Oculos Meos, Hear My prayer, Revecy Venir du Printans, Triste Depart, Innsbruck, dan Jubilant Song. Di bagian kedua mereka menyanyikan lagu-lagu yang bernuansa klasik kontemporer. Diantaranya Lux Aeterna, Beatus Vir, Sanctus Martinus, Anima Christi, dan Madrigals.

Kesemuaan lagu-lagu dinyanyikan oleh anggota Coro Semplice dengan apik, olah vokal, performance yang kuat penuh improfisasi yang lembut. Anggota Coro Semplice terdiri dari penyanyi dan pelatih. Tergabung di berbagai instansi pendidikan, pemerintah, dan gereja baik Katolik dan Kristen.

Di sela-sela bagian pertama dan kedua, Coro Semplice menghadirkan bintang tamu kelompok paduan suara dari Pesparawi Jawa Timur 2012.

Coro Semplice menyanyikan lagu-lagu dari komponis Dunia Abad ke-20 sangat kuat komposisi, tempo, dan dinamikanya. Berkat pimpinan sang conduktor, Bagus Syarieza Paradhika. Dan, menarik di konser ini anggotanya tidak semua beragama Katolik. Agama mereka berbagai macam. Ada yang Katolik, Islam, Kristen, dan Budha.

Cukup mencermikan jiwa nasionalisme, pluralisme, dan hunamisme dalam seni musik. Mereka bangga menyanyikan keindahan Rennaissance, Madrigals, dan Troubadours, seperti Pateris Vasks, Javier Busto, Andres Vecumniecks.  Karena Coro Semplice sebagai paduan suara independen yang akan mampu menjadi tolak ukur kualitas paduan suara, khususnya di Jawa Timur dan seluruh masyarakat Indonesia, jelas Guguh Sujatmiko, Ketua Coro Semplice.

Dan, tak terasa penonton duduk dua setengah jam menikmati kepiawaian suara dari Coro Semplice. Diakhir konser, Coro Semplice menyanyikan Sabia, Coracao De Uma Viola dan Alleluya. Berakhir hingga pukul 21.30 WIB. (asep)

Tidak ada komentar: