Selasa, 08 Maret 2011

Meneladani Santa Angela


Komunitas OSU Rayakan Pesta St. Angela

Bagi komunitas suster-suster Ordo Santa Ursula (OSU) Surabaya dan Pacet, 27 Januari menjadi tanggal istimewa. Hari itu merupakan hari penuh kebahagiaan di mata hati mereka, karena pesta Bunda Angela.

Angela dilahirkan dari keluarga Yohannes Merici dan Biancon de Salo. Namun, sejak kecil Angela telah ditinggal oleh orang tuanya dan diasuh oleh pamannya. Pamannya sangat sayang pada Angela. Begitu juga Angela sayang pada paman. Angela rajin membantu di rumah pamannya. Setelah selesai Angela mengumpulkan anak-anak kampung dan mengajak mereka untuk bermain dan belajar.

Tidak hanya itu. Angela juga mengajarkan agama dan perbuatan baik kepada mereka dengan sabar dan menarik hati. Dari itu situlah benih-benih pelayanan Angela tumbuh dan mempunyai cita-cita. Untuk bertapa bersama saudarinya. Tetapi dengan bijaksana pamannya mencegahnya. Setelah meninggalnya barulah Angela dizinkan masuk biara Ordo III Fransiskanes.

Berangkat dari situlah, benih-benih panggilan Angela semakin tumbuh. Sekitar tahun 1945 Angela pulang ke Desenzano menjenguk makam pamannya. Dan, melihat penampakan bahwa Angela sedang memberi pelajaran agama kepada anak-anak putri dengan karya cinta kasih dan membukalah sekolah bagi anak-anak putri pada tahun 1516 di Brescia. Banyak wanita mendukung Angela. Angela menghimpun para pendukungnya dan mengornisir secara baik serta memberikan peraturan sederhana.

Dari situlah, awal mulanya Ordo Santa Ursula berdiri. Secara resmi dan atas pengesahan dari Tahta Suci di bawah perlindungan Santa Ursula tahun 1522. Santa Ursula sangat dihormati sebagai teladan martir dan keperawanan Kristen.
Karya-karya Bunda Angela bersama putri-putrinya sungguh berkembang pesat di bidang pendidikan. Dan, pimpinan gereja barulah mengizinkan biara itu hidup sungguh-sungguh seperti biara lainnya. Sesuai cita-cita Bunda Angela, yakni ”Hiduplah di tengah-tengah dunia, tetapi bukan dari dunia.”

Setelah memegang pimpinan selama tiga tahun, pada 1540 Bunda Angela meninggal dunia dengan tenang. Paus VI dan VII menyatakannya sebagai orang kudus. Biara Ordo Santa Ursula semakin berkembang dalam jumlah dan mutu hingga tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Masuknya Ordo Santa Ursula berkat suster-suster dari Belanda yang singgah dan berkarya di Surabaya dengan menggunakan kapal. Dan, berlabu di Kalimas.

Pesta Santa Angela

Kali ini Pesta Santa Angela diperingati di Komunitas Pacet, tepat di Wisma Bintang Kejora, Kamis Kliwon (27/1). Sebelum mengadakan pesta komunitas Surabaya dan Pacet yang terdiri dari suster, guru, staf administrasi, dan karyawan-karyawati. Menggelar perayaan ekaristi yang dipersembahkan oleh Romo Bruno.

Dalam pesta ini, tema yang diambil adalah Ketekunan Santa Angela sebagai Teladan Kita.” Melalui teladan Santa Angela, kita dijak untuk selalu bertekun mendidik, mengajar, dan melatih anak didik dengan cinta kasih. Hal ini ditegaskan pula oleh Romo Bruno bahwa berkarya di dunia pendidikan ini sungguh-sungguh mulia.

Berbahagialah Anda yang bertekun dan meneladani Santa Angela. Karena Santa Angela merupakan sosok bunda yang penuh kasih setia dalam berkarya di duni pendidikan. Dan, tampak dari kesetiaan yang Anda berikan dan abdikan di Yayasan Paratha Bhakti ini.
”Ini sungguh-sungguh menekuni panggilan yang luar biasa. Menumbuhkembangkan manusia muda yang penuh dedikasi tinggi.”

Setelah homili, romo yang mendampingi para frater tahun rohani memberkati cincin 25 tahun pengabdian. 25 tahun ini merupakan pesta perak pengabdian bagi guru, staf administrasi, dan karyawan yang telah mengabdikan diri di Yayasan Paratha Bhakti. Di antaranya drg. Sonny Hartanto (SD Santa Maria Surabaya), HA Endang Widayati (SD Santa Maria Surabaya), A.F. Yoke Aprilliana W. (SMA Santa Maria Surabaya), Teguh Rahayu (Nasaret Surabaya), J. Bambang Edi Poernomo (SMP Santo Yusuf Pacet), dan Theresia Puji Astutik (SMP Santo Yusuf Pacet).

Pada kesempatan ini, Muder Lidwina secara istimewa memberikan cincin 25 tahun beserta piagam penghargaan kepada mereka yang mengabdikan diri.
Usai perayaan ekaristi, panitia dari SMP Santo Yusuf Pacet mengajak seluruh komunitas Surabaya dan Pacet untuk ramah-tamah di aula SMP Santo Yusuf. Berbagai hidangan disajikan di pesta Santa Angela ini, di antaranya jagung, ketela, ubi, dan kacang rebus. Kemudian semua menikmati makan siang yang sederhana. Dan, hiburan Band dari SMP Santo Yusuf. Tidak mau kalah, di masing-masing unit mempersembahkan keunikkan, yakni modern dance, tari topeng Gayus, gerak lagu, dan puisi Bunda. Keesokkan harinya, SMA Santa Maria mengadakan perayaan ekaristi di Gereja Hati Kudus Yesus yang dipimpin oleh Romo Sairin.(sep)

Tidak ada komentar: