Kamis, 24 September 2009

Gua Maria Sendangrejo

Novena Medali Wasiat Hadir di Sendangrejo

Dalam rangka merayakan hari ulang tahun Paroki Santa Maria-Blitar yang ke-33, umat paroki Santa Maria menggelar serangkaian kegiatan untuk kemeriahan ulang tahun paroki. Secara tidak kebetulan, Paroki Santa Maria mempunyai napak petilasan dalam menghormati Bunda Maria.

Bunda Maria sebagai bunda, Tuhan Kita Yesus selalu menemani perziarahannya, hingga pada puncak kemenanganNya, yakni tersalib di bukit Golgota. Untuk menghormati segala kerendahhatianNya, umat paroki menggelar devosi Maria dengan kemasan Novena Medali Wasiat.

Tepat, 28 Agustus 2009, Jumat akhir pekan sebelum bulan kemerdekaan berakhir. Panitia HUT Paroki Santa Maria-Blitar menjalankan devosi Maria. Untuk menjalani devosi Maria, umat memerlukan waktu khusus dalam melakukan laku tapa bersama Bunda Maria selama 9 hari dengan jam yanga sama.

Saat dikonfimasi oleh T. Jubelium lewat by phone, Katarina Widaningsih, salah satu umat Paroki Santa Maria dan staf pengajar bidang studi sosial-ekonomi mengatakan pembuka Novena Medali Wasiat, umat mengawalinya dengan perayaan ekaristi dengan selebran Rm. L. Karsiyanto, CM-Pastor Kepala Paroki Santa Maria Blitar di Goa Maria Sendangrejo-Stasi Ngadirejo dekat makam Presiden RI ke-1.

Umat se-paroki Santa Maria baik dari Stasi maupun umat lingkungan Paroki Santa Maria mengikuti perayaan ekaristi ini dengan khusuk di halaman Sendangrejo yang didesain transpran melalui kaca, sehingga tampak replika Bunda Maria dan sumber mata air yang selalu membawa berkah bagi umat sekitar, kata staf pengajar bidang studi sosial-ekonomi di Seminar Menengah St. Vincentius a Paulo, Garum-Blitar.

Rina, panggilan akrabnya menambahkan bahwa sesuai dengan tema HUT Paroki ”Bersama Maria Kita Bangun Paroki Santa Maria yang Damai, Sejahtera, dan Menawan”.

Dengan begitu Novena Medali Wasiat ini menjadi salah satu tujuan untuk mengenang kembali Maria sebagai pelindung Paroki Santa Maria, semakin mencintai Bunda Maria, meneladan, menghormati keutamaan hidup Bunda Maria serta membangkitkan umat Paroki Santa Maria untuk ambil bagian dalam kegiatan Paroki. Seturut teladanNya sebagai Bunda Pelindung kami.

”Proses berlansungnya Novena Medali Wasiat ini berlanjut kali kedua sampai detik kesempurnaan devosi Maria, yakni ke sembilan di Gereja Santa Maria dan di stasi-stasi.”

Umat sangat antusias dan semangat dalam mengikuti proses devosi Maria ini, terbukti dengan banyaknya umat yang datang ke gereja. Untuk melakukan laku tapa bersama Bunda Pelindung kami.

Sabtu (5/9), Pastor Kepala Paroki Santa Maria-Blitar, selaku selebran utama dengan didampingi Rm. Pariyanto CM, Rm. Suyatno (Pastor Paroki St. Maria Tak Bercela Tulungagung), Rm. Suwarno (Pastor Paroki St. Petrus dan Paulus Wlingi), Rm. Senti Fernandes-Rektor Seminar Menengah, Rm. Gregorius Tri Wardoyo CM, Rm. Yulius CM, Rm. Roni (Pastor Muda yang satu tahun lalu ditahbiskan-bertugas di Seminari Garum) menutup Novena Medali Wasiat di gereja.

”Gereja ini unik sekali disepanjang kursi umat ada kain hijau untuk lap kursi. Jadi tidak menggantungkan koster. Dan, bukti dari kerendahhatian umat untuk berbagi kasih sebagai umatNya.”

Lanjut, keesokan harinya, Minggu (6/9) pukul 16.00 wib sebagai puncak acara HUT Paroki Santa Maria Blitar yang ke-33 ditutup dengan perayaan ekaristi. Karena ekaristi merupakan bagian dari hubungan pribadi dengan Tuhan untuk saling menguatkan hidup beriman Paroki tersebut.

Perayaan Ekaristi ini berlangsung meriah dengan hadirnya 800 umat. Diantaranya frater, suster-suster S.Sps, suster-suster Puteri Kasih serta umat dari berbagai stasi dan lingkungan Paroki Santa Maria Blitar. (asep)
Ilustrasi diambil dari sendangrejo.com

1 komentar:

A. Kukuh Andri S. mengatakan...

Terima kasih, sudah berkunjung ke Gua Maria Sendangrejo. Kunjungi juga web kami http://sendangrejo.com.